First meet

12.2K 282 1
                                    

Hari itu seperti hari-hari biasa bagi aleta. Langit yang mendung seakan mendukung dirinya untuk semakin menyerah, setiap hari sama saja. Aleta atau yg kerap disapa Leta ini seakan tak punya tujuan hidup.

Sifat nya yg Ansos menjadi faktor utama mengapa dia tidak mempunyai teman. Hah ? Teman ? Bicara pada orang-orang saja sudah seperti neraka baginya apalagi mempunyai teman. Itu Hayalan!

Ya bukan karna sebab dia menjadi seseorang yg ansos, sifatnya yg tertutup, kehidupannya yg misterius membuat orang-orang disekitarnya menghindar, entah apa yang mereka pikirkan. Tapi satu hal yg pasti leta merupakan mahasiswi yg sialnya menjadi korban bullying di kampusnya. Bukan hal asing jika orang-orang melihat leta diperlakukan layaknya hewan oleh sebagian cewe-cewe ganjen, yang dikenal dengan geng GirlCrush. Entah apa yg membuat mereka menamainya seperti itu. Yg jelas mereka merupakan anak-anak hits yg emang cantik, kaya, dan so berkuasa membuat leta ta mampu melawan. Bukan! Bukannya tidak mampu hanya saja terlalu malas berurusan dengan nenek-nenek lampir itu.

Leta dengan pasrah menerima perlakuan mereka yang kurang ajar. Tapi anehnya seorang leta tidak merasa sedih ataupun kesakitan. Dia seperti mempunyai kekuatan untuk menahan setiap perlakuan dan cacian yg dilontarkan padanya. Sungguh aneh, seperti ada sesuatu yg berbahaya yang leta sembunyikan dalam dirinya.

Dia benar" tidak perduli dengan apa yang terjadi padanya satu"nya yang ia ingin lakukan ketika sedang mengalami hal seperti itu hanya tidur. Seperti tidak punya tenaga ataupun semangat, ia slalu berakhir hanya dengan memasang wajah datarnya, tanpa berteriak, mengeluh bahkan bersuara.

Itulah yang membuat girlcrush semakin penasaran pada leta. Jika pada biasanya korban bully geng girlcrush akan berakhir menjadi budak mereka dengan memohon" agar tidak dipermalukan. Berbeda dengan leta ia hanya diam ya diam! Aneh bukan ?

saatnya memasuki jam kuliah pertama. Leta yg merupakan maba dikampus itu seperti biasa harus menuju toilet terlebih dahulu, hanya sekedar untuk merapikan penampilannya yg dibuat acakan" oleh geng girlcrush.

Dengan setelan serba hitamnya ia menatap cermin toilet dengan datarnya lalu segera menutupi hampir seluruh matanya dengan poni dan langsung menutupnya dengan hodie hitam yang slalu dipakainya, bukan karna tak punya baju tapi hampir setiap baju yang ia punya berwarna gelap dan ya dominan berwarna hitam, untung saja leta mempunyai kulit yg putih pucat hingga menjadi penolong diantara pakaian" gelapnya, matanya yang ber iris coklat membuat nya semakin mempesona.

Tapi sayang tak pernah ada satu orangpun yang pernah melihat kecantikan sesungguhnya dari seorang leta.

Leta yang merupakan seoarang anak ansos sebenarnya tak ingin berkuliah yg mengharuskan ia bertemu orang" asing. Tapi apa daya orang tuanya yg pas"an dan bisa dibilang tak peduli padanya slalu mengganggu leta dengan meminta uang padanya. Padahal leta sendiri kesusahan untuk menghidupi dirinya sendiri.

Ia pun berusaha melamar pekerjaan ke perusahan" yg menurutnya lumayan tapi sayang hampir setiap perusahaan membutuhkan perkerja yang lulus sarjana.

Hal itulah yang membuat leta terpaksa harus berkuliah agar bisa bekerja di tempat yang menjamin hidupnya. Dan untuk saat ini leta hanya bekerja sebagai pegawai swalayan di salah satu toko yang terletak di kotanya. Ya meskipun awalnya pemilik toko ini meragukan kemampuan leta yang hanya diam ketika ditanya.

Tapi setelah melihat kondisi leta yang menurutnya memprihatinkan iapun mencoba memberi leta satu kesempatan. Dan ya hasil kerja leta memang memuaskan hanya satu yang kurang dari anak itu yaitu BICARA!

Setelah bekerja hampir satu bulan disana satu"nya kata yang slalu keluar dari mulut leta hanya harga yang harus dibayar oleh si pembeli, ada pun banyak pembeli yang penasaran dengan leta mereka tidak mengganggu atau menyebabkan leta dalam masalah lebih jauh lagim mungkin karna memang tak ada yg menarik dari leta hingga membuat orang" hanya mengabaikannya saja.

Leta bekerja dari sore sampai malam hari. Slalu setelah dia selesai melakukan aktifitas kuliahnya. Jam menunjukan jam 05 pagi. Ya seorang leta sudah biasa bangun jam 05 pagi. iapun bangun untuk bersiap", ia tak pernah sarapan hanya dengan bekal air minum ia langsung berangkat ke kampus, jarak dari rumah ke kampusnya yang cukup jauh membuat leta harus cepat".

Leta memilih rumah yang cukup jauh dari kampus nya bukan karna tak ada alasan melainkan karna tempat yang leta tinggali sekarang ini sewanya lebih murah dibandingkan yang lain. Kampus leta yg merupakan kampus idola saat itu membuat semua sewa rumah disekitaran kampus itu sangatlah mahal. Jika kalian bertanya bagaimana caranya leta bisa berkuliah disana, satu"nya jawaban dan alasannya ya karna leta pintar hingga mendapat beasiswa yang memang diperuntukan untuk orang" kurang mampu.

Salah satunya leta, itulah yg membuat leta bertahan dirumahnya saat ini. ya hanya karna murah dan tempatnya pun cukup nyaman menurutnya.

Setelah sampai dikampus leta bergegas menuju lokernya mengambil buku" yang akan menjadi pelajarannya hari ini. Koridor yang sepi menunjukan bahwa baru beberapa orang yang berada dikampus.

Leta pun bergegas menuju halaman belakang. Satu"nya tempat yang menurut dia paling nyaman di kampus itu, tempat yang slalu ia datangi sebelum memulai kelas, tempatnya yang tenang dan sepi menjadikan tempat itu tempat favorit bagi leta, hanya dia yang mengunjungi tempat itu.

Mungkin anak" lain terlalu malas untuk sekedar menuju tempat terasingkan itu. Hingga suatu hal yang tak pernah leta bayangkan pun terjadi. Leta melihat sekelompok pemuda sedang terlibat pertarungan dan yang membuat ia lebih syok lagi karna salah satu pemuda itu sampai ada yang membunuhnya. Bagaimana leta tau seseorang terbunuh ? Melihat laki" tergeletak dilantai dengan bersimbah darah dan mata terbuka yang melotot tapi tidak bergerak membuat leta yakin bahwa laki" itu mati!.

Leta yang syok membuat matanya terbuka lebar, kebiasaannya yang tak bicara menjadikannya keuntungan dalam situasi seperti ini. Kenapa ? Ya karena setelah melihat orang mati didepannya pun leta tak bersuara ,hanya ekpresi terkejut yang ia tunjukan.

leta pun berniat untuk pergi dari tempat itu, tujuan awalnya yang hanya sekedar ingin duduk santai buyar seketika, leta mundur perlahan" agar tak ada yang mengetahui bahwa ia telah memergoki mereka melakukan pembunuhan, ia tak ingin terlibat dalam masalah serius, cukup hidupnya yg berantakan jangan sampai pendidikannya juga ikut berantakan hanya karna ketidaksengajaan nya saat ini. Seraya berjalan mundur leta yang penasaran menyempatkan diri menatap kearah slah satu laki" yang tengah menatap mayat yang merupakan korbannya, leta benar" melihat laki" itu seperti monster, ia tak punya belas kasihan. Rambutnya yang hitam pekat dan mata yang terlihat kebiruan menambah kesan kejam pada laki" itu.

Tak ingin berlama" leta pun pergi mempercepat langkah kakinya.

Untunglah dia tidak ketauan pikirnya. Tapi tepat pada saat leta membalikan badan untuk pergi, laki" ber mata kebiruan itu melihatnya. Ya dia melihat leta. Tapi kenapa ia melepaskan leta begitu saja ? Dan hanya satu kata yang terdengar keluar dari mulut laki" itu yaitu. Menarik !

















*karna ini part awal jadi bikin yang pendekny dulu*
*kam, 17 Oktober 2019*

My Husband Is MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang