Masuk musim dingin kali ini kegiatan di Unniversitas mereka terbilang renggang.
Banyak waktu yang di habiskan oleh keduanya. Baik Namjoon dan Seokjin sering berpergian berdua.
2 bulan lalu setelah acara kecil-kecil an Namjoon melamar Seokjin mereka di sibukkan dengan tugas-tugas masing-masing. Terkadang tak bertemu satu sama lain. Hanya mengandalkan ponsel mereka untuk saling menanyakan kabar. Seokjin memilih mengemudikan mobilnya sendiri. Bukan tak mau di antar jemput Namjoon. Jadwal mereka terkadang tidak saling cocok. Beda Jurusan. Padahal Namjoon dengan suka rela mengantarnya. Seokjin hanya tak tega pada Namjoon,lagi pula bagi Seokjin untuk apa punya SIM jika tak di gunakan.2 Bulan yang lalu
Duduk di sebuah cafe. Menunggu kedatangan seseorang yang di tunggu.
Kali ini Namjoon bukan menunggu Seokjin."Selamat siang Paman silahkan duduk"
Namjoon membungkukan badan nya pada orang di depan nya sekarang.
Ayah Seokjin. Namjoon sudah berjanji pada Ibu Seokjin akan mengajak Ayah Seokjin berbincang. Dan ketika Seokjin di beri tahu Namjoon perihal tersebut Seokjin seperti meragu. Namjoon cukup menyakinkan Seokjin tak akan terjadi apa-apa. Toh.. Seokjin sudah menjadi Tunangan nya. Seokjin mengerti dan ikut yakin."Lalu..apa yang ingin kau bicarakan?"
Sang Ayah dari kekasihnya cukup tegas. Tanpa basa-basi hanya untuk sekedar bertanya kabar pun tak ada. Baiklah. Namjoon harus pintar kali ini.
"Paman... mau minum apa? Kita pesan saja dulu"
Sang Pria Tua ini bersedekap dada. Memandang Namjoon yang duduk di seberangnya. Lalu tersenyum.
Namjoon terheran. Semenjak kejadian yang dahulu Pria Tua di depan nya ini tak pernah tersenyum seperti sekarang. Senyum nya sekarang persis seperti senyum Ayah Namjoon saat Namjoon menerima penghargaan di masa sekolahnya. Senyum hangat seorang Ayah,begitu pikir Namjoon."Jangan canggung seperti itu. Aku bukan Mafia Namjoon"
Namjoon terkekeh dan menunduk sambil menggaruk hidungnya yang tak gatal. Namjoon memesankan minuman hangat dan beberapa makanan untuk Ayah Seokjin.
"Lalu.. bagaimana kuliah mu?"
"Cukup baik Paman. Mungkin Tahun depan aku sudah bisa lulus"Cengiran Namjoon lolos dari bibirnya. Sedangkan Ayah Namjoon terkejut.
"Benar? Paman tak salah dengar? Lalu kau akan bekerja?"
"Tentu Paman. Aku kan sudah berjanji pada Paman,untuk bisa memenuhi semua keinginan Putra Paman"
"Woah.. sekarang aku tahu Seokjin bisa suka pada mu"
"Hahaha.. tidak paman. Aku yang suka padanya lebih dulu"
"Lalu Apa beda nya? Ajari Seokjin kalau begitu. Kau lebih muda dari nya,cepat sekali bisa lulus kuliah begitu"
"Kkkk.. ya Paman,aku memang tak setampan Seokjin tapi otak ku lebih tampan dari pada Seokjin"
"Hey kau mengejek anak ku?"Oh. Namjoon tahan sedikit bualanmu.
Kau boleh bangga pada dirimu. Tapi ini di depan mertua mu.
Namjoon merasa tak enak hati.
"Ah..tidak Paman.. aku tak bermaksud seperti itu"
"Hahaha.. masalahnya jika Seokjin mendengarnya kau bisa habis oleh amukannya"
"Hehehe begitu ya"Mereka terlibat obrolan hangat satu sama lain. Namjoon menjelaskan detail seperti apa perasaan nya pada Seokjin. Sampai berniat menikahinya. Ayah Seokjin pun sudah tahu lebih dahulu dari sang Istrinya. Saat makan malam di acara Namjoon melamar Seokjin setelahnya Ibu Seokjin bercerita keseriusan Namjoon pada anaknya. Ayah Seokjin pun kini benar-benar setuju. Dan menerima Namjoon sebagai menantunya.
"Jika sudah seperti itu. Apa kau masih ingin memanggilku Paman? Nenek mu dan Istri ku akan menganggap ku kejam"
"Ya? Ah.. baiklah Pa- ahh Ayah"
"Good boy. Pesan ku hanya satu. Jangan pernah membuat nya menderita. Kau mengerti maksud ku bukan?"
"Y-ya.. A-ayah.. aku mengerti"
"Baiklah.. aku sudah kenyang. Terimakasih makanan nya.. berbahagialah dengan Anak ku. Jaga dia. Aku sungguh melepasnya untuk mu Nak."
"Baik Ayah."
KAMU SEDANG MEMBACA
💙Just NAMJIN💖
Random[TAMAT] Kim Namjoon Kim Seokjin NamJin Bakal di update 2 hari sekali. cerita banyak Monolog. Tapi tetap bakal ada Prolog atau Dialog. Oh ya mungkin di setiap Chapter beda judul dan bakal aku Up foto Namjin di setiap Chapter nya. Tapi ada beberapa ch...