Langkah Baru

24 0 0
                                    

Aku berdiri menatapi langit mendung dengan awan-awan kelabu yang perlahan meneteskan air nya kewajah ku.
Entah apa yang ada dibenak ku,mungkin saat ini aku sedang mengingat masa kecil ku yang selalu menanti rintikan hujan untuk bermain air.
Atau kah aku sedang bermimpi akan sesorang yang akan menarik ku untuk berteduh.

"Dasar Bego,nanti kamu bisa sakit"

Seketika,aku tersontak dengan tangan yang meraihku untuk mencari tempat berteduh, Ya siapa lagi kalau bukan dia sahabatku Revanda atau biasa ku panggil vanda.

"kamu ngapain disini?"
Tanya ku heran ketika melihat vanda yang sedang sibuk mengelap wajahnya.

"kamu yang ngapain disini?bukanya jam segini anak risma udah pada pulang?"tanya vanda balik.

"iya sih tapi,aku lagi nunggu tumpangan"
Jawab ku.

"kan ada aku kamu bisa bareng aku,kayak nggak ada aku aja sih?"

Ucapan vanda barusan mengingatkan ku akan hubungan yang kami jalani tanpa status,aku dan vanda sudah saling kenal sejak SMA hitung sekitar 1 bulan yang lalu.

Oh iya,perkenalkan nama ku angelia thalia prasetya atau biasa di panggil angel dan aku anak kedua di keluarga ku lebih tepatnya anak bungsu. Aku mempunyai seorang kakak perempuan bernama chaca talita prasetya dan sekarang ia baru menduduki bangku kuliah semester 2 di fakultas kedokteran.

Mambicarakan tentang kedua orang tua ku,aku tidak terlalu dekat denganya karena mereka terlalu sibuk dengan urusan karir mereka masing-masing. Dengan papa seorang dosen yang terlalu sibuk keluar kota dan jarang berada di rumah. Dan mama yang sangat sibuk dengan usaha yang baru ia dirikan akhir tahun kemaren.

Mengingat kedua orang tua ku yang selalu sibuk dan kakak ku juga jarang pulang kerumah membuat aku merasa kesepian,hingga akhirnya mama mempekerjakan seorang asisten rumah tangga yang biasa ku panggil mbak yum.
Beruntung mbak yum orang nya baik dan perhatian dengan ku sehingga aku tidak sungkan untuk meminta segala kebutuhan ku pada nya dari mempersiapkan baju sekolah,sarapan bahkan kadang kala mau tak mau mbak yum menyisihkan waktunya untuk mendengar segala curhatan ku.

"ya udah ayo kita pulang" ajak vanda dan bergegas ke parkir.

"nda,baju ku basah"

"sudah,tidak apa-apa duduk saja"

Aku pun bergegas menaiki mobil vanda.

"kamu dingin el?"
"el" ya itu ujung nama ku yaitu angel dan vanda selalu memanggil ku dengan panggilan "el"

"hm,tidak"
Aku hanya berusaha meyakini vanda dan tidak ingin merepotinya:)

"kamu yakin,klw kamu dingin aku bisa pinjamin kamu jaket itu ada di bangku bekalang"sambil menunjuk ke arah bekakang.

"hmm makasih nda"

Aku bingung dengan lelaki yang ada disamping ku saat ini. Awalnya aku berfikir semua lelaki itu sama tetapi anggapan itu seketika tidak bermakna lagi di hati ku. Sangat jauh berbeda dengan vanda sulit ku definisikan tentang segala sifat dan perilaku baik nya kepada ku.
Hampir setiap hari aku selalu berfikir untuk tidak akan pernah berpisah dengan nya.

"nih udah sampe,kamu jgn lupa istirahat ya ntar aku takut kamu sakit"
Ucap vanda sebelum aku turun dari mobilnya .

"iya nda,kamu juga jgn lupa istirahat,
Eh makasih ya tumpanganya"

"iya:)"

Aku pun turun dan berlari hingga sampai di teras rumah ku.
Perlahan mobil yang di kendarai vanda menghilang dari penglihatan ku.

"ayo senyum-senyum kenapa"
Tiba² mbak yum mengagetkan ku yang sedang tersenyum sendiri menatapi jaket yang di pinjamkan oleh vanda.

"eh ini jaket siapa?apakah angel mbak udah punya cowok baru?"
Tanya mbak yum menggodaku.

"engggg,engga kok mbak ini punya temen"

"alah,temen apa demen? Jujur ayoo"

"ngga deh mbak,udah ah aku mau mandi,oh iya hari ini mama sama papa belum pulang juga?"

"ya gitu deh dek,seperti biasa kita berdua dirumah"

Hal seperti ini selalu ku hadapi disepanjang hari ku,mungkin kesepian ini sedikit terobati oleh hal yang barusan aku alami sehingga aku tak hentinya tersenyum² sendiri memikirkan akan kah aku bisa menyukai vanda?

Penasarankan?ayo simak cerita selanjutnya..
Jangan lupa beri vote,saran dan komentar ya:)

"Ini Aku Si Bucin"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang