🍃SomeOther Day [Part 2]👬🍃

268 24 0
                                    


Saat pertemuan mereka kembali baik Namjoon atau pun Seokjin masih sedikit canggung. Tapi setidaknya mereka bernafas lega. Bisa saling dekat dan saling melihat walau dari jarak jauh. Namjoon yang terkadang hanya melihat Seokjin dari kejauhan sedang berbincang-bincang dengan teman satu fakultasnya. Namjoon mahasiswa arsitektur sedangkan Seokjin mahasiswa kedokteran. Berbanding jauh sekali. Namun kedua nya cukup cerdas. Ya sejak pertemuan mereka,mereka masih kaku. Terkadang hanya bertegur sapa. Lalu pelukan awal mereka bertemu itu? Hanya sebagai sahabat yang saling merindu. Tak salah bukan? Sebenarnya Namjoon ingin sekali mengutarakan isi hati nya,pikirnya Seokjin baru tiba beberapa bulan yang lalu. Ya.. Musim dingin telah berganti. Memasuki Tahun yang baru di bulan ke dua. Tak ada yang berubah. Namjoon semakin jarang datang kerumah Seokjin. Seokjin juga begitu sebaliknya. Tugas sebagai mahasiswa itu tak mudah. Mereka terlalu sibuk sendiri. Terkadang mereka saling kontak. Tapi jarang. Namjoon tak ingin buru-buru. Lagi pula bagi Namjoon ketika mendengarkan pertemuan Seokjin dengan calon yang di jodohkan membuat Namjoon berfikir lebih keras. Namjoon tak tahu sampai detik ini apa Seokjin setuju atau tidak.

Sampai saat hari dimana dia melihat sosok lelaki tampan dan tinggi menjemput Seokjin di Unniversitas. Namjoon kesal melihat dari kejauhan. Dan berfikir

"Apa Jinseok menyetujuinya?Sial!!"

Namjoon mengumpat dari kejauhan dan melihat pemuda itu merangkul bahu Seokjin-nya lalu tersenyum dan membawa Seokjin pergi dengan mobil sport mahalnya. Namjoon yang saat itu kesal memutuskan untuk menghilang dari Unniversitas seminggu lamanya. Tak heran Seokjin waktu itu tak bisa menemukannya di Unniversitas.

"Kemana Namjoon? Aku tak bisa melihatnya seminggu ini"

Seokjin menelusuri lorong koridor Fakultas Namjoon. Dan nihil. Pikirnya Namjoon mungkin sudah tidak ada jadwal. "Seokjin ssi"  dari kejauhan terdengar suara membuat Seokjin menoleh kearah suara. "Oh.. Ken.." Seokjin berlari kecil menghampiri Ken. Ya..Ken.. nama pemuda yang selama ini mengantar menjemput Seokjin adalah Ken. Orang yang di jodohkan dengan Seokjin.

Seokjin tersenyum menghampiri Ken. "Kau mencarinya lagi?" Ken bertanya penasaran. Seokjin hanya mengangguk pelan pertanda benar. Ken hanya menggelengkan kepalanya.

"Aku tak melihatnya selama seminggu ini,kau juga sih keterlaluan,merangkul ku seperti itu"

Seokjin mulai kesal dan menggerutu. Fakta bahwa Ken merangkul Seokjin waktu itu bukan Seokjin tak tahu jika Namjoon melihatnya dari kejauhan. Seokjin ingin memukul Ken saat itu namun Ken hanya menahan lengan Seokjin yang terlihat seperti memeluknya erat.

"Karena Namjoon itu lambat,coba cepat dia katakan cinta padamu,kau juga sama saja"

Ken mengejek Seokjin.

"KEN!!"

Ken terkekeh melihat Seokjin yang tambah kesal dan telinga nya merona.

Perjodohan Seokjin dan Ken. Seokjin tak suka jika Ken menjadi pacarnya. Ken lebih pantas menjadi sabahatnya. Sifat mereka yang sama membuat Seokjin berfikir akan sangat membosankan. Kalau orang berfikir sifat sama itu jodoh. Tidak bagi Seokjin. Hal seperti itu hanya membuat hidupmu monoton. Hanya itu-itu saja. Saat Ken bertanya kenapa Seokjin lebih memilih Namjoon. Seokjin hanya mengangkat bahu nya. Pertanda dia juga tak tahu. Yang jelas saat ini di hati kecil Seokjin sudah ada seseorang yang lama dia nanti. Seokjin selalu berusaha bersikap netral di depan Namjoon. Seokjin juga takut jika Namjoon tak suka pada nya. Padahal cinta mereka berbalas satu sama lain. Hanya perihal saling menjaga ego satu sama lain. Setelah Seminggu dengan tidak ada kedatangan nya Namjoon ke Unniversitas Seokjin menjadi kesal. Lagi.. Seokjin merasa seperti di jauhi.

💙Just NAMJIN💖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang