08. Reason

203 21 0
                                    


•••

Ting! Tong!


Aera sudah menggigit bibirnya karena pintu apartemen yg tak kunjung di buka, sudah beberapa kali dirinya menekan bell apartemen itu namun tak ada hasilnya.

"Kemana sih? Di hubungin juga gk bisa." Aera mengecek kembali ponselnya, terakhir kali Felix online empat jam yg lalu saat dirinya masih di kelas.

"Aera?!"


Ia menolehkan kepalanya cepat dan menatap cemas Felix yg keluar dari lift, ia langsung berjalan cepat hendak menemui Felix.

"Kemana saja? Aku hubungin kok enggak ada respon."

Felix tersenyum tipis dan menepuk kecil kepala Aera.

"Habis ngerjain tugas, maaf beberapa hari ini memang aku jarang pegang handphone."

"Setidaknya kabari aku, biar aku gk khawatir."

Felix terkekeh, dia lalu merangkul bahu Aera dan mengajak kekasihnya itu jalan ke unit apartemennya.



"Jadi Felix, kenapa beberapa hari ini kamu menghindar?"


"Bukannya kamu yg menghindar dari aku ra?" tanya balik Felix.


Aera mengernyitkan dahi, bingung dengan pertanyaan Felix.

"Aku? Menghindar?"


"Kamu gk ngerasa ra? Aku ngerasain banget lho, kamu yg selalu ada aja urusan setiap aku mau ngajak kamu jalan ataupun mau ke apartemen kamu."

Felix menghela napas, "kamu berubah ra."

Aera terdiam, apa iya dirinya seperti itu. Apa mungkin karena Jeno yg akhir-akhir ini memang sering mengajaknya jalan. Sungguh, ia takut jika Felix tahu.


"Kalau kamu udah gk sayang sama aku bilang ra, biar aku gk kepikiran terus."

"Aku sayang sama kamu lix." Aera menatap Felix sendu.



"Jangan bohong ya ra, kalau memang kamu udah gk sayang sama aku dan ada orang yg kamu suka. Bilang sama aku, aku gk akan marah."

"Lix..." Mata Aera sudah berkaca-kaca, ia berpikir bahwa dirinya sangat jahat saat ini. Gadis yg sangat jahat.


"Jangan nangis," ucap Felix. Dia menghapus air mata Aera yg jatuh. "Kalau iya, bilang sama aku alasannya. Aku cuma mau kamu bahagia aja ra."



Aera mengangguk paham, ia masih menangis dan menundukkan kepalanya.


"Maaf..." lirihnya.


Felix tersenyum dan memeluk Aera, menenangkan gadis itu.


Apakah ini akhir kisahnya dengan Felix? Jika iya, Aera benar-benar bahagia dan menyesal disaat yg bersamaan.









____________





Next?



Vote dan comment juseyo😚



Kamsahamnida♡


Mistake // Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang