01. Jalan

542 37 3
                                    




•••










"Kamu yakin Felix gk curiga?"



"Iya Jeno, sekarang gantian aku yg tanya. Siyeon curiga gak?"

Jeno menggeleng, membuat Aera mendengus sebal.


"Ya sudah kalau begitu sama."

Jeno tersenyum mengusak kepala Aera sayang, "jangan ngambek gitu dong, ya udah sekarang mau jalan kemana?"

"Terserah, yg penting jangan di sekitar sini. Nanti kalau ada yg kenal sama kita bahaya."


"Siap tuan putri, kamu gk bakal nyesel deh sama tempat ini."




Karena perjalan yg jauh Aera menjadi tertidur di mobil, Jeno yg sesekali melirik keadaan Aera itu tersenyum. Dia tahu jika hubungan ini salah tapi perasaan sayangnya kepada Aera tentu saja membuatnya ingin memiliki gadis itu. Itulah kenapa dia memilih menyatakan perasaannya disaat dirinya sudah memiliki kekasih, dia juga tahu jelas jika Aera adalah kekasih dari Lee Felix sepupunya.




















Merasa ada yg mengganggu tidurnya Aera, pun, membuka matanya secara perlahan. Ia mendegus ketika menyadari jika Lee Jeno dengan sengaja menggesek-gesekkan hidungnya ke pipinya.


"Jangan gini."






"Ayolah sayang bangun, kita sudah sampai."


Aera dengan ogah-ogahan membuka matanya, bukannya berhenti Jeno malah semakin menjadi. Sekarang lelaki itu malah menciumi pipi tembam miliknya.

"Lee Jeno." Rengeknya.

Jeno menghentikan aktivitasnya dan terkekeh kecil, "makanya bangun. Yuk!"

Aera menatap malas Jeno dan keluar dari mobil, dan begitu matanya melihat dimana sekarang dirinya tentu saja itu membuatnya speechless.




"Jeno, kok tahu kalau aku pengen ke pantai?"




"Apa sih yg enggak aku tahu soal kamu." Jeno berjalan mendekati Aera, di peluknya pinggang gadisnya itu. Dan mencium puncak kepala Aera.



"Makasih."



"Yuk main kesana."




Tepat jam lima mereka berdua menyudahi acara bermainnya di pantai. Selama perjalan mereka terus mengobrolkan sesuatu yg menurut mereka lucu, ya mulai dari yg berfaedah sampai yg unfaedah, pun, mereka bicarakan.



"Tunggu sebentar, aku mau mengangkat panggilan dari Felix."



Aera langsung mendekatkan ponsel ke telinganya dan mendengarkan ucapan Felix di sebrang sana.

"Aku di apartemen, kenapa?"

"Harus sekarang banget ya?"

Aeri menghela napasnya.

"Ya sudah, aku kesana sekarang."

"Iya, love you too."





Sambungan terputus Aera segera memasukkan ponselnya ke dalam tasnya.




"Kenapa?"



Aera menatap Jeno, "Felix menyuruhku untuk ke rumahnya. Antarkan aku kesana ya."

"Iya, pasti aku antar." Jeno menggenggam tangan Aera dan mengelus lembut punggung tangan gadisnya.



Aera tersenyum. "Makasih, nanti di persimpangan aja. Takutnya malah Felix nunggu di depan, dia pasti hafal sama mobil kamu."

"Iya sayang, aku paham kok."


Aera tersenyum lembut dan mengecup singkat pipi Jeno.




"Aku sayang kamu."














___________









Gimana, mau next?




Vote dan comment juseyo😚





Kamsahamnida♡

Mistake // Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang