•••
Ting! Tong!
"IYA SEBENTAR!!"
Aera segera berlari dan membukakan pintu apartemennya, betapa terkejutnya dia melihat sosok Lee Jeno berdiri di depannya dan tersenyum manis ke arahnya.
Buru-buru Aera menarik lengan Jeno untuk masuk ke apartemennya dan mengkunci pintu apartemennya.
"Kenapa tiba-tiba kesini? Bukannya tadi kamu bilang sedang bersama Siyeon?"
GREP!
"Siyeon nyebelin, makannya aku kesini. Lagian aku kangen kamu."
Aera tersenyum di pelukan Jeno, ia tentu saja merasa sangat spesial untuk Lee Jeno.
"Untung aja Felix lagi sibuk ngerjain tugas, kamu beruntung banget hari ini." Aera melepaskan pelukan Jeno secara paksa. "Kamu mau makan apa, biar aku masakin."
"Terserah kamu aja, pokoknya kalau yg masak kamu selalu aku makan dan aku suka."
Aera terkekeh dan mencubit lengan Jeno pelan, "bucin banget sih."
"Ya sudah tunggu disini, aku buatkan nasi goreng buat kamu." Lanjutnya.
Jeno mengangguk dan duduk di sofa ruang tamu, sedangkan Aera sudah berkutat dengan masakannya.
Tak butuh waktu lama, sepuluh menit berlalu masakan Aera sudah matang dan sudah siap untuk di santap. Ia langsung memindahkan nasi goreng buatannya ke piring yg sudah disiapkan untuk Jeno.
Ia segera membawa nasi gorengnya ke ruang tamu dan menyerahkannya ke Jeno.
"Di habisin ya, gk mau tahu."
"Kamu gk makan?"
Aera menggeleng, "enggak, aku diet jen. Udah kamu aja yg makan."
Jeno langsung menatap tajam Aera, lelaki itu paling tidak suka jika Aera diet seperti ini karena tiga hari yg lalu maag Aera kumat gara-gara perutnya tidak di isi nasi sama sekali oleh pemiliknya.
"Kamu harus makan, aku gk suka ya kamu diet-diet kayak gini." Jeno menyodorkan sesendok nasi goreng ke Aera, namun gadis itu sama sekali tidak meresponnya.
"Ayolah sayang, aku gk mau kamu maag lagi. Buka mulutnya. Aaa...."
Aera mau tak mau membuka mulutnya dan menerima suapan dari Jeno, secara tidak langsung juga dirinya berciuman dengan Jeno. Aera hanya dapat tersenyum kecil, ia suka dengan perhatian-perhatian kecil yg selalu Jeno berikan.
Selesai makan mereka berdua memilih untuk melihat film, dengan kepala Jeno yg sudah berada di paha Aera. Mata mereka berdua sangat fokus terhadap film yg mereka tonton.
"Sayang, kalau aku nginep sini boleh gak?"
"Boleh kok, kenapa?"
"Males pulang, pengen disini sama kamu terus. Kita kan jarang banget ketemunya."
Aera terkekeh, ia merapikan rambut Jeno yg berantakan.
"Ya kan itu risiko kita berpacaran secara rahasia seperti ini."
"Andai saja aku peka dengan perasaanmu satu tahun yg lalu ya, pasti kita tidak akan berpacaran secara rahasia seperti ini." Jeno kini memilih memandang wajah Aera yg ada di atasnya.
"Sudah jangan salahkan itu terus, sekarang kita ikuti saja alurnya seperti apa."
Jeno bangkit dari posisinya membuat Aera menatap bingung lelaki berhidung mancung itu.
Cup!
Aera melotot kaget, barusan Lee Jeno mencium bibirnya. Seriusan ini, gk bohong kan?!
"Apapun yg terjadi nantinya, tetap berada disampingku ya. Karena aku udah mulai mencintai kamu."
Aera mengangguk, "kamu juga."
"Pasti, aku sayang banget sama kamu Jang Aera."
Jeno memeluk tubuh mungil Aera dan mencium pucuk kepala Aera berkali-kali.
__________
Next?
Vote dan comment juseyo😚
Kamsahamnida♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake // Lee Jeno
Short Story[Complete] "Kita mempunyai hubungan khusus, saling mencintai satu sama lain juga. Namun, tetap saja kita berdua salah dalam hubungan ini." A Fanfiction by sweetvar ©2019 sweetvar