Cafe dengan nuansa vintage ini setidaknya cukup membuat Minho tenang, ditambah aroma kopi dan berbagai macam makanan panggang. Namun, pilihannya hanya jatuh pada latte ice. Bahkan es nya sudah mencair sejak tadi, menyebabkan meja yang menjadi cukup basah.
"Kak." panggil seseorang didepannya ini.
"Iya?" jawabnya, ia masih enggan bersuara banyak.
"Jeongin minta maaf ya kak." Jeongin tampak ragu mengeluarkan suaranya, ia meremas pahanya pelan.
Minho menghela nafasnya pelan, "Gapapa, Jisung cuma salah paham."
"Tapi tetep aja."
"Udah gapapa, nanti kakak yang ngurus."
Jeongin masih shock dengan perkataan Jisung tadi, tidak menyangka kata 'putus' akan keluar dari mulut pemuda itu. Mereka memang pernah bertengkar, namun tak sampai kata 'putus' keluar. Ini membuatnya semakin bersalah.
"Nggak usah dipikirin, kan udah kakak bilang biar kakak yang ngurus." Minho memegang bahu Jeongin lalu menepuknya pelan.
"Jangan sampe putus." ujar Jeongin dengan suara bergetar, Minho tersenyum mendengarnya.
"Iyaa, apaan sih mukanya sampe kayak gini." Minho mencubit pelan pipi Jeongin guna mencairkan suasana.
"Jelek tau."
"Ih kak, Jeongin serius tauu."
TBC
long time no see, how are you all??
aku balik karna udah cukup dapet asupan minjeong selama seminggu ini hwhwhw

KAMU SEDANG MEMBACA
kak minho | minjeong
Fiksi Penggemar"Kenalin saya Minho, pacarnya Jeongin." "Ngawur!" [oneshoot series] --- sebenernya mereka itu pacaran atau sahabatan sih?