CHAP 22

5.8K 491 63
                                    

HAPPY READING

.

.

.

AUTHOR POV

Tidak terasa malam sudah tiba. Jennie merasa bahwa pergantian hari berjalan begitu cepat. Sudah berapa hari ia terjebak di rumah besar ini? Mungkin hampir sekitar sebulan? Huh, Jennie tidak tahu. Sekalipun disini ia sudah memiliki banyak teman baru, ia hanya ingin pulang.

Jennie tidak mengerti dengan mereka. Mafia katanya? Apa itu mafia? Jennie tidak terbiasa dengan kata seperti itu. Menurutnya, kehidupan mereka semua terlalu rumit dengan semua masalah yang harus mereka hadapi satu per satu. Oh ayolah, ini hidup, harus dinikmati.

Belum lagi rencana penyembuhan ketua mereka. Taehyung. Jennie bingung, entah bagaimana caranya supaya ia bisa secepatnya menghilangkan trauma itu dari diri Taehyung. Ia sama sekali tidak mengerti akan sifat Taehyung. Terlalu dingin. Cuek. Dan arogan. Benar-benar bukan tipe Jennie. Tapi ia sudah pasti harus mengakui ketampanan Taehyung. 

Kenapa jadi memikirkannya? Tidak berguna. Sepertinya kali ini mood Jennie sedang tidak bagus. Bahkan tadi ia menolak makan malam. Entahlah, dia tidak tahu. Taeyeon juga berkata bahwa dari tadi pagi kerjaan Jennie hanya marah-marah. Sifat dan suasana hatinya selalu saja berubah-ubah. Menurut Taeyeon, Jennie berbeda hari ini. Tidak ada sedikit pun rasa ceria yang menempel pada dirinya.

Saat ini, Jennie hanya duduk di dekat jendela kamarnya. Menikmati betapa dinginnya malam ini, tapi Jennie suka itu. Sedari tadi ia hanya menonton bagaimana buliran air itu jatuh ketanah dengan sangat lebat.

Rasanya ia ingin keluar dan duduk dikursi halaman belakang. Pasti sangat menyenangkan. Tapi hujan malam ini terlampau lebat. Taeyeon pasti akan marah jika Jennie berani keluar ditengah derasnya hujan saat ini. Untuk saat ini, ia hanya akan menunggu hujan itu reda.

Menunggu dan menunggu. Hanya menyaksikan buliran air itu jatuh dan jatuh lagi. Sampai tak terasa ia ketiduran dalam posisi duduk. Tiba-tiba Taeyeon masuk kedalam kamar Jennie. Ia ingin mengantarkan makanan karena si gadis nakal itu tidak mau makan dari tadi.

Belum sempat Taeyeon mengeluarkan suara, kalimatnya ia telan begitu saja. Pemandangan seorang gadis yang tidur membuat ia harus mengurungkan niatnya dan memutar balik badannya lalu menutup pintu kemudian keluar begitu saja.

02.14 AM

Subuhnya Jennie terbangun. Ia merasakan sekujur tubuhnya sakit. Mungkin karena tidur dalam posisi duduk untuk waktu yang lama. Ia diam sebentar lalu melirik jam yang bertengger didinding kamarnya dan melihat ke luar jendela.

"Sudah reda ya?" Jennie tersenyum dan beranjak turun. Tak peduli dengan hari yang sudah subuh, ia hanya akan keluar.

Ia melangkahkan kakinya pelan-pelan memastikan bahwa gerakan kakinya tak akan membuat orang terbangun. Menuruni beberapa anak tangga dan melewati dapur lalu membuka pintu kaca pembatas dapur dan halaman belakang.

Kalian pasti heran kan bagaimana bisa Jennie keluar dari dalam mansion itu? Kemarin ia merengek pada Taeyeon agar mengizinkannya untuk keluar, ia bilang bahwa ia bosan jika berada didalam rumah besar itu terus. 

"Oh ayolah unnie, hanya halaman belakang, kolam renang dan teras. Bagian itu kan masih termasuk wilayah rumah besar ini."

"Aku takut Jane. Nanti jika kau kabur dan hilang, pasti aku yang disalahkan."

"Tidak akan. Unnie tidak percaya padaku? Lagian masih ada penghalang yaitu pagar tinggi itu. Diluar juga ada penjaga kan?"

"Huh, baiklah."

I'M YOUR MAFIA? [TN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang