Hyung Won Ho

470 49 0
                                    

Won Ho mainin piano di ruang musik sembari nungguin Hyung Won dateng. Mereka mau latihan buat pensi final anak kelas XII minggu depan. Abis itu mereka bakalan fokus ke UN. Kata wali kelas, mereka uda nggak boleh sibuk - sibuk ekskul lagi. Bahkan mereka uda dikasi macem macem flyer dari universitas.

Suara pintu yang kebuka bikin Won Ho noleh. Si Hyung Won baru dateng, tumben - tumbenan rambut dia di gulung ke atas. Mau dikayak apain juga tetep aja si eneng keliatan cantik.

"Huft. Aneh nggak?" tanya Hyung Won langsung duduk di samping Won Ho.

"Apanya?" Won Ho balik nanya.

"Rambut enenglah. Kerjaan Kiki sama Kyun ini" kat Hyung Won ngeluarin lembaran lembaran lagu.

"Cantik kok. Maklumlah kalo kamu di jadiin bahan percobaan. Rambut mereka kan sekarang uda pendek" Won Ho senyum, topang dagu ngeliatin Hyung Won.

"Gombal Mukiyo. Ayo kita latian" Hyung Won ngipasin wajahnya yang panas.

"Emang uda di pilih lagunya?" Won Ho ngambil alih kertas tadi dari Hyung Won.

"Eneng kepikiran satu lagu. Tapi, jadul sih. Mama papa eneng suka nyetel. Pernah di nyanyiin ulang juga. Tetep enak" kata Hyung Won natap Won Ho. Si Won Ho bukannya komentar, malah nyentuh pipi Hyung Won. Di usap - usap pelan baru bilang lanjut ke eneng. Ni orang emang paling bisa bikin cewek blushing.

"Hanya denganmu. Aku berbagi" Hyung Won mulai nyanyi.

"Hanya dirimu. Paling mengerti" lanjut Hyung Won.

Tawa Won Ho pecah pas denger Hyung Won nyanyi tadi. Bukan karena suara Hyung Won jelek. Tapi, nadanya bukan kayak gitu. Kalo Ki Hyun uda bisa langsung ngerti nada pas liat not baloknya. Won Ho nyubit pipi pacarnya gemes. Terus dia nyetelin mp3 dari salah satu aplikasi musik smartphonenya. Begitu denger lagu aslinya, Hyung Won ikut ketawa. Barusan yang dia praktekkin itu salah ternyata.

"Ambil suara" perintah Won Ho.

"Suaraaaaaaaaaaaaa" jawab Hyung Won.

"Okey. Let's Go" Won Ho sama Hyung Won uda langsung standby. Jari jari Won Ho uda mulai nari diatas tooth piano.

Pas hampir masuk bagian reff, tiba - tiba aja serombongan tukang rusuh masuk. Siapa lagi kalo bukan Shownu, Ki Hyun, Chang Kyun, Min Hyuk sama Joo Heon. Mereka mulai nyanyi bareng begitu sampe.

"Akan kulakukan semua untukmu
akan kuberikan seluruh cintaku
janganlah engkau berubah
dalam menyayangi dan memahamiku"

Abis itu mereka sorak - sorak, joged - joged. Hyung Won sama Won Ho cuma bisa ketawa.

"Kok udahan sih? Lagi dong bang" kata Joo Heon pas lagu uda selese.

"Ye.. lu kira kita lagi dangdutan" bales Won Ho.

"Kak Hyung Won lagi dong kak" Chang Kyun aegyo sambil meluk leher Hyung Won dari belakang, manja.

"Adek mau lagu apa emangnya nanti biar aa' Wonno yang mainin pianonya" kata Hyung Won nepuk tangan dongsaengnya.

"Mmm. Pandangan Pertama aja, siapa tuh yang nyanyi" kata Min Hyuk megangin pelipisnya, coba nginget nginget.

"Pandangan pertama awal aku berjumpa. Gitu bang?" kata Joo Heon.

"Beneran nyuk? Nggak nyangka gue selera lu semacam Ar Rafiq" saut Shownu ngakak.

"Bukan gitu Joo. Liriknya tuh, ku rasa ku telah jatuh cinta. Pada pandangan yang pertama" kata Min Hyuk.

"Sulit bagiku untuk bisa, berhenti mengagumi dirinya" Ki Hyun ngelanjutin lirik lagunya sambil ngeliatin Min Hyuk.

"Iya" Min Hyuk ngangguk ngangguk kek anak anjing, imut bet.

"Ooh. Itu mah RAN yang nyanyi. Bentar gue cari not nya" kata Won Ho.

"Eh. Nggak usah Won. Ini kan lu bedua yang mau latian. Kita kan cuma numpang lewat aja. Ayok ki, kita balik kelas aja. Kata lu mau ngajarin gue fisika" kata Min Hyuk.

"Ho'oh. Enjoy ya Won. Kita balik dulu" kata Ki Hyun.

"Gue ikut Ki Hyun aja. Yang bener latiannya. Jangan malu - maluin" Shownu nepok pianonya si Won Ho.

"Yahhh. Adek masi pengen konser" Chang Kyun manyun. Si Joo Heon nyubit bibir pacarnya gemes, terus di gandeng keluar ruangan.

"A'" Hyung Won manggil.

"Iya sayang" jawab Won Ho mandangin Hyung Won.

"Aa' uda kepikiran mau ngelanjutin sekolah dimana?" wajah Hyung Won mendadak lesu.

"Aa' uda apply apply beberapa uni sih. Emang eneng belom kepikiran?" Won Ho megangin tangan Hyung Won.

"Eneng ikut aa' aja boleh nggak?" Hyung Won mendadak manja.

"Kok gitu? Bukannya eneng pengen sekolah sastra?" kata Won Ho ngusap usap rambut Hyung Won.

"Eneng takut kalo kuliah nanti nggak punya temen sedeket Kiki, Nunu, Joo Heon, Kkung, Min Hyuk. Trus belum tentu juga aa' ada disana sama eneng kan?" Hyung Won jadi mellow.

"Ya ampun, eneng" si Won Ho meluk Hyung Won dari samping. Hyung Won nyandarin kepalanya di bahu Won Ho. Cepet banget sih masa² SMA ini berlalunya.

"Sejauh apapun aku melangkah
Kau kan slalu di hatiku
Semua apapun yang terbaik
Kupersembahkan hanya untukmu"

Itu si aa' barusan nyanyiin lagu buat eneng. Beberapa detik Hyung Won senyum, terus tiba - tiba doi nangis. Lah, apa Won Ho salah milih lagu yak barusan?.

"Neng? Mmm aa' salah ya? Maaf. Jangan nangis dong geulis" Won Ho berusaha kontak mata sama pacarnya.

"Kalo kita pisah kan. Eneng jadi nggak bisa denger aa' nyanyi sambil main piano. Makin di pikir, makin sedih" kata Hyung Won ngangkat wajahnya.

"Chae Hyung Won. Everything's gonna be fine. Jangan overthinking, kalo terlalu di pikirin yang ada nanti kita stuck di sini. Padahal di depan nanti ada buanyaaaak hal baik yang indah udah nunggu kita. Arraseo?" Won Ho ngusap kedua mata Hyung Won.

Hyung Won masih sesenggukan pelan.

"Smile. You look pretty that way, babe" Won Ho ngerapiin poni Hyung Won.

Akhirnya Hyung Won ngeluarin senyumannya. Won Ho sebenernya sam kayak Hyung Won. Kepikiran. Tapi, dia nggak boleh keliatan gitu di depan pacarnya. Cowok kan harus kuat, biar bisa ngelindungin orang yang dia sayang. Nanti bakalan dia cari jalan keluarnya.

FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang