Brownies

1K 74 0
                                    

Hari ini Seungwoo super sibuk, dirinya di sibukkan dengan deadline tugas kuliah yang menumpuk. Dirinya bahkan sudah berkutat dari tadi pagi, dia juga melupakan makan siangnya. Bahkan dia baru bisa menyelesaikan seperempat dari sekian banyak tugasnya.

Seungwoo bukan tipikal orang yang betah berlama-lama di depan layar laptop, tapi ini mendesak mau tidak mau dia harus menyelesaikannya secepat mungkin.

Seungwoo merasakan kepalanya berdenyut, bahkan punggungnya terasa akan patah. Hari ini dia lelah sekali, tapi harus mengerjakan tugas. Mungkin nanti malam dia akan minum kopi lagi agar bisa begadang.

"Hyeongjun hyung, aku juga mau yang itu!"

"Ini kan bagianku! Kamu kan sudah dapat bagianmu!"

"Tapi aku mau yang itu!"

"Ini punyaku, kamu sudah dapat kenapa meminta lagi sih?"

"AAAA HYUNG JAHAT!"

Lihat Seungwoo kembali memijit pelipisnya, adik-adiknya pasti sedang bertengkar. Sehari tidak pernah tenang, ada saja yang membuat kegaduhan.

PRANGG!!

Apalagi sekarang Tuhan?!

Seungwoo berjalan keluar kamar lalu turun dari tangga untuk melihat kekacauan apalagi yang dilakukan adik-adiknya di lantai bawah. Disana Seungwoo bisa melihat Hyeongjun dan Dohyon yang sedang menatap lantai. Juga Junho dan Eunsang yang menonton tv dengan Minhee yang tiduran di sofa.

Seungwoo berjalan dengan gusar menghampiri mereka lalu melihat ada piring pecah juga beberapa potong kue brownies yang berserakan di lantai.

"Astaga! Apa yang kalian lakukan?" pekik Seungwoo.

Dohyon menatap Seungwoo dengan mata memelas juga Hyeongjun yang sudah berkaca-kaca.
Tolong! Jangan lagi ya Tuhan, batin Seungwoo.

"Hyeongjun hyung tidak mau berbagi!" adu Dohyon.

"Tapi Dohyon sudah mendapatkan bagiannya hyung!" rengek Hyeongjun.

Seungwoo menatap mereka berdua secara bergantian "Lalu kenapa ini bisa pecah?" tanya Seungwoo namun tak ada yang menjawabnya.

"Dohyon dan Hyeongjun merebut piringnya, ya jadi jatuh" adu Minhee dibalas anggukan oleh Eunsang.

"Dan kamu hanya diam saja? Tidak meleraikan mereka?" heran Seungwoo.

"Tidak" balas Minhee cepat. "Aku sedang mager" imbuhnya lagi membuat Seungwoo gemas ingin melemparnya ke kandang buaya.

"Astaga! Kalian berdua kenapa diam saja?" Tanya Seungwoo pada Eunsang dan Junho.

"Lalu kita harus bagaimana?" Tanya Eunsang menatap Seungwoo.

Melupakan fakta bahwa tak ada gunanya bertanya pada Eunsang, Seungwoo menyesal.

"Lagian bukan masalah besar" timpal Junho dan dibalas anggukan oleh Eunsang

Seungwoo berdecak kesal, menatap tajam kearah mereka berlima. Ingin sekali dia berteriak tapi dia sebagai kakak tertua harus bersikap tegas.

"Astaga kalian ini! Sekarang Dohyon dan Hyeongjun ayo minta maaf!" perintah Seungwoo.

"Tidak mau!"

"Aku juga tidak mau, kan Dohyon yang salah. Dia sudah mendapat bagian tapi meminta punyaku lagi".

"Aku kan juga yang hyung bawa!"

"Lalu ini salahku begitu?"

"Iya! Karena hyung tidak mau berbagi!"

"Kamu rakus sekali!"

"Hyung pelit!"

"Rakus!"

"Pelit!"

"CUKUP!" habis sudah kesabaran Seungwoo menghadapi kelakuan kedua adiknya ini.

"Sekarang hyung tanya, jika Dohyon berada di posisi Hyeongjun apa Dohyon senang? Sudah mendapat bagian tapi punyamu diminta lagi?"

Dohyon menundukkan kepalanya sambil menggeleng,  "tapi kan aku mau" cicitnya hampir tak terdengar.

"Dan sekarang Hyeongjun, kita juga harus berbagi dengan yang lain. Coba pikir jika kamu mau sesuatu tapi hyung tidak berikan pasti Hyeongjung kesal kan?"

Kini giliran Hyeongjun yang mengangguk membenarkan perkataan Seungwoo. Seungwoo menghela napas lelahnya.

"Sekarang minta maaf!" perintahnya.

"Hyung, aku minta maaf" ucap Dohyon, "Aku juga minta maaf" balas Hyeongjun.

"Peluk!" perintah Seungwoo lagi. Yang mana membuat Dohyon dan Hyeongjun langsung berpelukan. Jangan lupakan Hyeongjun yang sedikit berjinjit untuk menyamakan tinggi adiknya.

"Sekarang, bersihkan itu"

Dohyon dan Hyengjun pun lantas berjalan menuju dapur untuk mengambil alat pembersih.

Seungwoo kembali bernapas lega setidaknya masalah sudah selesai. Walaupun mereka sudah besar bukan lagi anak berusia 5 tahun tapi kelakuannya tetap seperti bayi. Bukan tipikal anak SMP dan SMA pada umumnya membuat Seungwoo bertanya, mereka tidak salah kelas kan?


























Dan hari ini pertengkaran dimulai hanya karena sepotong kue brownies.

--'--

Tbc

Our Home (X1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang