BEBEK DI TEPI SAWAH

6 0 0
                                    

Semakin hari semakin mengada ngada tingkah seekor bebek. Bebek di tepi sawahan yang pekerjaannya berlari lari dari kejaran anjing liar. Hampir setiap hari kerjaannya tercebur ke dalam lumpur sawah.

BYURRRR

"Kenapa lagi lu bek?" tanya Tino si kerbau sambil terkikik.
"Gapapa, tanahnya licin jadi kecebur, kayak lo gabisa liat aja, emang lo dari awal niat ngejek gua muluk ye."

Kenalin, nama gua Hayi. Gua bebek dan sayangnya di takdirkan untuk lahir sebagai mahluk terkecil di bumi. Bebek.
Temen temen gua biasa manggil gua bebek sih jadi terserah kalian mau manggil gua siapa aja, gua gak peduli.

"TINO JANGAN BERHENTI NGEBAJAK SAWAH AWAS LO PADI GUA KENAPA NAPA GUA KEPRET LO!!"

Tino si kerbau langsung kembali menjalankan aktivitasnya. Ia meninggalkan kawannya, bebek di tepi sawah tertawa terbahak bahak.

"WEK WEK WEK WEK WEK WEK, MAMPUS LO MAMAM!"
"DIEM LO BEK, CUMAN BEBEK AJA SONGONG BAGUSAN GUA KALAU KETAWA NGOKKKKK..."

tiba tiba sendal sepatu terlempar keatas kepala kerbau, pas menimpanya. TUK.

"Haduhhhh ngok, ngoooo, sakit oi ngoo, siapa dah yang ngelempar?!"
"BACOT LO KEBO, BURUAN JANGAN NGO NGOAN MULUK!"

Dan ya, selamat datang di keseharian gua sebagai bebek. Moga moga besok besok gua belum di sembelih jadi bisa cerita cerita lagi. Dah!

SEBELUM DIJADIIN BEBEK PENYETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang