Chapter 1

1.9K 176 7
                                    

"Ah Severus, masuklah. Kami sudah menunggumu." sambut Albus Dumbledore dengan ramah kepada Potion Master yang saat ini berdiri dihadapannya. Dan ternyata Minerva McGonagall juga telah menunggunya di sana.

"Ada apa Albus? Aku tidak memiliki banyak waktu. Aku sedang sibuk menyelesaikan ramuan pesanan Poppy untuk Hospital Wings. Kau tahu ini mendekati tahun ajaran baru dan pastilah penyihir - penyihir junior yang bodoh itu akan membuat banyak masalah dan berakibat mereka "pindah asrama" bukan? Tanya Severus Snape datar dan dengan sarkastiknya yang khas. Kemudian menatap sekilas Albus Dumbledore dan Minerva McGonagall secara bergantian. Tanpa ekspresi.

Minerva McGonagall mengangguk tanda setuju -tidak pada pernyataan Severus Snape mengenai Penyihir Junior yang bodoh- karena dia pun harus pergi ke Kementrian Sihir untuk mengurus beberapa hal. Namun harus tertunda karena Albus Dumbledore memanggilnya ke Ruang Kepala Sekolah. Yang sekarang memilih diam menunggu jawaban Albus Dumbledore. Karena ketika dia menanyakan maksud dan tujuan dia dipanggil, Albus Dumbledore memintanya untuk menunggu Severus Snape dan akan menjelaskannya.

"Untuk itulah aku memanggil kalian", jawab Albus Dumbledore dan terdiam sesaat. Menatap bergantian Severus Snape dan Minerva McGonagall dengan mata birunya yang tenang dibalik kacamatanya yang berbentuk setengah bulan itu. Seolah sedang mempertimbangkan sesuatu. Kemudian tersenyum penuh arti.

"Ku harap kau tidak merencanakan sesuatu yang konyol Albus", cerca Severus Snape yang mulai kesal karena Albus Dumbledore tak kunjung memberikan penjelasan ditambah dengan senyuman Albus Dumbledore yang kali ini membuat Severus Snape mengerutkan keningnya dengan alis kirinya sedikit terangkat.

"Aku bermaksud merekrut seorang guru baru, Severus, Minerva", jawab Albus singkat.

Severus Snape dan Minerva McGonagall saling melempar pandangan.

"Untuk apa Albus? Kita sudah tidak membutuhkan guru baru. Dan untuk Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam sudah diisi Quirell", Minerva McGonagall mempertanyakan alasan Kepala Sekolah Hogwarts itu.

"Aku berencana menambahkan mata pelajaran baru untuk murid - murid kita Minerva, yaitu Pengobatan Sihir. Dan dia akan membantumu Severus, dalam menyiapkan ramuan - ramuan untuk Hospital Wings serta dia akan membantu Poppy juga disana. Seperti yang kalian tahu bahwa tahun ini Harry Potter akan memasuki tahun pertamanya. Itu artinya kita akan semakin dekat dengan Perang Dunia Sihir. Dan aku ingin murid - murid kita di Hogwarts setidaknya mampu melakukan pengobatan - pengobatan dasar untuk berjaga - jaga kemungkinan terburuk", jawab Albus Dumbledore dengan tenang yang sekarang menatap Minerva McGonagall Dan Severus Snape bergantian.

Severus Snape mengeram dengan kesal diikuti helaan napasnya yang kasar dan rasanya dia ingin berkata kasar kepada Kepala Sekolah Hogwart  itu yang merupakan seniornya dan sangat dia hormati. Namun apa ada Severus Snape yang akhirnya memilih memakinya dalam hati.

"Demi Merlin, Albus! Ini tinggal menghitung hari menuju tahun ajaran baru. Dan baru sekarang kau membicarakannya? Bagaimana dengan para guru yang lain dan jadwal yang sudah dibuat Albus?", Minerva McGonagall menimpali dan mulai sedikit kesal.

"Mereka akan setuju jika kalian berdua setuju. Dan mengenai jadwal yang sudah dibuat itu bukan menjadi masalah saat ini", timpal Albus Dumbledore dengan yakin tanpa ambil pusing. "Dan masalah sesungguhnya..." Belum selesai Albus Dumbledore menjawab namun terpotong oleh Severus Snape.

"Oh Shit, Albus!" Maki Severus Snape dalam hati dan berdecak dengan kesal. "Lalu apa, Albus?" Tanya Severus Snape yang sudah mulai kesal dan kini menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

"Aku telah mengirimi dia surat berkali - kali tentang tawaran mengajar di Hogwarts namun dia tidak memberikan tanggapan apapun", jawab Albus Dumbledore jujur dan memberikan tatapan memelas kepada Minerva McGonagall Dan Severus Snape.

Severus Snape tidak peduli hal itu. Dan siapapun yang akan mengajar bukan menjadi urusannya. Dia sudah kesal dan sangat lelah dengan kecelakaan sihir akhir - akhir ini dan banyaknya murid yang keluar masuk  Hospital Wings membuatnya repot membantu Poppy merawat bocah - bocah idiot itu. Ditambah dia harus membuat ramuan - ramuan yang lebih banyak sehingga istirahatnya sebelum tahun ajaran baru dimulai sudah berkurang.

Namun, mungkin jika guru baru itu bisa membantunya dalam ramuan dan membantu Poppy juga artinya dia bisa sedikit istirahat atau setidaknya dia menjadi memiliki waktu luang yang lebih banyak untuk mengembangkan ramuan - ramuan terbarunya. Batin Severus Snape saat itu.

"Lalu, apa yang harus kami lakukan Albus?" Severus Snape akhirnya mengalah dan menyetujui usul Albus Dumbledore itu. Dia juga mempertimbangkan keselamatan untuk murid - muridnya itu dan Albus Dumbledore benar. Ini untuk jaga - jaga dari kemungkinan terburuk.

"Kau juga setuju Minerva?" Tanya Albus Dumbledore memastikan bahwa Wakil Kepala Sekolah Hogwarts dan Kepala Asrama Griffindor itu juga setuju.

"Baiklah, Albus." Minerva McGonagall mengangguk tanda setuju. "Lagipula aku tidak pernah menang darimu, bukan? Dan kau ada benarnya. Kita harus berjaga - jaga. Untuk murid - murid kita dan untuk Hogwarts." Tambahnya.

Albus Dumbledore tersenyum lega dan penuh kemenangan atas persetujuan dua orang kepercayaannya itu. Matanya menatap riang dan berbinar - binar kepada Minerva McGonagall dan Severus Snape yang duduk di sofa panjang didepannya. Dan Severus Snape memutar bola matanya melihat ekspresi dari orang tua konyol itu.

"Aku ingin kalian berdua menemaniku untuk menemuinya dan membujuknya agar dia mau mengajar di Hogwarts." Pinta Albus Dumbledore.

"Aku tidak akan melakukannya, Albus." Tolak Severus Snape langsung. Menatap tajam ke arah Albus Dumbledore. Dia tidak akan mempertaruhkan harga dirinya hanya untuk mengemis pada orang yang sedikitpun tidak menaruh minat untuk melakukan hal itu. "Kau bisa ajak Minerva." Lanjutnya.

"Aku ada urusan ke Kementrian, Severus". Minerva McGonagall menimpali cepat.

"Please, ku mohon, Minerva, Severus. Dia satu - satunya harapan kita saat ini. Aku tidak bisa mengandalkan keberuntungan dari ramalan itu bahwa Harry Potter yang akan menyelamatkan dunia kita ini seorang diri. Kita butuh banyak kekuatan serta bantuan. Dan aku sudah sangat tua untuk melawan Dark Lord. Aku sangat yakin, kedatangan kalian akan membuatnya mempertimbangkan kembali tawaranku dan membantu Hogwarts." Rengek Albus Dumbledore seperti bocah lima tahun yang meminta untuk dibelikan eskrim kesukaannya. Berusaha meyakinkan Minerva McGonagall dan Severus Snape dengan tatapan anak anjing pada majikannya.

Lagi - lagi Albus Dumbledore benar. Membuat Minerva McGonagall dan Severus Snape terdiam. Dan akhirnya menyetujui permintaan Kepala Sekolah Hogwarts itu. Saat ini Hogwarts dan dunia sihir sedang dalam kegoncangan serta ketakutan akan rumor dari kebangkitan Dark Lord. Meskipun Kementrian Sihir menutup mata untuk itu. Tapi Severus Snape sangat menyadari bahwa mimpi buruk itu akan kembali menjadi fakta yang mengerikan. Sebagai seorang mantan Death Eater dan orang kepercayaan Dark Lord dia tahu bahwa Tuannya itu akan benar - benar kembali. Membayangkan itu membuat Severus Snape bergidik ngeri. Dan, takut.

----------
Oiii oiii akhirnya aku update chapter ini.. wkwk.. aku akan berusaha update setiap seminggu sekali __ditengah - tengah deadline daftar yudisium__ wkwk..

Semoga kalian menikmati :*
Big love buat kalian dan Professor Snape wkwkw

4 November 2019
00.40

Fated To Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang