marahan part 1

10 0 0
                                    

Pukul 6 pagi,mentari sudah perlahan menyinari bumi. Sangat jauh berbeda dengan gadis mungil bermata sipit yang masih dengan nyamanya memeluk bantal guling berkarakter hello kitty ini.

"Angelllll,bangun nak!"
Teriak seorang wanita separuh baya yang sedang sibuk mondar-mandir menyiapkan seragam sekolah angel.

"aduh ni anak ya,kapan mandirinya coba semua masih harus mama yang nyiapin"
Ocehan mama pagi ini yang membuat angel semakin erat menutup kedua telinganya dengan bantal.

"angel,liat ini udah jam berapa!cepet bangun entar kamu telat kesekolah"
Ucap mama sambil perlahan menarik bantal guling yang sangat hangat ku peluk.

Aku pun duduk,dengan mata posisi masih terpejam dan mama menirik diriku menuju ke kamar mandi.

"mama kapan pulang?"tanyaku heran kepada mama

"tadi malam,pas kamu udah tidur"
Jawab mama sambil memberikan sebuah handuk. Dan aku pun bergegas mandi.

***
"kamu tuh ya nggak ada perhatianya jadi istri,aku tuh capek tau gak baru juga pulang kerja udah diomel-omelin"
Bentak papa.

"apa kamu bilang?kerja?kerja apaan udah 2 hari kamu nggak pulang?"jawab mama sambil menghentakan sepiring nasi keatas meja.

"aku kerja juga untuk menafkahi kamu dan anak-anak kita"jawab papa kembali.

"sudah lah,kamu kira aku gak tau kerjaan kamu diluar sana sama perempuan lain?"
Jawab mama dan seketika papa menampar pipi mama.

"stopppppppppppppppp,aku pusing liat kalian berdua.kalau pulang selalu aja ribut,gak pernah damai!"bentak ku kepada mama dan papa dan bergegas kesekolah.

Diperjalanan kesekolah,tak terasa air mata ku mulai menetes bercucuran.

"dunia ini tidak adil" ucap ku spontan.
Supir ku hanya diam dan tak berani berkutik.

Sesampainya di sekolah,aku berjalan melewati koridor hingga sampai kedepan kelas dengan kepala tertunduk.
Aku malu,malu menatap dunia yang  penuh dengan kebahagian dan entah mengapa aku merasa tidak layak untuk menyaksikan kebahagian yang terlukis di wajah orang lain.

Prakkk...
Ku hempaskan kepala ku keatas meja,ingin rasanya aku berteriak melampiaskan semua masalah ku.
Tapi,ini bukan waktu yang tepat.

"angel kamu kenapa?"tanya salah seorang teman ku.

"im ok,no problem"!

"are you sure el?"tanya nya kembali untuk memastikan jawaban yang sebenar nya dari ku.

"yes im sure"

"ok,aku tinggal dulu ya!"

Saat ini aku hanya butuh teman yang bisa mengerti aku dan perasaan ku.

"vanda"ucap hati ku.

Aku pun melirik ke arah sudut kelas,dimana vanda duduk.
Disana aku hanya melihat vanda yang tengah sibuk mengotak-atik handphone milik nya. Sepertinya dia tidak peduli dengan masalah ku hari ini. Dan aku pun kembali menundukan kepala ku diatas meja.

Tringg,tringgg,tringggg

Bunyi bel sekolah,pertanda upacara akan segera dimulai.

"hmmmmm"aku hanya menghela nafas panjang dan berfikir untuk tetap berada di kelas dan tidak mengikuti upacara.

Perlahan satu demi satu teman ku berlarian menuju ke lapangan sambil berteriak "angel bel udah bunyi"
Tetapi,aku sama sekali tidak menghiraukan hal itu. Rasanya menunggu waktu pulang ada lah hadiah istimewa bagi ku di hari ini.

"prakk"seketika ada yang memukul bahu ku dari belakang.

"aduh apaan sih gangguin aja,gak tau orang laggg"seketika ucapan ku terhenti setelah aku menoleh ke arah sosok yang memukul bahu ku barusan.

"apa?lagi apa?lagi bolos upacara?" ternyata sosok ini adalah guru piket keliling,namanya ialah pak tamin guru bimbingan konseling di SMA ini dan terkenal dengan kegarangan nya. Aku hanya tertunduk malu.

"ngapain kamu disini?kamu bolos upacara?"tanya bapak itu kembali.

"enggg,nggak pak"jawab ku dengan gemetaran.

"ayo sini ikut saya ke ruang BK!"
Ucapnya sambil menarik tangan ku.

Aduh,cobaan apa lagi ini. Dasar sialan kenapa juga aku harus berurusan sama ni orang.

"Duduk kamu!"
Ucap bapak itu mempersilahkan aku duduk di samping seorang cowok yang tersenyum melihat ku.

"bapak ingin tahu,apa alasan kalian tidak  mengikuti upacara hari ini?,coba kamu yang cewek jawab!"Ucap bapak itu dan menunjuk diriku.

"hmm aaaa anuuu pak hmm"
Jawab ku berusaha mencari jawaban yang pas.

"anu anu apaan?"bentak bapak itu kembali.

"iii itu pak"
Ucapan ku seketika terhenti karena ada salah seorang guru memanggil bapak tersebut.

"tunggu sebentar,jangan kemana-mana saya ada urusan" ucap bapak itu dan bergegas pergi.

"Hey,kamu anak kelas 10 kan?"
Tanya cowok disamping ku kepada ku.

"iya, kenapa?"tanya ku kembali

"hahaha,baru kelas 10 aja udah berurusan sama BK,cewek lagi ni!"
Jawab nya cetus.

"emang kamu kelas berapa?"tanya ku kembali.

"aku?ya kelas 12 lah,masa nggak kenal sama aku ni kenalin nama aku brayan(sambil memegang tangan ku)
Panggil aja aku kak bray,ganteng kan nama ku?ya dong sama kayak orang nya!"

"iewhhh!"ucap ku sambil melepaskan genggaman tanganya.

"ngomong²  kamu dapat motivasi darimana kok bisa bolos?tunggu,aku tau ni jangan² kamu termotivasi dari aku kan?"

"ogahhhh,emang bolos harus ada motivasinya gitu?gila kali ya!"

"hahhahahaha"jawabnya cengengesan.

Tiba-tiba bapak tamin datang kembali.

"nah ini udah salah masih aja ketawa²an"
Ucap bapak itu tiba-tiba.

Setelah cukup lama di eksekusi diruang BK dan aku pun keluar dari sana dengan menandatangani surat perjanjian.

"kania,kamu liat vanda nggak?"tanya ku kepada kania.

"ada tuh,dikantin!"

"huffff vanda sepertinya memang tidak peduli dengan keadaan ku,percum!"
Ucapan itu terlintas dibenak ku.

#finisshhhhh
#bakalan up besok

"Ini Aku Si Bucin"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang