Menikah, ya?
Rasanya seperti mimpi menjadi nyata. Padahal Hanan sempat skeptis mengenai ia yang berdiri di depan altar menanti kedatangan Sarka.
Jantungnya berdetak. Beberapa kali menyubit punggung tangan hanya untuk memastikan ia tidak bermimpi. Memastikan kalau ini nyata.
Dimana Hanan berdiri di altar dengan degup jantung semakin menggila saat pintu terbuka. Menampilkan sosok yang begitu ia damba; tersenyum begitu manis dan bahagia di dampingi dengan sang Bunda.
Hanan terpaku. Matanya tidak mengalihkan pandangan dari Sarka yang berjalan anggun menghampirinya. Yang lebih muda tersipu ditatap seperti itu. Nyaris terjatuh akibat tidak berhati-hati dengan langkahnya sendiri.
Hanan di depan sana menahan air mata yang menyeruak, menggoda menuruni pipi. Ketika sang Bunda beranjak mundur, menyerahkan Sarka sepenuhnya kepada sulung Waradana yang tersenyum teduh.
Benar kata Mama, obat rindu paling membahagiakan adalah disaat ia bertemu dengan pasangannya di hari bahagia mereka.
Benar juga kata Mama, perihal ia yang akan terpesona seperti pertama kali ia jatuh cinta (meskipun sebenarnya Hanan akan selalu terpesona dan kembali jatuh cinta dengan Sarka)
"Sarka, kamu indah."
Pujian manis nan tulus terucap spontan bersamaan dengan tangis haru yang lolos dari pertahanannya. Membuat para tamu tertawa kecil.
Sarka ikut tertawa, "Loh, kok nangis?"
Hanan hanya diam. Menatap penuh cinta entitas di depannya dengan air mata yang terus mengalir.
"Nanti ya, nangisnya. Sekarang, kita nikah dulu, oke?" Sarka mengusap jejak di pipi Hanan dengan selembar tisu yang diberikan salah satu bridesmaid-nya.
Hanan tidak pernah menyangka bahwa baik dirinya maupun Sarka bisa mengucap sumpah sehidup semati. Berjanji akan selalu bersama. Dalam waktu susah maupun senang, pada waktu sehat maupun sakit,
"Hingga maut memisahkan kita."
Dan riuh tepuk tangan terdengar ketika Sarka menyahut sumpah dari Hanan.
Yang lebih tua mendekat, merengkuh hangat prianya, "Kamu indah, Sarka." Bisiknya kala ia mengangkat dagu yang lebih muda.
"Jangan nangis." Rengekan kecil Sarka membuat Hanan terkekeh. Ia menikmati tangan kecil Sarka yang mengusap pipinya halus.
"Aku mencintaimu,"
Adalah yang diucapkan Hanan sebelum mempertemukan kedua bibir mereka. Melumatnya lembut penuh kehati-hatian.
"and i love you more." Balas Sarka berbisik setelah pangutan mereka terlepas.
[].
KAMU SEDANG MEMBACA
ROAD TO MARRIAGE
Fanfiction[ 𝐟𝐞𝐚𝐭𝐮𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐮𝐧𝐠𝐰𝐨𝐨 & 𝐬𝐞𝐮𝐧𝐠𝐲𝐨𝐮𝐧 ] we're going to the next level! © 2019 by Sivania All Rights Reserved