"Suka atau tidak suka, jawabannya kamu tetap harus suka"
- Qatar -
🇺🇸
Salju pukul tujuh pagi ini merombak luas, menenggelamkan ban-ban setiap kendaraan yang membelah jalanan New York. Ditemani dengan dinginnya udara yang seakan menusuk kulit. Seorang gadis bersurai hitam yang dibiarkan tergerai itu masih saja setia sejak satu jam yang lalu menunggu kedatangan kendaraan bayaran entah bus ataukah taksi. Namun nihil, hanya putihnya salju dan lalu lalang kendaraan dengan kecepatan tinggi berlalu mengabaikannya dalam kesendirian.
Getaran ponsel di sakunya memecahkan keheningan.
Julia Lauren
Gila! kamu di mana Ayu?Ayu mendengus sebal membaca pesan yang masuk di ponselnya.
Maki saja terus! ini Aku masih nunggu angkutan.
Hanya butuh hitungan detik ponselnya kembali bergetar.
Julia Lauren
Habis riwayatmu 😌 dosen sudah masuk. Dan sekarang materi sudah dimulai.Ayu mengernyit heran. Lantas jari-jari putihnya kembali mengetik keyboard.
lho? inikan baru jam 8.15 AM sedangkan jadwal Pak Shawn masih ada 30 menit.
Julia Lauren
Iya, tapi hari ini Pak Shawn tidak masuk, lalu ada dosen pengganti dan dia masuknya cepat banget. Buat Aku dan anak-anak jantungan. Katanya sengaja masuk cepat biar kita disiplin. Kan tidak jelas, untung saja tampan.Ayu menghela napas gusar. Bola matanya berputar pertanda ia kesal.
Ya sudah Lia makasih infonya. Biarkan saja aku dialpakan.
Pesan terkirim dilanjutkan dengan Ayu kembali memasukkan ponselnya.
"Cepat banget sih, apa waras dosen pengganti itu? Toh jadwal awalnya masih lama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye Salju [REVISI]
RomanceCerita masih revisi, harap memaklumi typo yang bertebaran, ehe. Kita berbeda, bagai salju dan air panas. Asalnya memang sama, sama-sama dari air, namun derajatnya yang berbeda. Jangan tahan aku untuk bertahan, ketika sikapmu saja bahkan tak menunjuk...