Bersepeda

152 2 1
                                    

Andrea, nama gadis itu. Dia memiliki rambut coklat panjang sepinggang dan berbola mata abu-abu. Hari ini Ia ingin mengajak sahabat masa kecilnya - Leo, untuk bersepeda bersama. 

Gadis manis itu mengayuh sepedanya melewati jalanan kota yang senggang. Karena hari ini hari minggu jadi banyak warga kota yang masih berada dirumah mereka. Andrea dan Leo berteman sejak mereka masih kecil dan kebetulan rumah mereka bersebelahan. 

Andrea semalam sudah mengirim pesan kepada sahabat kecilnya itu. Dia mengajak Leo untuk bertemu di pinggir jembatan kota. Tapi Leo baru membalas pesannya barusan. Dia mengatakan tidak ingin ikut bersepeda bersamanya. 

"Hah.. dasar singa malas!" Andrea suka memberi julukan kepada Leo dengan sebutan singa. 

Setelah membaca pesan dari Leo, Andrea memutuskan untuk mendatangi rumah sahabat kecilnya itu. Dia segera mengayuh sepedanya secepat yang Ia bisa. Dia benar-benar ingin bersepeda bersama Leo melewati aliran sungai yang mengarah kearah perbukitan agak jauh dari kota. Andrea ingin menunjukkan pemandangan bukit hijau itu kepada Leo. 

Andrea mengayuh sepedanya hingga sampai diperempatan jalan. Karena jalanan terasa sepi, Dia mengayuh dangan cepat dan menerobos lurus perempatan itu tanpa melihat ke kanan dan ke kiri. Hingga  suara nyaring membuat dia menolehkan pandangannya dengan mata melebar. 

_____________________________________________________________________________

"Leo!" terlihat seorang remaja pria yang masih memejamkan matanya itu merasakan ada seseorang yang memanggil namanya. Dengan masih terkantuk, pria itu membuka kelopak matanya perlahan sambil mengerjapkan indera penglihatannya. 

"hmm...Aku masih mengantuk!" Leo, pria itu segera menutupi tubuhnya dengan selimut. Tanpa perduli dengan sosok gadis dihadapannya. 

Melihat itu, Andrea segera menarik paksa selimut biru itu dengan paksa. "Bangun, Singa Malas!" 

"Arghh!! Andreaa!! Apa yang kau lakukan!" Leo yang merasa terganggu, segera bangun dari tidurnya sambil mengacak rambutnya frustasi. 

"Come on! Ayo kita bersepeda!" Andrea duduk dipinggir kasur sambil menarik lengan sahabatnya itu. 

Leo yang tubuhnya tergoyang - goyang akibat tarikan dari Andrea hanya bisa pasrah. "Ayo, Leo. Kita bersepeda. Kamu bonceng aku, ya!" Andrea masih menarik tangan sang sahabat. 

"What?!" Leo berteriak sambil menoleh kearah Andrea. "Aku tidak mau! Kau bersepeda saja sendiri!" Dia menyentak tangan Andrea sedikit kuat membuat Andrea terkejut. 

"Jadi, kau tidak mau?" tiba-tiba Andrea bertanya dengan lesu. "Baiklah, aku pergi sendiri saja." Leo melihat Andrea yang berdiri dan akan beranjak menuju pintu dengan menundukkan wajahnya. Dia heran, ada apa dengan Andrea. Biasanya Andrea itu akan memaksanya apapun kondisinya. 

Beberapa langkah lagi Andrea sampai diambang pintu, Leo segera menarik tangan sahabatnya itu. "Tunggu! Aku akan berganti baju." Mendengar itu, Andrea segera membalikkan tubuhnya dan mendekap Leo dengan erat. Dia membisikan "terima kasih" dengan lirih. 

____________________________________________________________________________

"Kau ini berat sekali!" Leo mengayuh sepedanya dengan sekuat tenaga. Dia memutuskan mengikuti ajakan Andrea untuk bersepeda. Entah kenapa Leo merasa Andrea sedikit berbeda hari ini. Wajah Andrea agak pucat dan dia terlihat agak diam. 

"ha ha ha, aku tidak berat! Itu tandanya kau kurang olahraga, Leo." Andrea malah mengeratkan pelukannya dipinggang Leo membuat Leo sedikit tersenyum. 

Leo mengayuh sepedanya yang akan melewati perempatan jalan. Dia melihat ada banyak sekali orang berkumpul memenuhi perempatan itu dan juga ada sebuah bis yang terhenti tepat disisi tengahnya. "Kenapa ramai sekali?" Leo merasa heran ada apa disitu?

Short Story about "Us"Where stories live. Discover now