.
.
.
Happy Reading♥️
.
.
.
.__________
"Ray!"panggil Gea, salah satu teman sekelasnya
"Apa Ge?!"jawab Rayna dari tempat dia duduk masih sibuk dengan soal-soal yang lumayan menguras pikirannya.
"Ada yang nyariin!"
"Siapa?!"
"Kelas sabang!"
"Iya bentar!"
Kelas sabang, maksudnya adalah kelas paling barat.
Kelas sabang? Kelas XI IPS 1 dong. Siapa ya?-batin Rayna
Rayna yang notabenenya tingkat kekepoannya tinggi, akhirnya dia pun menutup buku dan membereskan soalnya, kemudian bangkit dari duduk berjalan menuju keluar kelas.
"Siapa ya?"tanya Rayna pada siswa laki-laki yang berdiri memunggunginya
"Mau ini nggak?"ucap laki-laki itu yang ternyata adalah Bintang. Dia menyodorkan kartu perpus tepat di depan dahi Rayna.
"Kok kartu perpus gue ada di lo sih?"tanya Rayna ketus
"Ohh, lo ya ternyata yang ambil kartu gue waktu di toko kue yang ada di Jalan Erlangga itu kan?"sambung Rayna dengan nadanya yang menelisik
"Kalo iya kenapa?"ucap Bintang dengan entengnya
"Resek lu, gue nyari ampe pusing. Ini lo malah dengan entengnya bilang kek gitu. Nyebelin!"Rayna berusaha mengambil kartunya dari tangan Bintang yang memang sengaja Bintang tinggikan tangannya.
"Balikin nggak?!"pinta Rayna kesal
"Enggak"tolak Bintang
"Balikin doongg!"
"Enggak mau"
"Nyebelin banget sih!"
"Jadian sama gue dulu, baru gue kembaliin"
Seketika siswa-siswi yang lewat di dekat mereka menampakkan bermacam-macam ekspresi mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Bintang dengan entengnya.
"Dih, ogah gue jadian sama lo"tolak Rayna
"Beneran nih, nggak mau?"
"Gak!"
"Yakin?"
"Eh, gue bilangin ya jadi bucin itu cuma bikin goblok. Udah deh mendingan jangan ngerusak masa indah gue waktu SMA"cerocos Rayna
"Indah kata lo? Eh gue ingetin ya, masa-masa SMA tuh ngga jauh dari kata bucin"protes Bintang
Sekarang mereka berdua tengah menjadi tontonan para siswa siswi yang sedang berlalu-lalang di sana.
"Bodo. Gue ngga peduli"Bintang lengah, Rayna mengambil kesempatan itu. Akhirnya, kartu perpus Rayna kembali ke tangannya lagi. Setelah sekian lama tertawan oleh raksasa buto ijo yang jahat.
"Yes, gue dapet. Bhayy. Wlekk"Rayna menjulurkan lidahnya tepat dihadapan Bintang tak lupa dengan ekspresi yang terbilang cukup menyebalkan.
Sedangkan Bintang? Jelas saja dia tidak malu sudah ditolak dan kalah dari Rayna. Yang Bintang pikirkan, sepertinya dia tertarik pada Rayna yang notabenenya lumayan bar-bar dan menolak keras kata 'bucin' dalam kamus hidupnya.
__________
Rayna kembali dengan ke dalam kelas dengan wajah yang tak dapat diartikan.
"Hehh, sini lu. Utang cerita sama gue"ucap Zara kepada Rayna yang sedang berjalan ke arahnya, tepatnya ke arah kursinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang dan Rayna [ON GOING]
Ficção AdolescenteMenjadi semesta itu tugasnya Rayna, sedangkan Menjadi cahaya itu tugasnya Bintang Ini kisah mereka berdua. Dua insan yang seperti kebanyakan orang, Benci Jadi Cinta. Tapi itu memang benar. Dan mereka punya definisi bahagia dengan cara mereka sendiri...