10. Perjalanan Teori

155 10 0
                                    

Happy Reading!

*Note ; typo adalah jalan ninja ku, mohon perbaikannya ya, silahkan comment kalau ada typo.

******

Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang hari ini, Khansa sampai didepan halaman rumah nya tepat pukul 21.00.

"Mau mampir?"

"Gak dulu deh, ada urusan."

"Yaudah, gua masuk dulu yaa."

"Gua duluan." Ujar Akbar sembari menghidupkan mesin motor nya, kemudian melaju pergi meninggalkan halaman rumah Khansa.

Khansa memasuki rumah nya dengan hati - hati, ia takut membangunkan orang - orang yang sudah tertidur didalam rumah nya.

"Kamu sudah makan?" Ucap laki laki itu.

"Ehh, papa kirain udah tidur."

"Hemm?"

"Iya udah makan tadi sama temen, yaudah anca masuk ke dalem dulu ya." Ujar Khansa menjawab pertanyaan laki laki paruh baya itu.

Georgio pamungkas - Papa Khansa, ia seorang direktur dari perusahaan properti dan seorang owner dari sebuah bisnis kuliner yang cabang nya tersebar diseluruh Kota di Indonesia.

"Sudah waktu nya kamu mendapatkan kekasih nak." Gumam Georgio kemudian berjalan mengunci gerbang rumah nya.

Di lain sisi.

Baru saja Akbar sampai di coffe shop dekat  rumah nya, ia memasuki coffe shop tersebut dan duduk meja nomor 22.

"Mau pesan apa mas?"

"Coffe latte, gula sedikit tapi rasa tetap manis, sama seperti biasa."

"Baik, tunggu sebentar."

Awalnya saya kira kamu yang membuat saya tidak pernah ingin memiliki akhir cerita yang bahagia karena kalau berakhir tidak ada cerita lagi bukan? tapi ternyata ini semua hanya perkiraan, bukan kah tidak ada yang tau masa depan? Batin Akbar.

*****

Setelah melewati malam yang cukup panjang, hari penuh keceriaan, dan yang pasti membuat kedua insan manusia semakin dekat dan semakin menunjukan kalau mereka akan membuat cerita sebagai sepasang kekasih bukan?

"Kamu berangkat sendiri ya sayang, papa ada meeting mendadak nih." Ujar Gio

"Iya pa." Dalam hati yang paling dalam, Khansa menggerutu kesal.

"Yaudah, papa duluan ya, nanti papa telfon kalau udah selesai meeting ya sayang." Ucap Gio-Papa Khansa, ke mama nya Khansa yang sedang membereskan bekas sarapan.

"Iya pa, yaudah buruan berangkat nanti telat." Ucap Mama-Nya Khansa

"Sini cium dulu." Setelah mencium kening istri nya, Gio pun pergi melenggang tanpa melihat anak nya masih stay di tempat.

Oi, gua masi disini belom pegi ke alam laen, serasa dunia milik bedua yang laen minep doang!!!! Batin Khansa

"Eh, anca masih disini toh, berangkat lagi nak, papa udah berangkat tuh." Ujar Mama-Nya Khansa yang Salah Tingkah, Ingat itu 'salah tingkah', macam abg aja 😠.

"Yaudah, anca juga berangkat ya, nih ojek online nya udah di depan." Ucap Khansa

"Yaudah hati hati."

"Iya, anca berangkat." Ujar Khansa sembari mencium punggung tangan ibu nya.

*****

Setiba nya disekolah, baru saja Khansa menginjakan kaki nya di gerbang sekolah tercinta nya itu, ia mendapatkan hal yang di luar dugaan.

"WOYYYY, PELAN PELAN BISA GA SIH! MASIH PAGI UDAH NYEREMPET ORANG KALO GA BISA BAWA KENDARAAN MENDING GA USAH!." Pekik Khansa yang hampir saja terjatuh, beruntung ada semak semak yang berbentuk pagar, sehingga ia masi bisa selamat.

"Eh sayang, gimana mobil aku? Bagus kan?"

"Sayang sayang, nih sayang." Ujar Khansa seraya menendang body mobil laki laki itu.

"Astagaa, kok kamu tega banget sih nendang mobil yang baru aku beli." Ucap laki laki itu seraya mengelus body yang tampak lecet

"Ralat, pake duit orang tua lo itu beli nya."

"Tapi kan buat aku."

"Samuel, bisa ga jangan kayak anak kecil gini? Malu malu-in tau ga pamer harta orang tua, najis."

"Kamu juga, kita masih pacaran kok udah gua elo aja manggil nya." Balas Samuel tak kalah sengit

"Yaudah mulai sekarang, kita putus." Setelah mengucapkan kalimat itu Khansa berlari menuju kelas nya.

"Saaa..." Ucap Samuel lirih tampak pasrah.

Asikkk permainan berjalan nihhhh. Batin seseorang dibalik tembok gedung utama sekolah, yang tak jauh dari lokasi Samuel dan Khansa.

Khansa menangis dikelas nya, dia tidak tau mengapa mudah sekali memutuskan hubungan nya dengan Samuel kali ini.

"Jangan nangis, kalo emang kalian berjodoh juga nanti bakalan balik lagi."

"Lo ngeliat?" Tanya Khansa yang masih se sengguk-an

"Kebetulan doang." Khansa tampak tidak peduli akan kehadiran laki laki didepan nya ini.

"Mending lo kekelas aja deh za, gua ga mau nanti di kira orang gua baru putus udah ada yg deketin, mau ditaro dimana harga diri gua." Ujar Khansa yang sudah berhenti menangis

"Yaudah gua ke kelas aja, jangan nangis dia ga pantes lo tangisin." Ucap mirza sembari melangkah keluar kelas Khansa

"Ohh ternyata dia putus, gua kira kenapa pagi pagi udah nangis." Gumam Akbar sendiri seraya melewati kelasnya Khansa

Apa ini waktu nya untuk gua mencintai orang lagi? Tapi kenapa gua begitu takut untuk sakit yang dulu pernah gua alami terulang lagi, biar lah waktu yang menjawab jalani dulu saja. Batin Akbar

*****

HOLAA!!!!!

Makin kesini makin seru ni.
Makin banyak teka teki, kenapa tiba tiba mutusin? Siapa mirza? Apa maksud papa nya Khansa?

TEMUIN JAWABAN NYA DI PART PART SELANJUTNYAAA!!!!!

Jangan lupa Vote, Comment, And Share!

AKBAR WIRATAMA [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang