CHAP 19

5.6K 497 14
                                    

HAPPY READING


Sudah vote? Ayo ramaikan chapter ini dengan membaca sambil komen.

TAEHYUNG POV
Aroma lezat masuk ke indera penciumanku begitu daging panggang dibawa oleh para gadis ke arah kami-sekumpulan para lelaki.
Yang lain langsung heboh mengambil piring masing-masing untuk meletakkan daging mereka.

Terdengar beberapa pujian yang dilontarkan membuat aku penasaran dengan rasa daging panggang itu. Aku ingin mencicipi sedikit dari potongan daging itu, tapi entah kenapa rasa malas menguasai diriku. Sepertinya beberapa makanan yang sudah kumakan sebelum daging panggang ini matang sudah cukup membuat perutku kenyang.

Disamping kiriku ada Baekhyun hyung. Aku ingin mengajaknya mengobrol sekilas tentang pekerjaan dikantor tadi, tapi melihat dia keasyikan makan, aku urung niatku. Nikmati makananmu hyung! Kulihat disamping kananku ada Taeyeon noona yang sibuk bergosip ria dengan hyoyeon noona disebelahnya. Tapi ada jarak yang cukup banyak ditempat aku duduk dengan Taeyeon noona.

Jadi aku memutuskan untuk memainkan ponselku saja dari pada diam melamun tak jelas. Saat sedang asik bermain ponsel, kurasakan sisi sofa disebelah kananku sedikit bergerak. Kutolehkan wajahku kesamping dan kulihat gadis itu duduk disebelahku tanpa rasa bersalah sedikit pun.

Apa yang kau lakukan disini?

Kalimat itu hanya menggantung ditenggorokanku tanpa ada niatan untuk mengatakannya langsung.
Oh ayolah, kenapa aku jadi susah untuk mengusirnya? Biasanya aku tidak segan-segan mengatakan kalimat kasar yang akan membuat orang jengah terhadapku. Tapi kali ini, tenggorokanku rasanya tercekat setiap kali aku ingin membantah gadis disampingku.

Tiba-tiba gadis itu menolehkan kepalanya menghadap wajahku.
Aku sedikit terkejut karena kala itu aku masih menatapnya.

"Oh hai, kau tidak makan? Daging panggangnya enak lho!"

Tidak.

"Emm, kau sudah kenyang ya?"

Tidak tahu.

"Kenapa kau tidak membalas perkataanku?"

"Ck, kenapa kau duduk disini? Cari tempat lain sana!" usirku

Apa-apaan dia ini! Kenapa malah tersenyum sebagai jawaban dari kalimat ku tadi?!

"Ngomong-ngomong, lukamu kemarin sudah sembuh?" tanyanya sambil mencuri lihat kearah keningku

"Bukan urusanmu." jawabku ketus

Dia meletakkan piringnya ke atas meja lalu mengambil piring kosong dan meletakkan beberapa potong daging disana.

"Cobalah, ini enak!" dia menyodorkan piring itu kearahku. Aku hanya menatap benda itu tanpa ada niatan mengambilnya.

Lalu dengan secepat kilat ia memegang tanganku dan meletakkannya di salah satu sisi piring.

"Kau harus mencobanya, rugi lho kalau sampai tidak makan!" Katanya tersenyum padaku.

Deg!

Senyumnya sangat indah.

Aku tidak bohong.

Dan matanya saat tersenyum benar-benar menawan.

I'M YOUR MAFIA? [TN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang