4

1.6K 187 11
                                    

Dongpyo melangkahkan kaki kaki mungilnya dengan cepat, menabrak siapa saja yang menghalangi jalannya, hingga tak sedikkit orang mengumpat padanya, aimanis itu tidak peduli akan ucapan mereka, yang hanya ada dipikirannya sekarang hanyalah Jisung


11,2-A.... Simanis mengebrak pintu kelas tersebut diiringi airmata yang menemani setiap langkahnya

“Kak, icung~” kedatangan dongpyo membuat anak lainnya terheran, pasalnya mereka tidak pernah melihat sang Singa seperti ini, apalagi melihatnya menangis.
“Piyo ada apa? Kenapa menangis um?” Simanis menggeleng dan hanya memeluk tubuh tegap jisung
“Kau baik?” jisung bertanya kembali, namun gelengan menjadi jawabannya lagi
“Baiklah, menangis saja..... Nanti baru cerita” lembutnya, anak lain yang menyaksikan dibuat gemas dengan tingkah keduanya, jisung yang menyadari hal tersebut menatap tajam pada mereka
“Pergi, atau kalian tinggal nama” dinginnya, dan mereka berhamburan keluar, meninggalkan dua namja tersebut



Sudah terhitung 30 menit aimanis berada dipelukan jisung, namun suara tangisan sudah tidak terdengar digantikan oleh dengkuran halus dari simanis. Jisung mengangkat tubuh kecil simanis menuju Uks, untuk menidurkannya. Namun ada seseorang yang mengawasi jisung sedari tadi, dan berlalu dari sana.



“Tuan, ratu sedang berada di ruang kesehatan” orang yang dipanggil tuan itu menolehkan kepalanya
“Jika kau berbohong, aku akan memenggal kepala mu itu Na Jaemin-SI” mendorong tubuh yang lebih tinggi itu, dan berlari menuju ruang kesehatan. Pria tadi sudah berada di depan pintu UKS, tersenyum miring ketika melihat namja lain tengah menemani simanis

“Sialan si Jaemin, seharusnya bilang jika ada siAnjing kotor itu disini” menggeser pintu kayu tersebut, membuat namja yang dipanggil anjing tadi mengalihkan perhatiannya
“Apa mau mu?” Jisunh mengeram marah pada orang didepannya
“Hoho, Tenang lah dasar anjing pemarah”
“Sialan kau” membenturkan punggung sempit makhluk penghisap darah itu
“Akh, le-paskan” titahnya
“Tidak akan sialan” tersenyum remeh
“Bajingan, berani sekali menyentuh bangsawan seperti ku” mata yang awalnya coklat berubah menjadi warna merah seperti darah
“Lihat, kelelawar kecil ini marah”
“Kau”
“Akh” teriak jisung ketika vampire tersebut berhasil membalikkan keadaan
“Akan kukirim kau keneraka” mengangkat tangan yang penuh dengan kuku kuku tajam tersebut untuk menusuk jantung sang srigala namun terhenti akibat teriakan Jaemin
“Hentikan Renjun, jika kau membunuhnya sekarang kau bisa dapat masalah”
Ya Vampire yang tengah mengintip simanis bercumbu dengan eunsang adalah Hwang Renjun, pangeran dari Black Vampire, vampire terkuat, dia juga yang sedang mencekik Jisung selaku Alpha dari Moon Blue Pack
“Ck, aturan konyol itu” melepaskan cekikannya pada leher jisung, yang disana tercetak jelas sebuah cap telapak tangan yang membiru
“Dasar vampire lemah, kenapa tak membunuhku, bukankah itu keinginan mu?”
“Sialan, aku tidak peduli lagi, kubunuh kau” Renjun yang kembali memanjangkan kuku tajamnya berhenti ketika suara manis mengalun indah ditelinganya

“Kak icung, dia siapa? Kenapa kukunya sangat panjang?” mengucek matanya
“Jangan dikucek, nanti matamu merah”
“Kau siapa? Jangan lukai kak icung, dan kau tidak perlu memperhatikan ku dasar makhluk aneh” turun dari kasurnya mengamati penampilan Renjun dari atas hingga bawah, mata merah, kuku tajam, dan dua taring runcing yang keluar dari mulutnya
“Ayo kak icung kita pergi, piyo lapar”
“Baiklah” melemparkan senyum meremehkan pada si Vampire. Renjun melihat kepergian Jisung dan Dongpyo dengan perasaan kesal
“Sial, lihat saja nanti, dia akan menjadi kaum ku” meninju tembok, hingga membentuk cekungan.

ALPHA

“iung hwyung namda adi swiapa?(Icung hyung namja tadi siapa?)” berucap dengan makanan yang penuh dimulut simanis
“Dia? Dia adalah musuh kita, kaum vampier”
“Kenapa musuh?”
“Ah iya aku lupa, kamu belum belajar dan membaca buku  The Legend of Crimson Lunar Eclipse (Legenda Gerhana Bulan Merah)”
“Memang apa hubungannya dengan buku tua berdebu itu?”
“Tentu ada, mereka musuh kita piyo, mereka sudah pernah mengambil sesuatu yang istimewa dari kita, dan meraka ingin mengambilnya lagi sekarang, itu sebabnya kaum kita bermusuhan dengan kaum mereka”
“Jika mereka sudah pernah memiliki, kenapa mereka ingin lagi? Bukankah itu serakah namanya?”
“Ya, benar, karna kejayaan mereka berada pada satu tetes darah dari ratu mereka yang disebut Black Queen, yang terlahir selama 5000 tahun sekali”
“Ugh, piyo bingung” mengerucutkan bibir tebalnya
“Kalo begitu lupakan saja, cepat dimakan sebelum dingin, nanti tidak enak lagi”
“Ne~”

ALPHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang