Airmata tidak dapat terbendung lagi. Dengan lemah wanita itu berkata.
"Xiao Zhan, apa itu benar kamu? Ini ibu, Nak." Air wajah Xiao Zhan menghitam, dia tidak ingin lagi mengingat tentang wanita itu, wanita yang dia yakini telah tewas bersama dengan ayah dan kakak perempuannya ternyata masih hidup dan sedang berdiri di hadapannya.
"Maaf nyonya, ibuku sudah lama mati!" jawab dingin Xiao Zhan. Sambil merapatkan pistol itu ke kepala Wangyi.
"Dia adikmu! Lepaskan dia Xiao Zhan!! Sekarang ibunya menjerit seperti orang yang kurang waras, wajah cantiknya berubah menjadi menyeramkan saat rambut panjang hitam itu sudah dia tarik, dan dia acak-acak sendiri, airmata menghapus riasan makeup sempurnanya itu, menampakan sosok wanita yang lemah tak berdaya.
"Tenang Ibu, Gege sudah di sini,aku tidak berbohong!" saat ini Yibo sudah beranjak pergi ke arah ibunya mencoba merayu wanita yang kembali seperti anak kecil itu. Zhan jatuh terduduk lemas bersama boneka kelinci kumal yang sangat dia kenal di tangan kirinya dan pistol di tangan kanannya. Dia sama sekali tidak menyangka jika perburuanya selama berpuluh-puluh tahun akan berakhir seperti ini.
Perburuannya selama ini telah berakhir, dengan dirinya yang mendapatkan kejutan.
Buat seorang Zhan mungkin ini semua adalah terlihat seperti kebetulan, tetapi untuk Yibo yang telah menyiapkan, jelas ini usaha yang sangat melelahkan.
Malam itu Yibo bergegas segera, setelah anak buahnya melaporkan kedatangan Zhan ke arena balap, kartu anggota yang dia ambil hanyalah sebuah pancingan untuknya agar Xiaozhan mencarinya. Dan hadiah taruhan itu hanyalah akal-akalanya, jelas Haoxuan adalah teman baiknya yang akan sengaja kalah di lap terakhir agar Yibo bisa membawa pulang Zhan.
Tanpa mereka sadari, sejak awal mereka saling memburu satu sama lain, dan saat inilah waktu yang tepat mereka bertemu.
Zhan menangis saat mengingat kenangan masa kecilnya, dia dapat mengingat dengan jelas saat ibunya diam-diam mengajaknya ke sebuah tempat bermain dan mempertemukannya dengan seorang anak kecil yang berusia beberapa tahun lebih muda darinya.
"Xiao Zhan, dia adalah adikmu, untuk kedepannya tolong kau jaga dia baik-baik, ya," pinta ibunya kepada anak kecil berusia 7 tahun itu yang tidak tahu apa-apa, Wangyi kecil menggenggam tangan Xiao Zhan mengikuti kemanapun gege-nya pergi, sambil diikuti beberapa bodyguard.
Mereka bermain bersama dengan bahagia. Hingga mereka sampai di mesin permainan capit boneka. Dengan antusias dan percaya diri Xiao Zhan berkata,
"Adik kecil, apa kau mau boneka kelinci kecil itu?" tawar Xiao Zhan, yang mendapatkan anggukan senang dari Wangyi. "Baiklah, gege-mu ini akan mendapatkanya!"
Setelah percobaan berkali-kali dan gagal, akhirnya boneka kelinci itu Zhan dapatkan juga, dengan bangga dia berikan kepada adik kecilnya.
"Adik kecil, kau jangan meminta lagi ya, duitku sudah habis untuk mendapatkan boneka ini," keluh Zhan. Padahal jelas dia yang menawarkan tadi---Wangyi tidak meminta. Setelah seharian bermain ibunya menjemput mereka kembali.
Zhan dan Wangyi tertidur di dalam mobil karena kelelahan bermain, Wangyi tertidur sambil memegang boneka pemberian gegenya itu dengan erat, sampai akhirnya seseorang membawa Wangyi kecil yang tertidur dan menjatuhkan boneka kelinci itu di dalam mobil Zhan.
Sambil meremas erat boneka kelinci kumal itu, Zhan menagisi keadaan sang ibu yang mendadak tidak mengenalinya lagi. Dengan sabar Wangyi mengusap air mata ibunya dan memapahnya untuk bangun.
"Ayo ibu, sudah saatnya minum obat dan beristirahat, tidurlah dahulu, besok pagi Xiao Zhan Gege pasti akan datang," sambil Wangyi melirik kearah Zhan yang masih menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Devil (Final Destiny)
FanfictionXiaozhan, seorang polisi muda dengan karir yang begitu cemerlang. Di usianya yang baru menginjak 28 tahun, dia sudah mendapatkan gelar sebagai polisi terbaik di angkatannya. Tetapi itu semua bukanlah yang dia inginkan. Menjadi kuat untuk membalas d...