Love is You

26 1 0
                                    

Bunga masih bergeming ditempatnya duduk saat ini. Walau beberapa orang nampak berbisik-bisik sambil menatap kearahnya saat ini. Ah, lebih tepatnya ke sosok yang ada disamping Bunga saat ini.  Kevin.

"Kev, mending Kamu duduk di meja lain deh. Kan meja kantin masih banyak yang lain." Bunga memelankan ucapannya sambil memeberikan lirikan sinis pada Kevin.

Bukannya mendengarkan ucapan gadis disampingya. Kevin justru asik meminum jus jeruk sambil memakan sepiring batagor miliknya.

Merasa tidak di gubris. Bunga berniat pindah meja saja dari pada menjadi pusat perhatian di kantin. "Ya udah, kalau Kamu gak mau pindah. Aku yang pindah!"

GRABB
Kevin menahan tangan Bunga. "Duduk!"  Kevin menatap tajam Bunga, menyuruh gadis itu untuk duduk.

Bunga merasa baru dengan tatapan Kevin barusan. Apa seperti itu tatapan Kevin saat sedang serius?

Bunga menuruti perintah Kevin untuk duduk. "Perhatian... Semuanya!" Kevin duduk diatas Meja nya sambil melambaikan tangan ke seluruh penghuni kantin.

"Mulai saat ini, Dia..!" Kevin menunjuk wajah Bunga dengan jarinya. "adalah pacarku..!"

Terdengar riuh sorak memenuhi suasana Kantin. Mereka semua tentu saja terkejut mendengar hal itu. Tapi itu semua tidak berlangsung lama.

"Kevin... Kevin... Tega Kamu giniin Aku?" Seorang gadis cantik dengan 2 orang temannya menghampiri meja Kevin dan Bunga.

Bunga merasa familiar dengan wajah gadis itu. Ah, Itu adalah Alena. Kekasih Kevin. Itu yang Bunga ketahui.

"Kamu jahat!" Alena menangis sambil memukul bahu Kevin. Tapi Kevin hanya diam dan tidak merespon apapun.

"Kamu semalem mutusin Aku lewat chat! Kenapa? Kenapa Kev?!" Alena menangis hingga sesenggukan.

Bunga menjadi tak enak melihat hal itu. Dirinya dengan Kevin tidak ada hubungan apapun. Kevin saja yang seenak jidat mengatakan kalau dirinya adalah kekasih lelaki itu.

"Hiks.. pasti karena Dia!" Alena menunjuk wajah Bunga. Bunga yang ditatap tajam oleh Alena dan 2 temannnya hanya bisa mengkerutkan dahinya, bingung.

"Ya, kan? Bener kan Kevin! Itu pasti karena Dia! Apasih bagusnya Dia! Masih cantikan aku Kev!" Alena mulai membanding-bandingkan dirinya dengan Bunga.

Semua adegan itu menjadi tontonan geratis bagi pengunjung kantin. Dan itu membuat Bunga tidak nyaman.

"Sorry, Aku bukan Pacarnya Kevin. Kalian selesaikan masalah Kalian ya. Tolong jangan libatkan Aku." Bunga memilih untuk pergi dari situ.  Dia tidak ingin terlibat dalam drama apapun disini.

"Ck." Kevin berdecak kesal. "Alena. Kita sudah putus. Dari awal Aku tidak pernah ingin menjalin hubungan denganmu. Tapi Kamu yang memaksa." Kevin menatap dingin gadis yang masih sesenggukan dihadapannya itu.

"Dan juga, ini semua tidak akan terjadi. Jika bukan karena Aldo yang minta. Aldo sahabatku. Jadi Aku minta, hentikan actingmu itu." Kevin memang mengetahui sifat Alena yang sesungguhnya.

Alena itu gadis manja, pemaksa, dan egois. Apa yang Dia inginkan harus selalu tercapai, bagaimanapun caranya.

Alena mengalungkan tangannya ke leher Kevin dengan manja. Dan itu semua dilihat oleh seluruh orang di kantin itu, termasuk Bunga. "Tapi Kev, Aku cintanya sama Ka.."

Kevin merasa jengah dengan tingkah Alena itu. Dia mencengkram tangan Alena dan mencoba melepaskan lehernya dari gadis itu. " Jangan coba-coba memancing emosiku, Alena. Aku sungguh tidak suka." Kevin berdesis dihadapan Alena. Membuat Alena menjadi takut.

Short Story about "Us"Where stories live. Discover now