10. Hujan paling menyakitkan

231 20 0
                                    

•••

Langit berwarna hitam saat ini seperti tengah mengetahui perasaan Aera saat ini, gadis itu tersenyum miris saat ini, kepalanya terus memutar kejadian tadi saat dirinya tak sengaja ke parkiran jurusan menejemen.

"Haish!! Tau gitu gk kesana aku."

Aera terus merutuki dirinya sendiri, andai saja waktu dapat di putar pasti ia tak akan mengiyakan ajakan Lee Jeno sialan itu. Akibatnya gini kan, ia harus melihat lelaki itu bercumbu dengan Siyeon di parkiran yg sialnya juga sepi. Sangat mendukung sekali.

Dengan langkah pasti Aera berjalan ke arah jalan menuju apartemennya, bodoh memang sudah tahu apartemennya jauh tapi masih nekat jalan kaki gara-gara lupa gak bawa ongkos pulang.

Baru beberapa langkah namun rintik hujan sudah mulai turun, Aera berdecak kesal dan mempercepat langkahnya. Bodoh, apartemennya masih jauh.


"AKH!!! HARUSNYA AKU GK USAH TERLIBAT DALAM HUBUNGAN SIAL INI!!!"

Aera menghentikan langkahnya dan membiarkan dirinya di guyur hujan, masa bodoh jika nanti akan masuk angin dan sakit. Ia hanya butuh melampiaskan rasa kesal dan sakit di dadanya.



Seakan tahu jika Aera tengah bersedih hujan semakin lebat, dan Aera hanya diam dengan keadaan menangis. Ia bersyukur berkat hujan tangisnya tidak akan terlihat, itulah yg ia suka dari hujan dapat menutupi kesedihannya.

Setelah satu jam lebih diguyur air hujan Aera akhirnya sampai di apartemen, bukannya membasuh tubuhnya ia malah menghamburkan tubuhnya di sofa ruang tamu.

Sekarang yg dia butuhkan hanya satu, tidur. Tak peduli dengan keadaan tubuhnya yg masih basah kuyup.
































"Eughh...." Aera melenguh kecil, ia merasakan ada sesuatu yg menempel di dahinya.


Dengan perlahan ia membuka matanya, melihat sekeliling dan sadar ini tidak di ruang tamu melainkan kamarnya sendiri.

"Aera, sayang, kamu udah bangun. Ada yg sakit gak, coba bilang sama aku."

Aera hanya mengerjap menatap lelaki di hadapannya itu, bagaimana bisa lelaki ini ada di apartemennya.

"Pusing gak kepalanya?" Jeno mengecek suhu badan Aera, "kamu kenapa hujan-hujanan sih, jadi sakit gini kan. Aku khawatir ra."



Aera mengubah tatapannya menjdi datar, dan memalingkan mukanya.

"Ngapain disini? Gk di terusin aja permainanya sama Siyeon."

"Maaf.. Tapi itu gk seperti yg kamu pikirin. Aku bakal jelasin sama kamu semuanya." Ucap Jeno meyakinkan, bahkan lelaki itu menggenggam erat tangan Aera dan menatap teduh Aera.


"Gak usah jen, aku tahu sayangmu pasti hanya untuk Siyeon."



"Aera, dengerin aku dulu please." Jeno menghela napasnya, "aku putus sama Siyeon."

Aera terbelalak kaget, telinganya tidak salah dengar kan. Jeno putus dengan Siyeon, lelucon apa ini. Padahal baru tadi sore ia melihat dengan matanya sendiri kalau Jeno dan Siyeon berciuman.



"Aku bakal jelasin sama kamu tapi kamu harus ganti baju dulu, baju kamu masih basah aku gk mau kalau kamu makin sakit."



Aera mengangguk, setelah itu Jeno keluar dari kamarnya. Selesai berganti baju Jeno masuk lagi ke kamar dengan membawa segelas cokelat panas.



"Jadi..." Aera menatap Jeno meminta penjelasan.




Jeno menggenggam tangan Aera dan mengusap kecil punggung tangan kecil itu, matanya menatap teduh mata hazel Aera.

"Dia yg memutuskan aku tadi, Siyeon bilang kalau aku udah berubah gk kayak dulu. Aku pikir hal apa yg berubah dari aku, tapi Siyeon bilang kalau aku udah gk seperhatian dulu intinya aku udah berubah. Aku mau nyangkal tapi akhirnya aku iyain ajakan dia buat menyudahi hubungan ini." Jeno menjeda ucapannya. "Soal aku yg ciuman sama Siyeon itu karena dia yg minta untuk terakhir kalinya, aku gk tahu kalau kamu udah ada disana. Maaf."

Aera menunduk, "jen, kita jahat banget ya?"



Jeno tersenyum tipis, ia menarik dagu Aera agar melihatnya.



"Sayang, dengerin aku. Ini semua udah rancangan Tuhan, sekalipun kamu menghindar kalau Tuhan udah ngerencanain ini buat kita kamu bisa apa. Jangan berpikir kamu jahat, okey?"

"Jangan sedih, jangan sakit. Aku sayang kamu Aera." Jeno mencium punggung tangan Aera.

Jika sudah begini Aera tidak dapat mengelak, okelah ia akan terima. Semoga saja hubungannya dengan Jeno akan lebih baik kedepannya.


_________



Next?

Vote dan comment juseyo😚

Kamsahamnida♡

Mistake // Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang