Menulismu?.
Entahlah apakah tulisanku akan tiba di samping ranjang tidurmu atau hanya menjadi kumpulan kata yang diremas karena tak kunjung sama?.
Jika kamu membaca kertas ini, pastikan kamu mengerti isinya, karena tulisanku juga hanya ala kadarnya saja, tetapi isinya kubuat menjadi aksara yang mewakili rasa suka.
Kini diammu dan tak acuhmu menjadi sarapan pagiku.
Setiap hari ada temu, walau hanya sepersekian detik dari lirikmu.
Ada muncul rasa kecewa saat aku perlahan membuka hati, ada trauma akan luka yang lama, juga waktuku padamu yang akan terbuang sia-sia jika masa sama hanya diisi dengan cinta.
Jadi, anggaplah puisiku sebagai cinta yang tertunda, karena sesungguhnya rasaku padanya akan berakhir dengan terbentuknya sebuah keluarga.
Tunggu aku.
Hingga aku mampu datang ke rumah orang tuamu untuk mempersuntingmu juga melengkapi kisahku padamu dan menjadikan kecupmu di pipiku sebagai akhir dari buku dan kisahku.
Sang tokoh utama.
Nona D.
KAMU SEDANG MEMBACA
Analekta : Puisi dari Sang Pengkhianat
PoëzieSecarik kertas telah didapat dari seorang pengkhianat. Gadis itu terenyuh mendapati puisi-puisi yang ia kira dari kekasih barunya, padahal puisi-puisi tersebut dibuat oleh kekasih lamanya yang telah berkhianat. Puisi-puisi itu mengisahkan dongeng la...