Menceritakan Mata

35 1 0
                                    

Duduk seorang diri
Tepat sudut warung kopi jalan agus salim
Berkemeja, kusut
Sepatu tersemir pekat debu
Di maghrib yang telah lewat gemanya

Seorang lelaki bermata tanpa arti
Hisap asap lintingan tembakau pabrik yang terbakar
Handphone digenggam erat tangannya tak tahu mau apa
Neon menguning mendramatisir cerita yang tak pernah ia ungkap

Kataku,
Tidak ada yang akan habis selain tinta dalam pena
Juga jalan terjal, tidak akan
Hingga mustahil jika kau selalu harap jalan akan selalu mulus
Sebab telah kau lewati dan ketahui sehari-hari
Jalan tol pun masih berlubang meski kau bersikeras ia jalan yang terbaik
Lalu pulanglah, pulanglah
Tuhan ingin kau beristirahat barang sejenak

Jalan ManusiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang