***Setelah malam yg sangat tak dipercaya itu, tak ada hal lain yg terjadi diantara mereka. Bahkan ini sudah hampir seminggu, tetapi leta dan andra tidak pernah sekalipun bertemu.
Apakah hubungan mereka memang seaneh ini ?
"Sungguh menenangkan jika tidak berurusan dengan lelaki itu. Kuharap akan tetap seperti ini"(ucap letta dalam hati dengan diakhiri helaan nafas yg berat)
***
1 bulan kemudianDibandara
Terlihat Seorang laki" yg berpakaian rapi dengan kacamata hitam bertengger di hidungnya, tengah berjalan didampingi beberapa pengawal berbadan besar. Siapa lagi kalau bukan andra
Bukan hal asing jika seorang anda menjadi pusat perhatian hampir disetiap tempat. Dengan langkah santai ia berdiri didepan mobil mewahnya.
" I'm back alletaa" ucapnya pelan dengan smirk khasnya
***
"Baik semuanya, harap tugas hari ini sudah diserahkan lusa ya, selamat sore" ucap wanita paruh baya yg pastinya seorang dosen, dengan langkah meninggalkan ruangan yg diikuti satu persatu mahasiswa/i disana kecuali letta.
"Baiklah, akan kuselesaikan ini dulu, sepertinya masih ada waktu sebelum masuk shift kerja" ucapnya dalam hati
***
Dibereskanlah buku" yg terletak dimejanya itu, tampaknya aleta sudah selesai dengan tugas yg sangat banyak ini, dengan rapi ia masukan satu persatu buku kedalam tasnya, hingga pada saat ia memasukan buku terakhir terdengar suara yg sangat ia kenal sekaligus ia hindari." how are you, alleta "penekanan kata disaat ia mengucapkan nama aleta, menunjukan kerinduan dan kegembiraann, berbanding terbalik dengan seorang aleta yang mematung untuk beberapa saat. Tapi ta lama kemudian ia bersikap biasa kembali
"Untuk apa lelaki ini kembali lagi?" ucapnya dalam hati
Berdirilah letta dari tempat duduknya, dengan sikap yang sesantai mungkin ia melewati andra yg tengah duduk dengan tatapan yg menatap letta tajam.
Hingga akhirnya sebuah tangan menarik letta dalam pangkuannya. Letta tentu sangat kaget, belum sempat ia melawan, andra dengan lembut merangkul tubuh letta lebih dalam pada rangkulannya
"Biarkan seperti ini satu menit saja....ucap andra dengan wajah yg ia sembunyikan pada teruk leher aleta, jangan lupakan suaranya yang entah mengapa terdengar sangat pelan dan lembut. Seperti bukan andra yg kita kenal sebagai boss mafia. Andra saat ini lebih seperti anak kecil yg membutuhkan pelukan hangat dari seseorang.
***
"Mbak?"
"maaf mbakk ??" tegur seorang pembeli didepan kasiran minimarket"
"E..e..eh" sadarlah alleta dari lamunannya, dengan kaku ia melanjutkan pekerjaannya
"Kenapa aku mikirin kejadian itu lagi sih ? Sadar aleta sadar" ucapnya dalam hati dan berusaha menyadarkannya dari lamunannya tentang kejadian tadi sore.
***
Ternyata saat itu letta sedikit kehilangan akal sehat, bagaimana bisa ia membiarkan andra memeluknya seperti itu, apalagi pelukan yg mereka lakukan cukup lama."Lepas" ucap leta datar, sementara andra masih dengan betah memeluk leta.
" saya harus kerja" ucap leta dengan tangan yg berusaha melepaskan rangkulan andra. Andra yg mendengarnya langsung melepaskan pelukannya perlahan. Dan membiarkan aleta pergi berlari. Dan diakhiri dengan senyum tipis yg timbul dari bibirnya.
Senyumannya kali ini begitu berbeda, sangat indah dan memabukan.
*flashback end*
Okee aletaa sadarr!! Ucapnya yakin meneriaki diri sendiri.
***
Keesokan harinyaLeta dengan tergesa-gesa merapikan pakainnya, tak lupa dengan buku-buku tebal yg sangat banyak dipegangnya, nampaknya ia terlambat masuk kelas.
"Sial, ini semua gara-gara geng ta jelas itu" rutuknya dalam hati, nampaknya leta kembali dibully , oleh siapa lagi kalau bukan geng girlcursh. Sampailah letta didepan kelas.
Dengan wajah yang ia tundukan kebawah, tak lupa hoddie yg menutupi hampir seluruh wajahnya, pelan" ia mengetuk pintu dan membukanya. Perhatian semua orang teralih pada letta, tapi sesaat kemudian kembali menjadi biasa lagi.
"Kenapa kau terlambat a..aleta ? Namamu aleta bukan ?" tanya laki" tua yg saat ini tengah duduk dibangku dosen. Tapi tak ada jawaban yg terdengar dari aleta, ia hanya semakin menundukan kepalanya lebih dalam lagi tanda minta maaf.
"Huft, baiklah, kau boleh duduk" ucap dosen itu dengan telunjuk tangan memijat pelipis kepalanya sedikit.
Selama satu jam pertama pelajaran ini, entah kenapa aleta tidak terlalu fokus pada materi yg dijelaskan, pikirannya terbagi menjadi beberapa pertanyaan. Mulai dari
Kenapa laki" itu kembali ?
Dan
Kenapa kehidupanku terasa mulai berantakan lgi ?Berapa lamapun letta memikirkannya, tak ada jawaban dari kedua pertanyaan nya itu. Hingga jam pertama pun usai. Letta berusaha untuk kembali pada dunia nyata, ia tak ingin terus melamunkan hal yg tidak penting menurutnya, tak lupa ia berharap agar lelaki itu tidak mengganggunya kali ini .
Setelah usai membenahi barang"nya, letta berjalan menyusuri koridor menuju tempat favoritnya . yaa, tempat itu adalah halaman belakang, setelah waktu sebulan kebelakang ini ia mendapatkan ketenangan kembali ditempat itu.
Dengan perlahan ia berjalan, berharap tak ada laki" yg tengah ia hindari berada disana, dan..
Yaaa
Tak ada siapa"
"Huftt syukurlah" ucapnya dalam hati
Dibukalah buku tebal miliknya, tak lupa sepotong roti dan air mineral untuk mengganjal perutnya yg kosong, ketika ia menggigit makanan siangnya, Tap, ada tangan yg menyentuh pundaknya, dengan tenang leta meletakan makan siangnya.
"lepaskan". Ucapnya penuh penekanan .
Holllaaaaa guyssss , setelah absenn cukup lama akhirnya akuu lanjut lagi , ga nyangka bgt udah 4k readers ☺
Makasihh ya udah read, vote and comment (follow juga) hehe;) aku seneng😚Seperti biasaa jangan lupa kritik yg sifatnya membangun ya guyss
Thxu
160620
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Mafia
FantasyBagaimana kalo kamu harus terpaksa menikahi sesorang yang misterius ? Ya itu terjadi pada Aleta. Gadis ansos yang sialnya menjadi sasaran selanjutnya seorang laki" bernama Andra.