"Semuanya cepat periksa teman-teman kalian, apakah ada yang kurang atau tid..." Belum selesai guru itu berbicara murid-murid sudah panik mencari teman-teman mereka dan sama-sama berharap bahwa itu juga hanya kerusakan cctv dan mereka tidak kehilangan satu teman pun, tapi itu tidak terkabul ketika Kanaya berteriak kencang menyebutkan satu nama yang membuat semua orang disitu pucat pasi.
______________She's Mine_____________"APA?!?! CEPAT-CEPAT CARI, TAPI JANGAN PANIK ASTAGA SAYA MALAH PANIK INI".
"Semuanya diam" Suara dingin yang berasal dari Angkasa itu berhasil membuat mereka yang panik terdiam merinding, "Kita buat kelompok, gak usah panik kita berdoa aja kalau Kikiy hanya tersesat dan tidak ada masalah lainnya" Suara yang tenang dan hangat itu berhasil membuat mereka rileks dan tidak panik atau tegang lagi.
Tentu saja 4a+c1 sekelompok tapi kali ini ada Kanaya dan juga Chilie yang mengikuti mereka eh jangan lupa Rachel yang mengikuti Chilie kemanapun Chilie pergi.
Hari mulai gelap, mereka yang sedang mencari Kikiy belum juga mendapat titik terang bahkan orangtua Kikiy pun sudah dalam perjalanan ke tempat camping mereka.
"Lu kemana sih Kiy?" Gumaman Raka yang didengar oleh yang lain yang diantaranya tiga orang disitu juga merasakan hal yang sama, "Arghhhhh" Suara gusar itu berasal dari Dano yang mengacak-ngacak rambut nya asal.
Sedangkan ditempat lain, "Awwww" Ringisan kecil itu terdengar dari seseorang yang seluruh badannya hampir penuh dengan perban, "Apa kamu sudah bangun?" Dan kali ini malah terdengar suara orangtua(?).
"A..Du...hh.. sakit" Ya orang yang meringis sakit itu adalah Kikiy yang sedang berusaha untuk duduk, "Kenapa... Bisa cepat sekali bangunnya? ini aneh" Dan lelaki yang bergumam kali ini suaranya berbeda, suara yang ini lebih terdengar lembut dan berat dia adalah Dr.Sean dia dokter yang sedang mengikuti ayahnya ya pemilik suara serak itu adalah Prof.Janshen yang sedang bertugas di hutan dimana tempat Kikiy camping, "kamu istirahat dulu" Suara lembut itu mengalihkan perhatian Kikiy yang sedang berusaha untuk duduk dan merenungkan kenapa dia bisa berada disini, Sean tau kalau anak itu sedang kebingungan dan takut karena itu dia menyapanya dengan lembut dan tersenyum hangat menampakan lesung dipipinya, "Heumm oke" Suara Kikiy memelan karena dia takut.
"Tidak apa, tidak usah takut dia anakku wajahnya memang boros dan seperti preman tapi dia masih muda kok hahaha" Jokes dari Prof.Janshen itu membuat alis Sean menukik tajam dan menatap ke arah ayah nya tapi anehnya dia malah mempout kan bibir nya kedepan dan menatap ayah nya sedih dengan mata hitam kelam nya meredup, bagaimana bisa orang itu memiliki wajah yang garang tapi berkelakuan kekanakan batin Kikiy dan tanpa sengaja dia terkikik kecil.
"Hey berhenti memasang wajah begitu dan menatapku, apa kau pikir aku akan takut jika kau saja menatapku seperti itu" Prof.Janshen mengusap rambut anaknya dan membuat anak itu membuang muka dia ngambek oke itu berhasil membuat "BAHAHAHAHAHAHAHAHAHAK" Kikiy memang tidak bisa mengontrol rasa gelinya hingga Sean menatapnya kesal dan berkata "Kamu ini apa-apaan tertawa? Mau mengejek ku? Apa kamu mau kaki mu aku masukin besi?" Garang sekali guys Sean ini, ganteng-ganteng garang batin Kikiy "GAK MAUUUUU, KAMU KIRA KIKIY IRONMAN IHHHHH JAHAT" Menyesal Sean menakut-nakuti Kikiy, telinganya bisa tuli mendengar teriakan melengking itu.
"Hahahaha kalian ini cocok sekali seperti kakak dan adik saja" Prof.Janshen tertawa melihat anaknya dan anak yang dia selamatkan dari jurang, dia menemukan Kikiy dalam keadaan yang tidak baik-baik saja karena terdapat banyak luka disekujur tubuh dan luka yang cukup dalam dibagian kepala yang harus dijahit, ucapan itu berhasil membuat Sean kesal dia kan tidak mau dijadikan kakak oleh Kikiy.
"Uhh? Kikiy gak punya Abang, Dr.Sean mau jadi Abang Kikiy?" Uh imut sekali wajahnya Kikiy, Sean sampai gigit bibir sendiri liatnya, "Ogah lu bau" Sean gak mau lagi pake Aku-Kamu ribet belum jadi dokter aja udah diajarin formal.
"Kemana Kikiy?" Suara dingin itu berhasil membuat mereka semua yang sedang beristirahat setelah mencari Kikiy ketakutan, mereka tau kali ini siapa yang mereka lawan.
"KEMANA KEMANA KIKIY KEMANA HAH KALIAN KEMANAIN KIKIY hiks.. kemana.. hiks" Disambung dengan teriakan histeris itu membuat mereka merasa kasihan, Renata yang sedang berada di dalam pelukan Zelard memukul dada suaminya lemah sambil terisak sedang Zelard sedang berusaha menenangkan istrinya yang sedang menangis sesenggukan dengan mengelus punggung istrinya.
Bagaimana mereka bisa tidak panik, ketika mereka sedang sibuk dengan pekerjaan tiba-tiba diberikan kabar buruk dari sekretaris mereka masing-masing perihal anaknya yang menghilang dengan kemungkinan masuk ke jurang atau tersesat dihutan
ini membuat mereka merasa Dejavu."Halo?"
"Cepat cari anak saya, sampai ketemu atau kalian semua tidak akan pernah lagi menginjakan kaki di perusahaan saya"
"Ba-baik bos"Tut Tut tut
"Don't crying, i'm here for you babe. i'm with you" Zelard mencium kening istrinya, dan mengusap air mata istrinya "Kikiy pasti baik-baik saja disana, jangan nangis okey" Zelard menatap wajah Renata meyakinkan istrinya dan mendapat anggukan kepala dari Renata nya.
"Ehm permisi Tante, Tante gak usah sedih Kikiy anak yang kuat kok Tante pasti dia baik-baik aja" itu suara Naya yang sedang mendekati Renata walau agak canggung, "Ah iya tuh Mom malu-maluin aja didepan temennya Kikiy masa nangis" Ya Zelard berhasil mendapat geplakan dari Renata tapi tak apalah jika itu berhasil membuat Renata bisa kembali bahagia dan berhenti menangis.
Tring tring tring...
Handphone Zelard berdering,
"Ya Halo?"
"Maaf kami tidak dapat menemukan nona Kikiy, ini disebabkan karena jaringan dan akses yang sulit kami tempuh"
"BAGAIMANA BISA, KALIAN MENYERAH BEGITU SAJA AKU TIDAK MAU TAU CEPAT CARI DAN TEMUKAN PUTRI KU" Teriakan itu berhasil mengalihkan perhatian semua orang yang berada di tempat camping itu,
"Ba-baik tuan, tapi sebelum itu kami menemukan sesuatu dan ini hal yang penting kata ketua biar ketua saja yang akan memberi tau sendiri ke tuan"
"Oke, kuharap itu kabar baik dan aku tidak ingin mendapatkan kabar buruk".Tut Tut Tut
"Gimana Kikiy?" Zelard tidak kuat menatap wajah istrinya yang penuh harapan itu, dia hanya takut sesuatu terjadi lebih jauh dari yang dia bayangkan atau dia cemaskan, bagaimana bisa dia tega melihat wajah istrinya yang begitu lagi sama seperti insiden saat Kikiy diculik waktu kecil dan berakhir koma dan yah ada hal buruk lainnya "Belum ada kabar, sebaiknya kita pulang okey?" Dia mencoba membuat suara selembut mungkin agar tidak melukai hati wanita yang dia sayangi "Gak mau, mau disini nungguin Kikiy, nanti kalo Kikiy balik kesini terus kedinginan gak ada yang meluk gimana? kalo Kikiy kelaparan terus dia kegelapan dia kan takut sendirian hiks mau nunggu disini hiks" lagi, kata-kata itu berhasil mencelos hati Zelard sekarang dia merasa menjadi Daddy yang tidak berguna sekali.
"Jangan kaya gini, kalo kamu nangis dan nunggu Kikiy disini nanti Kikiy sedih dong ngelihat kamu kedinginan terus sakit, kita pulang yah lagi pula disini nanti ada bodyguard aku yang jaga, coba deh tanya ke bodyguardnya mereka pasti nemuin titik terang untuk Kikiy" Penjelasan panjang itu berhasil menenangkan Renata, dan Renata menatap bodyguard yang berbadan besar-besar itu dengan mata sembab dan penuh harapan batin bodyguard itu semua "duh gemasnya, untung istri bos kalo gak dah gue tikung" ntah apa yang merasuki mu wahai bodyguard.
"Eh iya nyonya, kita bakal ngasih info bagus untuk nyonya Renata" Ucap salah satu bodyguard disana yang mendapat anggukan lemah Renata.
"Sebaiknya kalian pulang saja, dan untuk kalian yang mau tinggal silahkan saja" Ucapan Zelard berhasil membuat batin anak-anak yang lelah bersorak senang, tetapi...
"Saya tinggal"
"Saya juga"
"Duain"
"Hm"
Itu suara Raka, Dano, Dino, dan juga Angkasa.
"Terserah kalian lah" acuh sekali Zelard toh bukan dia juga yang menyuruh mereka tinggal, mana peduli dia "Ststststtss lu kagak mau ikut kita gitu Al" Dino menyenggol lengan Alaska yang diam saja sedari tadi, "Gak" singkat padat dan jelas "gak setia kawan" Dano menyeletuk yang membuat Alaska memutar mata nya malas "ya gue ikut juga" dan Dino tersenyum lega sambil mengelus dadanya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
She's mine || Kikiy
Teen Fiction"Dia miliku"-Angkasa "Hanya untukku"-Alaska "Jangan sentuh punyaku"-Caraka "Masa depanku"-Aldano "Cinta pertamaku"-Aldino ______________________________________ Happy Reading:) CERITA INI SAYA TULIS BERDASARKAN IMAJINASI SAYA, JADI JANGAN HARAP...