14 ¦ Holy shitt

6.7K 586 76
                                    

22.05

Sudah malam begini tapi Jisoo tak kunjung pulang

Jin menggigit kuku jari nya, ia khawatir jika terjadi sesuatu pada Jisoo

Yeoja itu keluar sore hari dan sampai malam begini belum pulang, ponsel nya juga tak aktif membuat pikiran negatif Jin semakin menjadi jadi

Jin tadi mencoba menelepon Junhoe tapi yang angkat seorang yeoja yang bilang ia adalah tunangan Junhoe

"apa Jisoo tau hal ini?" guam Jin, bahkan namja itu lupa bahwa beberapa menit yang lalu diri nya sendiri di landa kegalauan karena merasa hubungan percintaan nya sudah pasti tak berlanjut

Ting... Tongg..

Mendengar bunyi bel itu, Jin segera melangkah ke arah pintu

Ckrek..

Ia cukup terkejut melihat keadaan Jisoo yang sangat berantakan di tambah lagi entah dari mana seorang namja yang tak ia kenal merangkul tubuh Jisoo yang seperti habis mabuk berat

Jin segera menarik tubuh Jisoo ke dalam pelukan nya dan menatap tajam namja yang tak ia kenal itu

"e-eh, jangan salah paham!" Namja yang sepertinya jauh lebih muda dari Jin itu langsung panik saat Jin menatap nya tajam
"a-aku hanya pelayan kafe di dekat universitas Jisoo noona, Jisoo noona sering datang ke sana jadi kami mengenal dengan baik tadi aku tidak sengaja melihat dia berjalan sendiri di tengah hujan dalam keadaan mabuk berat, Jisoo noona juga pernah mengirim alamat apartemen nya pa-padaku jadi aku membantu nya dan membawa nya ke sini" jelas namja bernama Hueningkai
"a-aku tidak sendiri! Di bawah ada eomma ku yang juga ikut mengantar nya. Sungguh" Hueningkai sudah mencoba menjelaskan nya namun tatapan tajam Jin membuat nya tambah gugup

"siapa nama mu?" tanya Jin yang kini mulai mengubah ekspresi nya

"H-Hueningkai"

"terima kasih sudah mengantar Jisoo. Aku akan memberi tahu nya jika kau yang mengantar nya ke sini" Jin tersenyum kecil pada namja blasteran itu

"kalau begitu saya permisi" Hueningkai sedikit membungkuk dan berlari kecil ke arah lift

Jin menutup pintu nya, ia menggendong tubuh Jisoo dan membawa yeoja itu ke kamar nya

Ia bahkan tak peduli bahwa kini kaus nya sendiri juga ikut basah

Jin mencoba meletakkan tubuh Jisoo perlahan di atas ranjang

"hahh, pakaian nya basah semua. Aku tidak bisa menggantikan nya apa aku telepon Sana saja ya? Dia kan satu gedung dengan ku" Jin mengambil ponsel nya dan mencoba mencari kontak teman nya itu
"jika di biarkan Jisoo bisa sakit"

Namun aktivitas nya harus terhenti saat ia mendengar suara tangisan Jisoo tiba², Jin berjongkok di tepi ranjang untuk menyesuaikan tinggi nya dengan Jisoo seraya mengusap lembut rambut yeoja itu

"hey, ada apa? Kenapa kau menangis?" Jin berbicara lembut seraya mendekat kan tubuh nya pada Jisoo. Hati Jin terluka melihat Jisoo menangis dalam keadaan hancur seperti ini, ia yakin pasti telah terjadi sesuatu atas pertemuan nya dengan Junhoe

Jisoo membuka matanya dan menatap Jin dengan mata yang berkaca kaca

"J-Jin, dia menyuruh ku untuk membenci nya, aku tidak bisa karena aku sangat mencintai nya. Aku harus bagaimana?" ucap Jisoo dengan suara serak nya

Jin bangkit dan mendudukkan bokong nya di tepi ranjang Jisoo, namun mata nya tak lepas dari Jisoo

"a-aku sudah berharap pada nya selama 2 tahun lebih tapi tiba² dia bilang akan menikah. Apa aku terdengar menyedihkan?"

CLOSER •Jinsoo• (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang