》》》"Dor!"
Seseorang mengagetkan sosok mungil yang tengah duduk di meja pojok café. Membuat sosok mungil tersebut terjengit kaget dan menimbulkan respon berupa pukulan main-main untuk si pelaku.
"Ish! Jae Hyung!!" Sosok yang dipanggil Jae hyung--pelaku yang mengagetkan tadi-- tertawa melihat respon kaget dan pukulan dari si mungil.
"Haha...aduh aduh maafkan hyung. Haha.." Jaehyun hanya pura-pura mengaduh atas pukulan yang Felix--sosok mungil tersebut--layangkan ke dirinya.
Langsung Jaehyun menarik kursi kosong di hadapan Felix. Sementara si Felix, si manis ini masih betah mengerucutkan bibirnya yang membuat Jaehyun ingin mencubit bibir itu namun diurungkan karena takut akan membangunkan maung yang ada didalam bocah mungil kesayangannya itu.
"Felix.." lengan kekar Jaehyun terulur untuk mengelus surai halus Felix.
"Iya hyung?" Felix mendongak seraya menjawab panggilan yang Jaehyun berikan.
Jaehyun hari ini tampak sangat tampan, dengan style kaos hitam dan dipadukan jaket denim untuk luaran. Membuat Felix semakin jatuh kedalam pesona seorang Jung Jaehyun.
Jaehyun melayangkan senyuman manis nan hangat nya ke arah Felix. Lengan nya ia turunkan, kemudian memberikan usapan tangan nya ke gambaran bintang yang menyebar di kedua belah pipi Felix.
"Mau jalan sama hyung?"
☆☆☆☆
Dengan tangan besar nan hangat milik Jaehyun dikaitkan dengan tangan bayi milik Felix, Jaehyun mengajak Felix ke sebuah bukti yang tak cukup jauh dari ramai nya hiruk pikuk suasana perkotaan.
Dengan mengendarai tunggangan motor hitam kesayangan Jaehyun, dirinya dapat mengajak Felix ke bukit yang selalu ramai oleh pengunjung dengan selamat sampai tujuan.
Sesampainya, Jaehyun mengajak Felix menaiki tangga berpegangan besi disamping kanan kiri tak lupa seusai Jaehyun menitipkan motornya ke tempat parkir. Kaitan tangan hangat yang Jaehyun berikan membuat Felix nyaman akan perlakuan itu. Seakan Jaehyun tak akan melepaskan barang sedetikpun.
"Wah, hyung ini indah sekali." Sesampainya diatas bukit, Felix disuguhi pemandangan cahaya yang dipancarkan gedung gedung tinggi di daerah perkotaan.
"Suka?"
"Eung! Suka..Felix suka banget."
Felix masih betah rupanya memandangi cahaya itu. Sementara Jaehyun disampingnya, hanya menatap sosok yang bahkan mengalahkan pemandangan yang disuguhkan oleh lampu-lampu kota.
Wajah Felix nampak cantik meskipun tanpa cahaya yang tampak tidak terlalu terang.
Kemudian diambil nya kedua tangan Felix oleh Jaehyun. Yang hal itu sontak membuat atensi Felix diarahkan ke Jaehyun sepenuhnya.
Jaehyun berjongkok menggunakan satu kaki nya, sementara Felix masih terdiam melihat perlakuan Jaehyun.
Tangan Jaehyun melepaskan satu pegangan pada tangan Felix, lalu mengambil sebuah kotak beludru di dalam saku jaketnya.
"Fel, hyung nggak mau berbelit-belit lagi. Hyung sayang sekali sama kamu, sangat sayang. Hyung ingin kamu menjadi rumah tempat hyung untuk pulang. Hyung ingin menjadikan kamu sebagai tempat bersandar hyung nanti, sebagai pendamping seumur hidup, dan sebagai ibu buat anak-anak kita kelak--"
Jaehyun menarik nafasnya sejenak, untuk menetralkan rasa gugupnya. Jaehyun kemudian membuka kotak itu dengan satu tangan nya.
"--so Lee Felix soon to be Jung Felix, will you marry me?"
Liquid bening Felix keluar bebas dari mata cantiknya. Ia membekap mulutnya sendiri, tidak menduga bahwa ia akan dilamar seperti ini oleh pacar kesayangan nya--yang akan menjadi suami nya juga.
Jaehyun kemudian bangkit dari jongkok nya, menghapus air mata Felix yang turun.
"Jadi...apa jawaban kamu?" Tanya Jaehyun sekali lagi.
"Y-yes i will..."
Mendengar jawaban tersebut Jaehyun langsung membawa Felix ke pelukan nya. Diiringi kecupan sayang yang Jaehyun berikan ke kepala Felix. Akhirnya Jaehyun bisa menyampaikan niat nya juga.
Dilepasnya pelukan itu, Jaehyun kemudian mengambil cincin yang di kotak tersebut dan memakaikan nya ke jari manis Felix. Sangat pas dan cantik. Awalnya Jaehyun takut jika cincin itu tidak muat dan berakhir melukai tangan kekasihnya.
"Terima kasih Felix..." dikecup nya jari yang tersemat cincin oleh Jaehyun.
Jaehyun kemudian membawa Felix dalam ciuman hangat tanpa nafsu. Syarat akan kebahagiaan yang terpancar dari keduanya dan mengabaikan atensi orang disekitarnya yang memandang mereka dengan tatapan kagum dan bahagia juga.
Setidaknya itu dulu, sebelum semua berubah...
Dulu, dirinya dijanjikan akan sebuah janji manis yang keluar dari mulutnya. Ia mempercayainya. Tapi sekali lagi itu dulu.
Akhirnya ia pun yang merasakan sakit nya, ia yang merasakan sedih nya secara bersamaan. Kecewa. Ingin marah, tapi kepada siapa. Ia hanya memilih diam, dan memendam semuanya.
END.
KAMU SEDANG MEMBACA
NECK OIL ▪HAREM FELIX▪
Fanfiction》》》(n;o) Felix bagaikan bir yang mempunyai kadar alkohol tinggi dan memabukkan.✨ STRAYKIDS EVERY WHERE ALL AROUND THE WORLD!! FELIX ▪SUB ALL MEMBER/OTHER IDOL ▪DOM BXB!! . . LET'S READING! VOTE + COMMENT!!