Drap...Drap...Drap.
Kaki berayun cepat, satu jengkal langkah bahkan mampu melewati dua ubin lantai. Berlari pada koridor sepi, mengabaikan sedikit teguran-teguran yang pernah dia dapat sebelumnya karena melakukan hal yang sama. Kali ini saja, pemuda tinggi itu ingin sampai ke tempat tujuan dengan cepat. Tak ingin membuang waktu lebih banyak, kemudian berakhir dengan rasa penasaran untuk mengetahui apakah kabar yang didengar benar adanya.
BRAK
"HYUNG, BENARKAH DIA TELAH SIUMAN?!"
Setelah teriakan besar itu, kemudian semuanya hening. Hanya suara napas tak beraturan dari si pemuda tinggi yang kini mengisi ruangan sunyi. Sedangkan dua orang yang sebelumnya telah berada didalam ruangan, melihatnya dengan pandangan berbeda. Satu memandang dengan raut kebingungan, sedang yang satunya lagi justru berakhir menepuk keningnya tak percaya akan tingkah memalukan yang tengah disaksikannya kini.
"Ah, Kyuhyun-ssi maafkan Dongsaeng bodohku itu, ya. Ugh, malu sekali."
"Hyung~~"
Sebenarnya, bukan hanya Yunho yang tengah merasa malu sekarang. Namun Changmin sendiri merasa begitu malu, mengingat segala tingkah laku yang baru saja dia lakukan. Berteriak dengan bodohnya tepat di hadapan pemuda itu, dia pasti berpikir Changmin orang yang sangat aneh. Walau begitu, tak memilih kabur untuk mengurangi rasa malunya. Pemuda tinggi itu justru masuk kedalam ruangan, dengan sedikit menghindari tatapan dari pemuda yang masih terduduk diatas ranjangnya tersebut.
"Apa keadaanmu baik?"
Bertanya dengan suara lirih, Changmin masih tetap menghindari tatapan matanya. Tetapi tidak dengan bagaimana dia memandang dengan penuh selidik setiap bagian tubuh yang masih setengah terbaring itu. Mencari bagian mana, yang terlihat masih sakit dari tubuh tersebut.
"Changmin, tak sopan melihat Kyuhyun-ssi seperti itu."
"Hyung, aku kan hanya ingin mencari dibagian mana yang masih sakit dari Kyu....Ah, apa namamu Kyuhyun?"
Lagi dan lagi, Yunho dibuat malu oleh tingkah Changmin tersebut. Bersikap tak sopan dan blak-blakan, sangat Changmin sekali sebenarnya. Namun membiarkan dia bertingkah seperti itu dihadapan orang asing yang tak mengenal mereka sebelumnya, jelas bukan perkara mudah. Selain persepsi orang tersebut pada Changmin, dia juga sedikit khawatir Kyuhyun akan merasa tak nyaman oleh sikap adiknya itu. Namun mengingat bagaimana Changmin
"Kalian berkenalanlah dan lanjutkan mengobrolnya, Hyung harus kembali ke ruangan untuk memeriksa pasien yang lain.-" Beranjak dari duduknya, Yunho berniat untuk kembali keruangannya. Dan membiarkan dua orang itu berkenalan, lebih tepatnya dia ingin Changmin untuk coba melakukannya.
"-Dan Changmin, jaga tingkah lakumu. Jangan menakuti Kyuhyun-ssi, mengerti." Namun Yunho pada akhirnya menggoda sang adik dengan kalimatnya, dan menepuk sedikit pundak Changmin ketika melewatinya.
"Yak, Hyung."
Changmin melotot marah, pada pintu yang baru saja menghilangkan jejak sang kakak. Pria itu senang sekali menggodanya, bahkan dihadapan orang lain. Membuat Changmin memberenggut, tanpa sadar berubah merajuk padahal Yunho sudah tidak ada disana. Sehingga pemuda pucat memandang si tinggi dengan raut penuh kebingungan, ketika menyaksikan semua itu.
"Hyung pabbo."
Sedikit mengolok sang kakak sebagai buah dari rasa kesal, namun tak lama Changmin teringat sesuatu. Sehingga menoleh dengan cepat, kemudian terdiam kembali dengan wajah bodoh. Dia lupa keberadaan si pemuda asing disana, membuat Changmin melakukan semua tindakan tadi tanpa coba menahannya. Pasti sekarang, dia berpikir Changmin benar-benar orang aneh. Lihat saja, bagaimana pemuda itu menatapnya dengan begitu kebingungan. Tunggu, bingung?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dust (Sequel Wall)
FanfictionAmazing Cover by Kuroi_Ilna Dust (Sequel Wall) Main Cast : Cho Kyuhyun, SJ-Member Family, DBSK, and Others Genre : Family, Brothership, Friendship, & Angst Summary : Dunia, akankah kembali melukainya? Ketika tembok itu runtuh, melebur menjadi serpih...