"Makan dulu yuk Cha." Tawar Guan.
"Yuklah, laper gue, udah pengen makan orang aja nih."
"Buset, serem banget."
"Biarin, yang penting tetep yeppo."
"Apa tuh yeppo?" Guan pura-pura tidak mengetahui artinya.
"Cantik."
"Iya cantik." Mata Guan melihat kebawah, menatap ke arah bola mata Micha.
"Hah?" Micha mengangkat kepalanya ke atas. Mata coklat madunya bertubrukan dengan mata hitam pekat milik Guan.
Gerakan mereka terhenti, mata mereka saling menatap.
1 detik...
2 detik...
5 detik...
"Tatap-tatapan teross, ati ati keluar tuh mata." Seorang pengunjung mall yang entah siapa, tau mukanya engga, kenal engga, tiba-tiba sedikit berteriak menatap sinis mereka. Dasar jomblo iri aja.
Tatapan mata mereka langsung terputus, gerakan selanjutnya yang terjadi adalah gerakan kikuk sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.
"Udah yuk makan." Ucap Micha kembali ceria, seketika melupakan kejadian barusan. Sambil menarik tangan Guan dia berlari menuju restoran yang akan menjadi tempat mereka makan siang. Guan melihat tangannya yang dipegang Micha sambil tersenyum manis.
Lucu. Batin Guan.
***
"Sini gue fotoin." Tawar Micha tiba-tiba.
Sekarang ni anak dua lagi makan di restoran yang namanya bisa kalian khayalin sendiri enaknya dimana. Mereka udah kaya lagi date gitu acemiwiw iri ga lo mampus.
"Buat apa?" Guan heran, ya iyalah heran, tiba-tiba nawarin foto.
"Buat foto aja hehe." Daripada pusing mikirin si Micha kenapa akhirnya Guan ngalah aja, Guan langsung ngasihin hp nya ke Micha.
"Senyum ya." Perintah Micha.
"Bagus ga Cha?"
"Ganteng." Ucap Micha dengan senyum lebar yang menyebabkan matanya tak terlihat, tertutup oleh pipi.
"Iya lo juga cantik kok." Ucap Guan. Berbeda dengan reaksi tadi yang langsung diam ketika dipuji cantik, Micha justru sekarang memelototi Guan dengan tampang geram.
"Hahaha..." Guan ketawa. Iyalah ketawa, masa nangis hahaha.
###
Iyaudah ini dikit aja, banyak banyak tar bodoh.