13. BIRTHDAY PRESENT

3.3K 271 7
                                    

Day 20

Hari demi hari berlalu. Tak terasa waktu terus berjalan seiring dengan kapal yang melaju pelan mengarungi lautan menuju kembali ke pelabuhan Korea Selatan. Kurang dari 10 hari, semua kesenangan ini akan berakhir.

Berbeda dengan penumpang lainnya yang enggan untuk mengakhiri perjalanan mereka, Yeona justru sebaliknya. Ia ingin segera memutar waktu dan meninggalkan semua hal yang ada di kapal ini.

Ia ingin semua rasa bersalahnya ini hilang. Ia ingin tidak lagi merasa kacau saat melihat sosok Jaehyun berada di satu dunia dengannya.

Masih sepuluh hari lagi, dan ia sungguh ingin pulang. Keberadaan Jaehyun di kapal yang sama justru membuat suasana hatinya semakin buruk saja.

Sebenarnya sudah berulang kali keduanya berusaha untuk saling tidak mengenal lagi. Tapi, berulang kali pula keduanya merasa kosong setelah saling mengasingkan.

Bohong jika semua kenangan itu tidak membuat keduanya merasa kehilangan setelah menjaga jarak. Semua afeksi yang terjadi selama ini, semua tawa dan cinta, semua sudah menjadi kebiasaan bagi mereka.

Yeona merindukan Jaehyun, begitu pun dengan Jaehyun.

"Yeona?" Suara lembut Jaerin membuat Yeona tersentak. Lamunannya buyar begitu saja ketika Jaerin memanggilnya dengan nada yang sedikit tinggi.

Keduanya kini berada di tempat spa. Jaerin tahu jika Yeona berubah menjadi lebih pendiam semenjak liburan ke Jepang. Ia pikir Yeona memiliki masalah sehingga ia mengajaknya untuk bersantai di spa.

Dengan posisi tertelungkup, ia menoleh ke arah Yeona yang juga melakukan posisi yang sama dengannya di sampingnya. Awalnya ia mengira Yeona tertidur karena tidak menanggapi ceritanya. Namun, yang ia lihat justru kedua mata Yeona terbuka dengan pandangan kosong.

"Ah, ya? Apa yang kau katakan tadi?" tanya Yeona dengan senyum kecut.

Jaerin menghela napas panjang. Dengan kedua mata menyipit, ia mengamati wajah Yeona yang terlihat begitu rumit. "Ada masalah antara kau dengan Jaehyun, 'kan? Kau bertengkar lagi dengannya?"

Tawa aneh terdengar mengalun dari mulut Yeona. Gadis itu menggeleng kecil. "Perasaanmu saja, mungkin."

"Aku tidak bodoh. Kau jarang terlihat bersama Jaehyun setelah kembali dari Jepang."

Yeona terdiam sesaat dengan kedua mata yang masih bergetar. Apa yang harus ia katakan pada Jaerin kali ini? Ia tidak bisa lagi berbohong mengenai statusnya dengan Jaehyun. Ia sudah muak menjadi penjahat di sini.

"Aku dan Jaehyun bukan suami istri, Jaerin. Aku memiliki suami, dia juga mempunyai istri."

Gadis yang semula mengerutkan kening emosi kini membulatkan kedua matanya. "Kalian–"

Jaerin menegakkan tubuhnya. Ia meminta dua wanita yang memijatnya dan Yeona untuk meninggalkan mereka.

"Yeona, kau bercanda, 'kan?"

Yeona ikut bangkit kemudian duduk di pinggir ranjang. Ia mengambil handuk kimononya dan menutupi tubuh telanjangnya itu.

"Maafkan aku dan Jaehyun yang sudah menipu kalian. Tapi, kami benar-benar bukan pasangan suami istri seperti kau dan Taeyong."

Tidak seperti Yeona, Jaerin hanya melilit tubuhnya dengan handuk. Gadis itu tidak melepaskan tatapannya dari Yeona yang terus menghindarinya. "Jelaskan padaku."

Kedua tangan Yeona bergelut di atas paha. Rekonstruksi kejadian terputar di kepalanya. "Semua berawal dari aku yang hampir diperkosa oleh seorang penumpang di sini. Jaehyun menyelamatkanku dan semua itu terjadi begitu saja."

(UN)BROKEN VOWS - Jung Jaehyun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang