BR : 02

100 30 1
                                    

.
.
.
Happy Reading♥️
.
.
.
.

__________

"Lo?"ucap laki-laki itu terkejut, Rayna pun yang juga terkejut membelalakkan matanya.

"Lo ternyata pindahnya ke sini Ray?"ucap laki-laki itu seraya mematikan mesin motornya.

"Eh ternyata lo ya Gas. Iya gue pindahnya ke sini. Maap nih belum sempet ngabarin. Lupa"kata Rayna menampakkan cengirannya

"Alah, lu mah lupa mulu kerjaannya"ucap Bagas- Bagas Arsen Ilyasa nama laki-laki itu. Dia adalah sepupu dekatnya Rayna.

"By the way, lu ngapain sih main nyetop orang. Ngehadang di tengah jalan pula. Untung gue yang lu stop"sambung Bagas

"Ya soalnya gue udah putus asa sih. Ga ada yang jemput Gas. Ya udah nyetop orang aja"kekeh Rayna

"Ya udah. Naik cepet. Gue keburu kumpul sama sobat-sobat gue"ucap Bagas

"Hilih, gayamu. Sok sibuk"sahut Rayna seraya naik ke motor Bagas

"Bukannya sok sibuk, tapi emang sibuk"timpal Bagas sambil menyalakan mesin motornya

"Iyain aja deh, biar seneng"ucap Rayna dengan nada mengejek

"Udah deh diem. Gue turunin di RSJ mau lu?"kata Bagas sambil mencap gasnya melaju menjauhi area sekolah.

"Ampunn, atut aing"kata Rayna mendramatisir diselingi tawanya.

Bagas itu sepupu Rayna yang paling dekat dengannya. Dulu waktu masih di Semarang, Bagas adalah teman Rayna sejak Rayna masih umur 2 tahun. Jadi mereka ke mana aja selalu sama-sama. Mereka pisah waktu umur mereka beranjak 13 tahun, tepatnya saat kelulusan SD. Bagas pindah ke Bogor ikut orang tuanya. Meskipun pisah, mereka berdua tetap komunikasi. Jadi ya wajar saja saat mereka bertemu lagi tidak ada rasa canggung yang menyelimuti percakapan di antara mereka.

Sesampainya di depan rumah Rayna, Rayna langsung turun. Dan sekedar basa-basi sebentar dengan Bagas, mengingat dia akan berkumpul dengan kawan-kawannya.

"Ngga mampir dulu nih Gas?"tawar Rayna

"Ngga dulu deh Ray, kan udah ada janji"tolak Bagas

"Besok aja gimana? Sekalian beliin kue kesukaan bunda, cookies"sambung Bagas menyebutkan ibu Rayna dengan embel-embek bunda, karena sudah dari dulu Bagas memanggil ibu Rayna dengan sebutan bunda. Katanya udah kaya ibu sendiri, mengingat orang tuanya sering ke luar kota. Toh lagi pula ibunya Rayna juga tidak keberatan.

"Oke deh. Berarti gue besok pulangnya sekalian ya"ucap Rayna menaik turunkan alisnya tak lupa cengiran darinya.

"Iyeeee. Dah ye. Bye"kata Bagas seraya mencap gasnya menjauhi area perumahan Rayna.

Setelah itu, Rayna pun masuk ke dalam rumahnya. Melepas sepatu dan kaos kakinya lalu meletakkannya di rak sepatu dekat ruang keluarga.

"Siapa tadi kak"celetuk Rayhan tiba-tiba dari belakang Rayna, membuat Rayna melonjak kaget dan refleks mengelus dadanya.

"Ish dek, lu ngagetin gue aja. Tadi itu Bagas"ucap Rayna seraya mendudukkan diri di sofa ruang keluarga

"Kok ngga mampir?"tanya Rayhan

"Sok sibuk dianya dek"jawab Rayna, sedangkan Rayhan hanya ber-oh-ria acuh sambil mendudukkan diri di sebelah Rayna dan menyalakan televisi yang ada di depan mereka berdua.

"Bunda mana dek?"tanya Rayna seraya mengambil benda pipih dari dalam tas sekolahnya.

"Lagi keluar sama Icha, anak tetangga sebelah. Kata bunda, bunda pengen ngadopsi Icha"ucap Rayhan santai

Bintang dan Rayna [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang