Prolog

12.2K 959 262
                                    

Xiaozhan, seorang detektif muda dengan karir yang begitu cemerlang. Di usianya yang baru menginjak 28 tahun, dia sudah mendapatkan gelar sebagai polisi terbaik di angkatannya.

Tetapi itu semua bukanlah yang dia inginkan. Menjadi kuat untuk membalas dendam kematian orangtua dan kakak perempuannya adalah satu-satunya motivasi dirinya untuk menjadi seorang polisi.

Xiao Zhan kecil hanya bisa mendekap mulutnya rapat saat menyaksikan kepala ayahnya terpisah dari tubuh, jatuh bergelinding menuju pintu lemari buku di mana dirinya bersembunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao Zhan kecil hanya bisa mendekap mulutnya rapat saat menyaksikan kepala ayahnya terpisah dari tubuh, jatuh bergelinding menuju pintu lemari buku di mana dirinya bersembunyi. Belum selesai keterkejutannya, dia harus menyaksikan adegan berikutnya.

Seorang anak kecil dengan tangan gemetar, memegang sebuah pistol yang diarahkan tepat di dahi kakak perempuannya. Saat itu juga Xiao Zhan ingin segera menghentikannya, jika bukan karena mata Xiao Zhan bertemu pandang dengan mata ibunya lewat celah-celah lemari buku, untuk mengisyaratkan dirinya tetap diam dan bertahan, mungkin dia telah membongkar sendiri persembunyiannya.

Dooor!

Suara tembakan mengakhiri hidup kakaknya. Seorang anak kecil yang sepertinya berusia lebih muda darinya, dengan tangan berlumuran darah menatap lurus ke depan. Tepat ke arah lemari buku di mana Xiao Zhan berada, matanya seolah dapat menembus pintu kayu menuju langsung ke dalam jantung Xiao Zhan yang membeku.

Perlahan anak lelaki kecil itu mendekat ke arah lemari di mana dirinya tengah bersembunyi, pistol masih di tangannya. Jantung Xiao Zhan kecil berdegup kencang, dia ketakutan, detik-detik menunggu kematian ternyata jauh lebih menyeramkan dari kematian itu sendiri.

Lelaki kecil itu sepertinya dapat mendengar teriakan tertahannya saat tembakan dilepaskan. Senyumnya merekah, berdiri tepat di depan lemari buku, tangannya menggantung sesaat menuju gagang pintu, sampai akhirnya Ibu Xiao Zhan berteriak memanggil nama lelaki kecil itu.

"Wangyiiiii!!!"

Anak kecil itu menoleh, tangannya menggantung ragu, lalu mengambil boneka kelinci yang dipajang di atas rak buku yang tak terlalu tinggi itu.

"Aku suka boneka ini, bolehkah ini untukku?" tanya Wangyi dengan senyuman ke arah lelaki yang sepertinya ketua kelompok itu. Dengan tangan penuh darah Wangyi menyeret salah satu kuping panjang boneka itu, membawanya, mengubah sebagian warna bulu putihnya menjadi merah.

'Wangyi' Sebuah nama yang terus Xiao Zhan ingat, nama yang membuat Xiao Zhan kecil mampu bertahan hidup. Bertahan hidup untuk membalas dendam atas kematian keluarganya.
.

.

.

Udara dingin terasa menusuk, walau salju sudah lama berenti turun sejak sore, tetapi masih meninggalkan malam yang terasa jauh lebih membeku. Jalanan terasa senggang, hampir semua orang memilih tinggal di rumah, menghangatkan tubuh di depan perapian sambil bersenda gurau bersama keluarga.

Secangkir kopi panas, menjadi satu-satunya teman setia untuk seorang polisi muda yang saat ini memilih menghabiskan waktunya untuk bekerja. Jam sudah menunjukan pukul dua dini hari, tetapi pemuda itu masih berada di kantornya.

Xiao Zhan duduk di antara tumpukan berkas-berkas yang tingginya menyerupai menara. Dia berkutat dengan pekerjaannya, menganalisa berkas data yang telah dikumpulkan oleh anak buahnya.

Sudah lebih dari satu bulan Xiao Zhan menangani sebuah kasus luar biasa. Sebuah kasus pembunuhan seorang pengusaha besar, juga merangkap sebagai bos mafia yang ditemukan tewas dengan kepala terpenggal.

Mendapatkan tugas yang melibatkan kelompok mafia bukanlah hal yang mudah. Xiao Zhan sebagai kuda hitam di kepolisian, dengan rekam jejak keberhasilan 80% menyelesaikan misi, menjadi satu-satunya kandidat dalam kasus itu.

Antara mendapat penghormatan karena dipilih langsung oleh komisaris, atau malah mendapat sial, karena dia yang terpilih menangani. Bagai dua sisi mata uang yang tidak dapat Xiao Zhan elak.

Sebenarnya, kasus yang melibatkan yakuza adalah spesialisasinya, karena sudah lebih dari sepuluh tahun Xiao Zhan diam-diam telah mengumpulkan berbagai informasi mengenai hal yang berhubungan dengan yakuza/mafia, bahkan jauh sebelum dirinya bergabung dengan kepolisian.

'Wangyi' Sebuah nama yang telah Xiao Zhan tatoo permanen di otak dan pikirannya. Seseorang yang membuatnya harus berurusan dengan kelompok dan orang-orang berbahaya. Ya, orang itu adalah satu-satunya tujuan hidupnya saat ini. Menangkapnya hidup-hidup, dan memenjarakannya hingga mati di sel yang telah khusus dibuat untuknya adalah harga mati yang tidak bisa di tawar lagi.

MY LOVELY DEVIL - FINAL DESTINY

Notes:
Cerita ini tersedia dalam versi PDF dengan status tamat, yang ingin membaca lebih cepat bisa hubungi no admin di bawah ini.

Admin 1: +62 878-8527-7443
Admin 2: +62 812-8651-7240

My Lovely Devil (Final Destiny)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang