8. JAPAN

4.2K 310 19
                                    

Tahan ya, ini bakal jadi chapter tergeli yang pernah aku buat di story ini.

Day 11

Tepat setelah acara sarapan selesai, kapal pesiar itu berlabuh di Pelabuhan Yokohama menyambut. Ya, pagi ini mereka tiba di Jepang.

Penumpang-penumpang kapal raksasa itu turun dengan sambutan meriah di Pelabuhan Yokohama. Pelabuhan itu terlihat semarak dengan berbagai berbagai hiasan dan musik sambutan. Sangat hangat.

Untuk jadwal kunjungan ke Jepang, tak ada patokan dari pihak tur kapal pesiar akan kemana enam hari para penumpang habiskan. Semuanya menjadi pilihan bagi para penumpang untuk menjelajah Jepang. Bagi yang menginginkan, pihak tur kapal pesiar juga menyediakan pemandu wisata selama berada di Jepang.

Namun, kebanyakan dari mereka memilih untuk bertamasya sendiri tanpa pemandu wisata, termasuk Jaehyun dan Yeona.

Jaehyun rupanya sudah familiar dengan Jepang karena sepupunya juga merupakan orang Jepang. Sedari kecil ia sudah dikenalkan dengan keindahan Jepang juga bahasanya. Sehingga mudah saja baginya untuk menjelajah tanpa pemandu wisata.

"Kau yakin tidak menyewa pemandu wisata?" tanya Yeona pada Jaehyun yang berjalan pelan di sisinya.

Jaehyun mengerling. Ia berjalan mendahului Yeona ke depan kemudian membalikkan badan. Ia melangkah mundur agar dapat tetap menatap wajah Yeona. "Memangnya kau mau pergi kemana?"

"Disney Land! Aku ingin ke sana sejak kecil. Please?" pekik Yeona dengan semangat seraya menggoyangkan lengan Jaehyun yang terayun.

Masih sambil masih berjalan mundur, Jaehyun terkekeh. "Tak heran. Ada putri yang merindukan kastilnya, hm?" godanya seraya melirik Yeona dari sudut matanya.

Bibir Yeona menjebik mendengar gombalan yang Jaehyun tujukan padanya itu. Semenjak berbaikan semalam, Jaehyun menjadi lebih sering menggodanya. Bahkan saat sarapan tadi Jaehyun tidak berhenti menggombalinya. Ia sampai ingin muntah.

"Sebentar." Jaehyun menghentikan langkahnya kemudian berdiri di hadapan Yeona. Kali ini mereka sudah berada di gerbang keluar Pelabuhan Yokohama.

Pria itu meletakkan kopernya di samping kakinya kemudian menatap Yeona. Kedua matanya menelisik setiap inchi tubuh gadis yang kini terbalut gaun tipis dan kardigan berwarna merah muda.

Dilihat dengan tatapan seperti itu membuat Yeona sedikit kikuk. Ia mengerjapkan matanya sesaat. "A-ada yang salah denganku?"

Pria itu mengusap dagunya, terlihat berpikir dalam sebelum kemudian menghela napas panjang. "Aneh sekali. Kenapa putri sepertimu tidak bersama seorang pangeran? Biasanya putri yang cantik dijaga oleh seorang pangeran tampan."

Yeona menutup matanya erat-erat. Telinganya sangat geli ketika Jaehyun mengeluarkan gombalan seperti itu. "Astaga, Jung Jaehyun."

"Ah, benar!" Jaehyun mendekatkan wajahnya ke wajah Yeona yang kini matanya masih tertutup. Kedua sudut bibirnya terangkat, ia suka melihat ekspresi Yeona ketika ia mengeluarkan gombalan.

Kedua tangannya menangkup sisi wajah Yeona kemudian mengecup bibir Yeona kilat. Ia terkekeh saat gadis itu menatapnya horor.

"Aku lupa jika aku pangeran tampannya," ucapnya penuh percaya diri.

Yeona segera menepis lengan Jaehyun kemudian berjalan cepat meninggalkan pria yang kini terbahak di belakangnya. Bisa-bisa ia gila jika terus bersama Jaehyun.

Gila saja! Jantungnya berpacu cepat dan tubuhnya langsung dingin ketika Jaehyun melakukan hal-hal bodoh seperti itu. Kenapa dia selalu tahu cara membuatnya salah tingkah? Itu menyebalkan bagi Yeona.

(UN)BROKEN VOWS - Jung Jaehyun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang