Apakah cinta serumit ini?

28.3K 1.4K 103
                                    

Ros berbaring di kamarnya ditemani bayi Melati yang bertambah montok. Bayi perempuan itu sedang memainkan mainan bunyi-bunyian. Hari ini masuk bulan kelima Ros bekerja di rumah Riswan, hatinya sudah menyatu dengan Melati dan rumah ini.

Riswan sedang duduk di depan televisi sambil menonton film romantis. Saat masih ada almarhumah istrinya, mereka suka nonton berdua, karena sama-sama penyuka genre film romantis. Ros melewati ruang televisi untuk ke dapur dan membuat susu.

"Film apa itu, Pak?" tanya Ros yang tiba-tiba berhenti dan memperhatikan film yang sedang diputar.

Riswan kaget, lalu menoleh ke asal suara.

"Ohh, ini judul filmnya First kiss," sahut Riswan ringan.

"Oo ..." mulut Ros membentuk huruf O.

"Artinya apa tuh, Pak?" tanya Ros pura-pura bloon.

"Ciuman pertama Ros," sahut Riswan dengan jujur, sambil membetulkan letak kacamatanya.

Ros menyeriingai, "ciiee, Bapak udah kangen yaa pengen dicium," goda Ros dengan dagu yang menunjuk televisi, tepat pada saat adegan pria mencium wanitanya.

Riswan yang salah tingkah karena digoda oleh Ros, memilih mematikan televise, lalu berdiri dari sofa dan berjalan melewati Ros yang masih keheranan.

"Ciiee, Bapak malu tuh," godanya lagi

"Saya mau cium Bapak, tapi bayarannya gede lho," seru Ros.

Riswan tak acuh, berjalan lurus menuju kamarnya, tanpa melirik sedikit pun pada Ros.

"Nikahi aku," gumam Ros sambil terkekeh.

Riswan yang samar-samar mendengar gumaman Ros, akhirnya memilih berbalik badan, menatap Ros cukup lekat. sedangkan Ros yang terlanjur malu karena ucapannya terdengar, lebih memilih menyeringai.

"Bercanda Pak, Saya tidur dulu ya." Ros berjalan cepat lalu menutup pintu kamarnya.

Ros terkekeh melihat kelakuan Riswan.

"Melati sayang, tau nggak, kenapa sih kamu sama ayah gemmeesinnya sammaaa?" ucap Ros sambil mencium gemmes pipi Melati yang sudah pulas.

Aahhh...seandainya. Ros menutup wajahnya dengan bantal sambil tersenyum.

Di kamarnya, Riswan merasa gerah. Padahal AC sudah dinyalakan full yang paling dingin. Jantungnya pun ikut berdebar saat Ros tadi menggodanya. Naluri laki-lakinya mendadak hadir, apalagi saat adegan kissing dalam film tadi, ada yang mendesak ingin disentuh. Aahhh...ya ampuuun. Riswan berlari ke kamar mandi lalu mengguyur tubuhnya dengan air dingin.

Pagi ini Melati sudah rapi dan cantik dengan jepit rambut hello kitty berwarna merah. Melati di taruh di dalam box bayi sambil memainkan bunyi-bunyian. Riswan sarapan dengan lahap sambil memperhatikan Ros dan Bik Momo yang sibuk di dapur.

"Pak, enak ga nasi uduknya?" tanya Bik Momo saat menuangkan teh untuk Riswan.

"Enak bik, beli di mana nih Bik?" tanya Riswan balik, karena memang rasanya sangat enak.

"Tuh yang bikin." Bik Momo menunjuk Ros yang sedang merapikan perabotan masak.

Riswan melongo lalu membentuk huruf O. Lalu memberikan jempolnya.

Riswan berangkat diantar oleh Ros sampai ke depan pintu, sambil menggendong Melati.

"Bye Papa, kiss aku dong Pa," kata Ros menirukan suara anak kecil.

Riswan berbalik lalu dengan cepat mencium Melati tanpa menoleh ke wajah Ros. Riswan mencoba mengelola kasadarannya saat berdekatan dengan Ros. Jangan sampai Ros mengetahui kegelisahannya saat ini.

Menjadi Ibu Susu (End) (TERSEDIA VERSI EBOOK GOOGLE PLAY STORE dan KaryaKarsa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang