Playlist : Shawn Mendes - Mercy
Written by : Andromd_a
27-10-19_________________________________________
Sepulang sekolah Hama dan sebagian teman kelas Sasa menjenguk Sasa di rumah sakit.
Sebelum nya Hama telah mengabari orang tua Sasa untuk memberitahu jika ia ingin kerumah sakit sepulang sekolah. Niatnya sih ia sendirian tapi beberapa teman kelas Sasa yang mengetahui keadaan Sasa mengatakan juga ingin menjenguk.
Hama datang terlebih dahulu bersama kekasihnya, Galang yang berbeda sekolah dengannyadiikuti teman teman yang lainnya dengan membawa sebuket bunga dan buah untuk temannya itu.
" Assalamualaikum ma. " Hama memasuki kamar inap yang dihuni temannya itu terlebih dahulu lalu menyalami tangan Indah diikuti teman temannya.
" Waallaikumsalam mari masuk " Indah mempersilahkan semua teman putrinya yang datang untuk duduk disofa yang tersedia di ruang inap.
" Maaf ya tante gak bisa menghidangkan apa apa, hanya air mineral saja. Duduk duduk, om lagi keluar buat beli camilan mungkin sebentar lagi datang. " ujar Indah tak enak hati.
" Iya te, gak pa pa lagian ini tadi juga dadakan jadi tante sama om gak perlu repot repot. " ujar ketua kelas Sasa yang juga ikut menjenguk.
" Tante, Sasa nya tadi sudah sempat sadar apa belum? " tanya Hama sambil mendekati bangkar yang ditempati temannya itu.
" Belum nak. Tante juga dari tadi menunggu dia sadarkan diri tapi gak bangun bangun. " Indah memandang sendu bangkar yang terdapat tubuh pucat penuh lebam milik putrinya.
" Tante minta doa nya ya biar Sasa cepat sadarkan diri. " ujar Indah sambil tersenyum menyemangati diri sendiri dan orang orang disekitarnya.
" Aminn " ujar semua orang yang berada diruangan itu.
Tak ada lagi obrolan yang dapat diperbincangkan membuat teman teman Sasa sibuk bermain ponsel atau bebicara satu sama lain.
Hingga tak lama pintu ruangan terbuka memperlihatkan laki laki bertubuh tinggi tegap masih lengkap dengan seragam sekolahnya.
" Permisi, maaf saya terlambat datang. " ujarnya masuk menyalami kedua orang tua Sasa dan teman temannya.
" Ah iya nak, gak papa. Terimakasih ya sudah mau menjenguk anak tante. Mari duduk."
" Ngapain lo dateng kesini, tau dari mana kalau Sasa masuk rumah sakit? " bisik Hama saat lelaki itu duduk disampingnya.
" Orang kalau datang ke rumah sakit biasanya ngapain selain berobat? " tanya balik cowok itu.
" Jenguk orang atau konsultasi, Maybe? " tebak Hama.
" Nah tuh tau. Kalau gue sih pilih opsi pertama. " ujar cowok itu sambil berbisik juga.
" Eh iya juga, bego banget gue. " Hama meringis saat tangannya sendiri memukul kepalanya.
Pintu ruang inap Sasa kembali terbuka menampilkan Sedric dengan tangan yang penuh kantung plastik ditangannya.
" Wah sudah pada datang, maaf ya om terlambat. Ini om bawain camilan, ayo dimakan. " ujar Sedric sambil meletakan camilan dimeja yang langsung diserbu oleh teman teman anaknya itu." Loh kamu cowok kemarin yang kalau tidak salah mengantar Sasa pulangkan? " tatapan Sedric berpindah menatap cowok yang duduk disamping Hama.
" Ah iya om " jawabnya sambil tersenyum ramah.
" Nama kamu siapa? " tanya Sedric
" Orion om. "
" Gak usah panggil om, panggil aja papa sama kayak Sasa. " seketika ruangan inap Sasa penuh dengan suara dehaman teman teman kelasnya terutama suara dehaman Hama yang paling keras.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang Orion.|
Dla nastolatków[⚠ contain curse!] Jika perpisahan adalah tentang melupakan, aku adalah satu dari sekian yang gagal dalam melakukannya. Start: 14-10-2019 End : - [ REAL MY IMAGINATION!! DON'T COPY PASTE OR PLAGIARISM MY STORY!! ]