Pulih

991 94 4
                                    

Terdapat seorang pemuda bersurai pirang sedang melamun di teras rumah Tanjirou. Raut wajah nya tak berekspresi.

Kicauan burung menambah keheningan yang menyelimuti pemuda itu.

Buk!

"Akh!"

Seseorang telah menendang punggung pemuda itu yang tak lain Zenitsu yang sedang melamun itu.

Lantas Zenitsu terkejut sekaligus merasakan nyeri di pungung nya. Yang menendang nya pun hanya diam dan duduk di samping Zenitsu yang masih menatap kabut yang mulai memudar tanda matahari akan segera terbit.

"Ck, bodoh!" Decak Zenitsu seraya menahan nyeri di pungung nya.

Inosuke orang yang menendang Zenitsu pun hanya menganguk-anguk. Mungkin ia masih setengah sadar, berhubung ini masih sangat pagi, di perkirakan pukul 04.15 dini hari.

"Lapar!" Suara lirih itu keluar dari bibir Inosuke, ia masih setengah sadar karna ia baru saja terbangun dari tidur nya.

"Kau lapar?" Tanya Zenitsu, kemudian ia menoleh ke arah Inosuke.

Pandangan Inosuke masih buram, sesekali ia menguap karna masih sedikit mengantuk mungkin.

Zenitsu bangkit dari duduk nya kemudian ia menyeret Inosuke masuk ke dalam rumah dengan paksa, dan itu membuat kesadaran Inosuke full.

"Bodoh!" Inosuke menjitak kening Zenitsu.

Pletak!

"Akh! Itai!" Zenitsu kembali menjitak kening Inosuke setelah itu.

"Basuh wajah mu!" Zenitsu mendorong Inosuke menuju kamar mandi agar pemuda bodoh itu membasuh wajah nya yang di penuhi oleh air liur nya.

Dan baru kali ini, Inosuke menuruti apa yang di perintah kan Zenitsu. Biasanya ia akan membentak nya atau mengelak nya.

Setelah penampilan Inosuke cukup rapih, Zenitsu mengajak Inosuke untuk membicara kan suatu hal, yang memang tidak terlalu penting mungkin.

"Kau tahu Nezuko dan Tanjirou?" Zenitsu memulai pembicaraan nya.

"Tentu saja, kau sangat bodoh!" Sahut Inosuke dengan ketus.

"Maksudku bukan seperti itu, hanya saja kemarin malam um, bagaimana ya mengatakan nya."

Zenitsu mengaruk tengkuk nya, apakah Inosuke akan paham jika ia menceritakan kejadian yang beberapa jam lalu ia lihat.

"Cepat katakan, kau membuang waktu ku." Tangap Inosuke seraya memasukan ujung jari kelingking nya ke dalam lubang telinga nya.

Akhirnya Zenitsu menceritakan kejadian yang ia lihat beberapa jam yang lalu dengan rinci, berharap Inosuke memahami perkataan nya.

Setelah Inosuke mendengar cerita Zenitsu, ia membuka lebar mulutnya. Ia tercengang, tak percaya bahwa yang Zenitsu ceritakan benar-benat terjadi.

"Tanjirou dan Nezuko, seperti itu? MA-maksudku mereka melakukan hal 'Itu'?" Inosuke mengatakan kalimat itu dengan heboh, sampai-sampai Zenitsu khawatir akan membangunkan dua orang yang masih tertidur di dalam rumah itu.

"Sht! Jangan keras-keras bodoh!"

"Um, maksudku mereka melakukan 'Itu'?" Inosuke kembali mengulang pertanyaan nya. Raut wajah nya masih di ekspresi terkejut nya.

"Ti-tidak tahu!" Balas Zenitsu dengan ketus, wajah nya kini sudah semerah ceri, ia mengerti maksud dari Inosuke dan itu sama sekali tidak ada hubungan nya dengan hal yang positif.

Beberapa orang pasti akan negatif thinking jika sehabis mendengar cerita Zenitsu, jadi wajar saja jika Inosuke berfikiran seperti 'Itu'.

"Kalian sudah bangun?"

Tanjirou X Nezuko [私の人生の半分] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang