3. NIGHT OPERA

5.5K 401 76
                                    

Malam ini ada pertunjukan opera di amphiteathre. Semua penumpang tur kapal pesiar ini mempersiapkan diri untuk menghadiri opera yang hanya dilakukan pada awal minggu saja.

Tak terkecuali Jaehyun yang saat ini terdiam di atas kursi di depan meja rias kamar Yeona. Pria itu tak berani berkutik sejengkal pun semenjak beberapa menit yang lalu dan hanya bisa menatap Yeona yang sibuk menata rambutnya dengan hair dryer serta alat catok. Sungguh, ia tak mengerti mengapa gadis itu terobsesi menata rambutnya sejak siang tadi.

"Apa ini tidak terlalu berlebihan?" keluh Jaehyun saat merasakan kulit kepalanya sudah terasa panas akibat alat-alat milik Yeona.

Mendengar keluhan itu hanya bisa membuat Yeona terkekeh. "Kau bilang kau ingin terlihat mahal seperti penumpang lain?" Ia lantas memberi gel rambut pada anak rambut Jaehyun.

"Iya, tapi apa yang sedari tadi kau lakukan pada rambutku?"

"Kau nanti akan berterima kasih padaku. Eits, jangan lihat ke cermin dulu." Gadis itu menahan pria di hadapannya untuk berbalik lantas kembali sibuk menata rambut hitam legam itu.

Jaehyun kembali menghela napas. "Aku tidak pernah melakukan ini sebelumnya karena takut rambutku akan rusak," akunya seraya mendongak menatap wajah Yeona yang sesekali menampilkan senyuman.

Ia tak berbohong tentang apa yang pernah ia katakan. Han Yeona adalah wanita tercantik di kapal ini. Ia tak tahu lagi bagaimana mendeskripsikannya. Tetapi, ia merasa beruntung Yeona mau bersanding dengannya.

Menjadi pasangan fiktifnya di atas kapal pesiar selama sebulan.

Ia pikir ia sudah gila sekarang. Ia bahkan tidak bisa menepis fakta bahwa ia kini sangat memuja wanita di hadapannya. Ia sungguh sudah melupakan kenyataan bahwa sebentar lagi ia akan menjadi seorang ayah.

"Lihat lah ke cermin." Gadis itu tersenyum lebar melihat hasil karyanya sebelum kemudian memutar tubuh Jaehyun. Tanpa pernah Jaehyun sadari, Yeona sudah selesai menata rambutnya serta merapikan alat-alatnya.

Sempat tersentak karena lamunannya yang dipecah, Jaehyun kemudian menatap pantulannya di cermin milik kamar Yeona. Di hadapannya, ia melihat sosok dirinya yang tak lagi berponi jatuh, melainkan anak rambutnya tertata rapi ke belakang. "Wow," gumamnya seraya menyentuh rambutnya dengan penuh hati-hati.

Yeona tersenyum di belakang Jaehyun. "Kau terlihat semakin mahal dan tampan."

Jaehyun dengan cepat bangkit dan berdiri di samping Yeona. Ia melihat pantulannya dan pantulan Yeona. Keduanya saat ini kompak menggunakan pakaian dominan hitam. Pria itu tersenyum melihat penampilannya dan Yeona.

"Kau tahu? Kau membuat kita semakin serasi."

Ia menoleh ke arah Yeona yang kini masih terdiam di sampingnya. Senyumnya luntur saat menyadari bahwa mereka sangat cocok satu sama lain. "Kita seperti pasangan sungguhan," lirihnya.

Hampir tak terdengar dan melebur bersama angin.

Namun, Yeona masih sanggup mendengarnya dengan jelas. Gadis itu berdeham kecil kemudian menyahut tas yang ia letakkan di atas ranjang.

Ia berjalan mendahului Jaehyun. Ia ingin melupakan apa yang baru saja Jaehyun katakan di depan telinganya baru saja.

"Ayo kita pergi sebelum operanya dimulai."

Kesalahan pertamanya adalah membiarkan mereka semakin dekat satu sama lain.













***














Pertunjukan opera sudah selesai. Para penumpang keluar dari ruang amphitheatre dengan teratur, ada yang pergi menuju kamar masing-masing, ada yang langsung pergi menuju ruang makan untuk makan malam.

(UN)BROKEN VOWS - Jung Jaehyun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang