.
.
.
Happy Reading♥️
.
.
.
.__________
"Halo Bintang"sapa seseorang dari seberang sana.
Tak lama kemudian, Bintang mematikan sambungan telponnya secara tiba-tiba. Dia belum siap untuk semua ini.
Bintang menghela nafas kasar, dia harus bagaimana setelah dua bulan nanti? Bintang terus bertanya-tanya pada hati dan pikirannya yang terus menerus gelisah. Dia tak tahu harus berekspresi seperti apa dan harus berperilaku seperti apa setelah dua bulan nanti.
Malam ini teman-temannya akan berkumpul di rumahnya. Setidaknya dengan mereka datang, Bintang bisa melepas sedikit beban yang ada di pikirannya sekarang.
Ya udahlah, gue ngikut alur aja. Semoga nggak seburuk apa yang gue pikirkan-pikir Bintang
__________
Jam menunjukkan pukul 19.12 WIB, Bagas, Satya, dan Sehan sekarang sudah duduk manis di ruang keluarga rumah Bintang.
"Heh, lo pada awas ya bikin burik rumah gue. Kasian Bi Atik tau, capek ngebersihinnya"ucap Bintang sambil membawa beberapa camilan di tangannya.
"Gapapa den Bintang. Kan udah kewajiban saya"celetuk Bi Atik dari belakang Bintang membawa nampan yang di atasnya ada gelas berisi es jeruk.
"Tuhh, Bi Atik aja nggak keberatan"sahut Sehan
"Bi Atik kan the best, strong woman, ya nggak Bi?"sambung Satya dan diangguki oleh Bi Atik
"Lo berdua ya emang kaga ada adabnya kalo mertamu di rumah orang"ucap Bagas
"Tumben lo waras Gas. Gue kira lo nggak bakal waras Gas LPG"kekeh Bintang
"Lo mah gitu ya Bran sama gue, udah gue belain juga"Bagas mendramatisir
"Emang siapa yang mau dibelain sama lo?"Bintang auto mendapat timpukan dari Bagas
"Sakit ogeb. Lo nimpuk gue ngga mikir-mikir dulu apa ya. Nanti kalo muka gue burik gimana coba?"Bintang mengelus-elus wajahnya yang kena timpukan bantal
"Bukannya dari dulu emang udah burik ya Bran?"sahut Sehan
"Ck. Lo mah temen kampret emang, kaga pernah demen kalo liat temennya bahagia"kata Bintang sambil memasukkan 2 potong buah mangga ke mulutnya
"Eh Han, gue kemarin liat Sheva jalan sama cowok tuh depan kompleks rumah gue"celetuk Satya
"Hah? Beneran? Siapa tuh cowok? Kalo gue ketemu mau gue bejek-bejek tuh mukanya. Bisa-bisa dia jalan sama pujaan hati gue"cerocos Sehan
"Udah gitu, peuhhh cowoknya ganteng banget dah Han. Lo mah cuma upil kalo disandingin sama dia"ujar Satya menambah-nambahi.
"Kasian banget lo Han, baru aja pacaran 1 bulan udah ketikung"Bintang menepuk-nepuk pundak Sehan
"Yaelah. Lo percaya sama kata-kata si Satya?"tanya Bagas
"Boong tuh dia. Udah kelihatan ogeb. Gitu ae lo auto ambyar"ucap Bagas
"Lo bohong ya Sat sama gue?"ucap Sehan dengan nada sedikit meninggi, sedangkan Satya hanya terkekeh
"Wahhh bangsat lu ya Sat emang"umpat Sehan
"Pas banget sama namanya"sahut Bintang disertai tawanya
"Jahat lo. Nama cantik guee dibablasin jadi bangsat. Lo pada mah tegaa sama guee"Satya mendramatisir membuatnya mendapat jitakan dari Bagas
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang dan Rayna [ON GOING]
Teen FictionMenjadi semesta itu tugasnya Rayna, sedangkan Menjadi cahaya itu tugasnya Bintang Ini kisah mereka berdua. Dua insan yang seperti kebanyakan orang, Benci Jadi Cinta. Tapi itu memang benar. Dan mereka punya definisi bahagia dengan cara mereka sendiri...