.
.
.
Happy Reading♥️
.
.
.
.__________
Sudah tiga hari bundanya Rayna Rayhan terbaring di rumah sakit, Rayna dan Rayhan selalu bergantian datang ke rumah sakit untuk menjenguk dan merawat bundanya setiap pagi, setiap pulang sekolah, dan malam hari. Sedangkan ayah Rayna, sudah pulang dua hari yang lalu. Hanya sehari saja menginap, itu pun menginap di rumah sakit. Pulang ke rumah hanya untuk berganti pakaian dan membersihkan diri. Selama tiga hari ini luka yang ada di tangan dan kaki Rayhan sudah mulai mengering.
"Eh Ray, gue pulang dulu ya. Bebeb gue udah nungguin di depan"pamit Zara seraya meletakkan kresek berisi buah-buahan di kursi.
Sudah dua hari ini Zara ikut Rayna ke rumah sakit setiap pulang sekolah sekedar menjenguk bundanya meskipun hanya sebentar. Bagas terkadang juga menjenguk bundanya dan selalu membawakannya cookies.
Sudah dua hari ini juga bundanya dipindahkan ke UGD, karena melihat perkembangan kondisi bundanya ini yang semakin membaik.
"Iye-iye sono. Bebab-bebeb mulu lo"
"Tante Jihan, Zara pulang dulu ya"pamit Zara seraya mencium tangan bundanya Rayna
"Iya, hati-hati ya. Makasih loh kamu udah mau nyempetin jenguk tante di sini"ucap Jihan sedikit melengkungkan bibirnya.
"Iya tante, sama-sama. Cepet sembuh ya"Zara tersenyum kepada Jihan
"Ray. Omong ae lu kalo sirik soal tadi. Makanya sono cepet nyari. Biar gak ngenes"ejek Zara berjalan menuju pintu ruangan bundanya dan hendak ingin keluar.
"Dasar lo ya"Rayna membalas Zara dengan melemparkan kulit jeruk ke arahnya yang akhirnya pas mengenai jidatnya.
"Wahh, gorila ngamuk. Kabuuurr"Zara langsung ngacir keluar ruangan bundanya dirawat, sedangkan Rayna hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Maafin temen Rayna ya bunda. Emang gitu, rada gesrek otaknya"ucap Rayna terkekeh
"Huss, ga boleh ngatain temen kaya gitu. Zara baik ya Ray. Kamu kayanya beruntung deh ada dia, padahal kenal aja belum ada satu bulan"kata Jihan sambil memakan apel yang sudah dikupas dan dipotong-potong oleh Rayna.
"Iya bunda. Rayna beruntung"Rayna tersenyum manis ke arah bundanya
"Bunda istirahat aja sekarang. Rayna mau pulang dulu. Bentar lagi Rayhan pasti sampe ke sini"pamit Rayna seraya mencium tangan bundanya
"Hati-hati ya kamu di jalan"ucap Jihan mendapat anggukan dari Rayna
🌹🌹🌹
Saat di dalam taksi, Rayna tiba-tiba teringat Bintang. Sudah tiga hari ini dia tidak bertemu dengannya. Melihat batang hidungnya saja tidak sama sekali. Mengingat bundanya yang sedang sakit dan dia yang tidak pernah absen belajar untuk lomba olimpiade fisikanya itu. Bagaimana dia akan mengganti uangnya Bintang kalau untuk bertemu dengannya saja susah.
Bintang ke mana ya? Kok tiba-tiba ngilang-pikir Rayna. Tapi dia langsung menepis jauh-jauh pikirannya tentang Bintang.
Kok gue jadi mikirin dia sih-gerutu Rayna batinnya
Tapi ini gimana mau gantiin uangnya coba? Apa besok gue ke kelasnya aja ya?-pikir Rayna
Rayna bingung dan dia pun akhirnya memutuskan untuk melihat dulu seperti apa situasinya besok.
"Lagi mikir apa Neng? Kok kaya bingung gitu"celetuk sang supir taksi
"Ini nih pak, temen saya susah banget ditemuin. Padahal ya pak, mau saya kasih duit malah susah ditemuin"balas Rayna antusias
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang dan Rayna [ON GOING]
Teen FictionMenjadi semesta itu tugasnya Rayna, sedangkan Menjadi cahaya itu tugasnya Bintang Ini kisah mereka berdua. Dua insan yang seperti kebanyakan orang, Benci Jadi Cinta. Tapi itu memang benar. Dan mereka punya definisi bahagia dengan cara mereka sendiri...