Murid Baru

20 0 0
                                    

"Jika hanya berniat untuk berteman, setidaknya jangan bikin nyaman. Percayalah, butuh perjuangan untuk bisa keluar dari zona nyaman"

-Syauqi Arjune Favian-

***

Arsal
besok gua jemput

Iya

Arsal
blm tdr?

Belum, lg ngerjain tgs

Arsal
ok

Lo belum tidur?

Arsal
blm, msh di bascamp

Hati2 pulangnya

Arsal
Ok

Dita kembali mengerjakan tugasnya yang sempat tertunda. Semenjak Arsal meminta nomor handphonenya, dia jadi sering memberi pesan singkat walau hanya bertanya sudah makan? Sedang apa? dll.

Di sisi lain, Arsal dan yang lainnya sedang berada di rumah Arjun.

Zhafir dan Dhefin sedang asik bermain PS, sedangkan Arsal, Arjun, El, dan Naja sedang bermain billyard. Jangan tanyakan kemana Danny, anak itu dilarang keluar rumah diatas jam 10.

"Gua ambil minum dulu", El menghentikan permainannya. Dia menyimpan stik billyard dan berjalan menuju stand minuman. Saat ia hendak minum, dia mendengar suara pukulan.

El berjalan ke arah jendela. Ia membuka gorden untuk melihat sesuatu di luar sana. Di seberang, seorang gadis sedang memukul samsak dengan bertubi-tubi. Sangat keras.

Namun tiba-tiba pukulan itu berhenti. Gadis itu tertunduk lemas dengan lutut sebagai penopang tubuhnya. El tidak bisa melihat wajahnya karena dia membelakangi dirinya.

Pundak gadis itu bergetar. El yakin bahwa gadis itu menangis.

Gadis itu berdiri sambil menyeka air matanya. Dia membalikan tubuhnya. Namun ada suara yang mengejutkannya.

"Ngapain lo?", tiba-tiba seseorang sudah berdiri di belakangnya.

El membalikan badannya menatap seseorang yang kini sedang tersenyum menampilkan gigi putihnya.

Tidak dihiraukan, El hendak melihat gadis itu lagi. Namun saat ia membalikan badannya, gadis itu dudah tidak ada. Dia kembali memandang lelaki yang saat ini sedang menatap keluar jendela.

"Sorry sorry, gua cuma mau ngambil air. Tapi pas liat lo bengong disini ya gua kagetin aja", ucap Naja dengan cengiran khasnya.

El hendak melangkahkan kakinya, namun Naja menghalangi.

"Arjun udah pernah bilang, jangan sekali-sekali liat ke rumah yang ada di depan kalo malem. Gua liat apa yang lo liat", Naja memajukan badannya ketelinga El. "Dia cewenya Arjun".

El hanya diam, dia tidak bereaksi apa-apa. Dia tidak peduli siapa gadis yang tadi dilihatnya.

"Woy homo lo berdua!", teriakan Dhefin sontak membuat El dan Naja saling berjauhan. Naja hanya berdecak sebal karena ulah Dhefin.

MARISELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang