4(EMPAT)

19 2 0
                                    

Weekend adalah hari yang paling berharga bagi mahasiswa kupu kupu, seperti Nia saat ini masih bergulung dalam selimutnya seperti kepompong, hari harinya dalam minggu ini sangatlah melelahkan, berawalah munculnya Ardi dalam hari harinya semuanya terasa susah dan berat.

Dering ponsel Nia berbunyi sangat nyaring pertanda ada pemanggil, Nia hanya menghiraukan karena hari ini dia ingin bermalas malasan dalam kamar kos 3x3 nya ini.

Beberapa saat ponselnya berdering lagi, Nia jengah sontak ia angkat telfonnya mungkin Kinan yang menghubunginya

"Hallo Nan kenapa?, gua masih ngantuk nih?, kalau mau kejelasan gua enggak pulang ke rumah lu semalam nanti gua samperin ke rumah lu dah"

Di sebrang sana penelepon hanya mendengar ocehannya sambil melirik jam yang melingkar di pergelangannya tengah menunjukkan pukul 10 pagi.

Sedangkan Nia masih belum sepenuhnya bangun "dasar pemalas" batin si penelepon

"Nan lu masih dengerin gua kan?, kalau udah enggak ada perlu lagi gua mati in nih sambungannya" sambung Nia yang masih setengah sadar bila penelepon bukan Kinan

"cepat bangun mandi dan temui saya di cafe dekat kampus kamu." Sambar penelepon dengan suara memerintah.

Nia yang merasa aneh dengan suara itu, Nia sadar jika bukan Kinan yang menghubungi, sontak di lihatnya nomer yang tertera tidak tersimpan di dalam ponselnya dan dia mengenali siapa si penelepon

"Heh kamu ngapain juga saya harus menemui kamu?" Tanya Nia dengan nada naik satu oktaf.

Si penelepon yang tidak salah adalah Ardi menghembuskan nafasnya pelan dan mengatakan.

"Kamu tidak ingat dengan kejadian semalaam, atau kamu memang pura pura lupa?"

Nia sesaat terdiam mengingat ngingat apa yang dia lakukan semalam dan mengapa bisa Ardi mendapatkan nomer ponselnya.

Sekelebat kejadian menghampiri alam pikirnya jika dia telah menyepakati jika akan memberitahukan apapun tentang Kinan

"Saya tidak akan lupa akan apa yang saya katakan, dan darimana kamu tahu nomer ponsel saya?" Sarkas Nia pada Ardi

Ardi hanya tersenyum kecut pada jendela di depannya saat ini Ardi tengah duduk disebuah cafe dekat kampus Kinan dan Nia

Di pojokan dimana meja memanjang sepanjang jendela besar yang menyuguhkan pemandangan lalu lalang interaksi antara manusia satu dengan yang lainnya.

"Cepat temui saya di cafe dekat kampusmu dan kamu akan tau jawabannya"

Segera setelah itu Ardi memustuskan sambungannya dengan Nia.

Nia yang harusnya tidur sepanjang hari gagal total dan harus menemui Ardi si biang perusak suasana hati Nia.

"Dasar laki laki" hanya kata kata itu yang keluar dari mulut Nia.

°°°

Kinan memasuki cafe dengan dandanannya yang simple hanya menggunakan celana jean hitamnya dipadupadankan dengan kaos longgar andalannya dan saat ini rambut panjang bergelombang nya sengaja ia gulung.

Karena cuaca di hari minggu sangatlah panas, dia mencari sosok Ardi, dan menemukannya tengah duduk memghadap jendela ditemani secangkir kafein.

Langsung saja Nia menghampirinya dan duduk disamping Ardi diam menunggu Ardi sadar sendiri akan keberadaannya.

Beberapa detik kemudian Ardi menoleh pada sisi kanannya dan menemukan Nia tengah membuka buku menu dan seorang waiter yang tengah menunggu Nia ingin memesan apa.

With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang