.3

12.8K 570 36
                                    























Happy Reading


📌

***
**
*

GREP-

Pria yang bernama Jeongin itu kaget, pasalnya ia kini sedang berkutat di dapur namun sebuah tangan memeluknya dari belakang.

"Hyung tolong lepaskan tanganmu dulu, aku sedang memasak" pinta Jeongin kepada hyung kesayangannya, Felix.

Bukannya melepaskan, Felix malah makin mempererat pelukannya pada tubuh Jeongin dan menyembunyikan wajahnya pada punggung Jeongin. Jeongin yang kesusahan karena terus dipeluk oleh Felix, langsung mematikan api lalu berbalik badan dan menemukan wajah hyung nya itu tertekuk.

"Kau kenapa hyung apa ada masalah heum??" Tanya Jeongin sambil menangkup pipi Felix lalu mengusapnya.

"Kangen..." balas Felix sambil menatap Jeongin dengan wajah tertekuk. Yang ditatap kini tertawa gemas saat mendengar pengakuan hyung kesayangannya itu ditambah dengan wajah yang tertekuk.

"Maafkan Jeongin ya hyung. Jeongin pulang tak memberi kabar pada hyung, juga Jeongin minta maaf karena kemarin terpaksa harus menuruti kemauan papah Jeongin untuk mengurus pekerjaan papah di luar negeri" jelas Jeongin sambil terus mengusap pipi Felix.

Iya, jadi Jeongin kemarin mendapat tugas dari sang ayah untuk menghadiri rapat antar pengusaha di luar negeri dan membereskan pekerjaan sang ayah untuk tiga hari, dan selama tiga hari itu ia jarang mengabari istri nya itu.

Bagaimana mau mengabari, ingin memegang ponsel pun banyak sekali cobaan nya.

Dan niatnya hari ini Jeongin ingin membuat kejutan untuk sang istri, namun sudah terlanjur ketahuan.

"Hikss...Je-Jeongin jahat hiks..pulang tak mengabari Felix. Jika mengabari Felix hiks..pasti Felix akan pulang hiks.." jelas Felix sambil menangis.

Iya, Felix tadi sedang keluar untuk sekedar berjalan-jalan guna menghilangkan rasa bosannya dan setibanya di apartemen Felix menemukan Jeongin sedang memasak di dapur lalu Felix segera memeluknya dari belakang.

Jeongin yang melihat penjelasan Felix sambil menangis tak tega, ia segera memeluk Felix sambil menepuk-nepuk pelan punggung nya guna meredakan tangisan Felix.

"Sstt...jangan menangis sayang..jangan menangis. Aku tidak suka melihat air mata mu turun gara-gara aku. Maafkan aku" tenang Jeongin sambil terus menepuk pelan punggungnya dan sesekali mengelus surai milik Felix.

Setelah cukup lama, akhirnya tangisan Felix mereda dan Jeongin membawa Felix untuk menatapnya. Lalu Jeongin menangkup pipinya lalu mengusap air mata Felix setelahnya ia mengecupi bagian wajah Felix mulai dari kedua matanya, hidung, pipi freckless nya, dan terakhir mengecup bibirnya agak lama.

"Jangan menangis lagi ya sayang?" Pinta Jeongin setelah melepas ciuman bibirnya.

Felix hanya menganggukan kepalanya dan membuat Jeongin tersenyum melihatnya. Kemudian mereka saling menatap satu sama lain, hingga jarak diantara mereka mulai terkikis.

NECK OIL ▪HAREM FELIX▪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang