Ratu sedang berada di toilet sejak tadi, tiba-tiba pintu dibuka menampakan Arin yang melangkahkan kakinya menuju Ratu.Ratu sedang menghadap cermin wastafel yang disediakan di toilet.
"Jadi, lo pacarnya Junho, ya?" tanya Arin.
Ratu melirik Arin melalui pantulan kaca, "Iya. Kenapa?"
"Gue kasih saran ajasih, ya. Mending lo jauhin dia deh."
Ratu mengernyit, "Kenapa? Junho pacar gue, yakali gue jauhin dia."
"Lo mau tau alasannya?"
"Iya."
"Gue mantannya. Junho itu milik gue, dan gue bakal rebut kembali apa yang jadi milik gue."
Ratu terkekeh, awalanya ia sempat kaget saat mendengar kata 'mantan' namun secepat mungkin Ratu bersikap biasa saja.
"Jadi, lo mau rebut Junho?" tanya Ratu.
Kini keduanya berhadapan saling memandang satu sama lain, "Iya," jawab Arin.
Lagi, Ratu terkekeh, "Coba aja, kalau lo bisa," ucapnya lalu pergi meninggalkan Arin.
***
Hari ini, Ratu akan pulang bersama Junho. Junho datang mengendarai mobilnya dan berhenti dihadapan Ratu, "Naik," ujar Junho dari dalam mobilnya.
Tanpa menjawab Junho lagi, ia langsung menaiki mobilnya.
Seperti biasa keadaan mobil, sunyi. Sangat sunyi. Jalanan pun yang biasanya ramai sekarang sepi.
"Tumben diem?" tanya Junho memecah keheningan.
"Nggak apa-apa," jawab Ratu tanpa memandang wajah Junho.
Junho tidak yakin dengan jawaban Ratu tadi. Ia tahu, pasti ada sesuatu yang membuat Ratu tiba-tiba jadi pendiam seperti ini.
"Kalau ada apa-apa bilang, lo tau sendiri gue nggak peka, jadi lo bilang aja."
Ratu menghela nafasnya, ia memutar badannya hingga mengarah pada Junho yang sedang fokus menyetir mobilnya.
"Aku mau nanya deh, boleh nggak?" tanya Ratu.
"Nanya aja. Biasanya lo langsung nanya tanpa minta izin."
Ratu mendengus, "Kamu ada hubungan apasih sama si murid baru?"
Junho menginjak rem secara mendadak saat mendengar ucapan Ratu, membuat kepala Ratu maju kedepan membentur dashboard mobil.
"ADAWWWW!!!!" pekik Ratu sambil memegangi jidatnya.
Junho menepikan mobilnya ke pinggir. Ia mengurulurkan tangannya mengecek jidat Ratu, "Maaf-maaf, gue nggak sengaja. Lo gapapa?" tanya Junho panik.
Ratu mengangguk, tangannya masih memegangi jidatnya yang nyut-nyuttan akibat kebentur tadi.
"Serius gapapa?"
"Nggak apa-apa Junho."
"Aku tadi nanya loh, jawab Jun," ujar Ratu.
"Apa?"
"Kamu sama Arin, ada hubungan apa?"
"Emangnya kalau gue sama Arin ada apa-apa, kenapa?"
Ratu melotot, "Ya, dipikir aja sama kamu."
"Arin mantan gue."
"Udah tau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Dingin-Cha Junho [✓]
Casuale[Follow dulu ya sebelum membaca] Jadi pacarnya Junho itu harus punya kesabaran extra. Walaupun kadang suka bikin sakit hati plus gondok, Ratu tetep aja cinta pake banget sama pacarnya itu. saaiseu©