Yang tidak disadari oleh para petugas medis diruang IGD yang sedang sangat riuh dan ricuh itu adalah di depan pintu ruangan IGD itu telah berdiri tiga orang dengan sepasang mata yang telah mengamati sedari awal dan melihat setiap tindakan yang dilakukan oleh mereka untuk menyelamatkan nyawa pasien yang terkesan sangat heroik dan keren, setidaknya bagi Profesor McGonagall, kekaguman jelas terlihat dari raut wajahnya yang tegas itu. Serupa dengan Profesor MgGonagall, pria tua dengan jenggot yang putih dan sangat panjang itu nampak jelas bahwa matanya berbinar terang dan senyuman terukir dari bibirnya. Namun tidak bagi pria berambut panjang hitam dan seluruh pakaian hitam yang ia kenakan, ia nampak sangat tidak berminat dengan hal yang baru saja ia saksikan dan hanya menatap dengan dingin para dokter dan perawat diruangan itu. Baginya itu adalah hal biasa yang umumnya harus dilakukan oleh seorang dokter. Yaitu menyelamatkan pasien.
"Apakah dokter perempuan itu yang kita cari Albus?" Tanya Minerva McGonagall sembari terus mengamati Myrina yang masih sibuk mengurusi pasien. Dan Albus hanya mengangguk membenarkan pertanyaan Minerva McGonagall.
Kemudian seseorang melihat ke arah mereka. Mata coklat kehitamannya menatap lurus mereka dengan alis sebelah kanannya sedikit terangkat dan sekian detik kemudian ia tersenyum ramah. Seolah - olah orang itu telah mengetahui bahwa mereka bertiga akan datang untuk menemuinya. Dia berjalan dengan tenang ke arah mereka, tempat dimana Albus Dumbledore, Minerva McGonagall Dan Severus Snape berdiri mengenakan pakaian muggle mereka.
"Professor Albus Dumbledore!! Tak ku sangka Anda mendatangi ku seperti ini. Apakah aku harus merasa terhormat?," Sapanya riang dengan sedikit gurauan yang dilontarkan oleh Myrina dan kemudian memberikan sebuah ciuman sapaan di pipi kanan Albus Dumbledore.
Lalu arah mata coklat gelapnya beralih bergantian ke Minerva McGonagall yang berdiri disamping Albus Dumbledore dan Severus Snape yang memilih berdiri sedikit di belakang mereka. Ia memberikan senyuman kepada keduanya dan sedikit lebih lama sekian detik untuk menatap Severus Snape. Severus Snape yang menyadari seketika itu diberikan tatapan tidak biasa dan tidak bisa diterjemahkannya membalas memberikan tatapan yang dingin dan mengintimidasi. Namun, justru hal itu membuat Myrina tertawa.
"Suatu kehormatan juga untuk bisa bertemu dengan Anda berdua Professor," sapanya ramah sembari sedikit membungkukkan badannya tanda penghormatan.
"Albus, Artia. Dan mereka ini adalah Minerva McGonagall Dan Severus Snape." Ia memperkenalkan kedua rekan yang datang bersamanya. Dan meminta Artia Myrina memanggil nama depannya mengingat mereka pernah beberapa kali bertemu.
"Baiklah. Albus. Mari kita bicarakan dirumah ku. Silahkan ikuti aku."
"Kita tidak berapparate?" Tanya Minerva McGonagall.
"Tidak perlu Professor. Lagipula melakukan dengan cara kalian membuatku merasa buruk." Tolak Myrina sambil terkikik. Dan menoleh ke arah Minerva McGonagall yang menatapnya penuh tanya.
"Anda akan mengerti sesaat lagi, Professor". Mereka bertiga berjalan dibelakang mengikuti Myrina. Kemudian membuka sebuah pintu yang nampaknya menuju ruang kerja mereka.
"Silahkan Anda bertiga masuk lebih dulu." Pintanya yang lagi - lagi dibalas tatapan penuh tanya dan sedikit curiga oleh mereka.
"Ayolah, Albus! Kita pernah melakukannya."
Albus hanya ber-oooh ria dan mengangguk tanda mengerti. Ia meyakinkan kedua temannya dengan memilih masuk lebih dulu. Dan disusul oleh Myrina kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated To Love You
Fantasy"Professor, apakah pernah ada yang mengatakan kepada Anda sebelum ini? Bahwa, untuk seorang laki - laki yang tidak pernah tersenyum, Anda memiliki mata yang sangat indah?", Ungkapnya dan tersenyum tulus sembari menatap dalam - dalam mata hitam onyx...