Hari ini Bunga resmi menjadi salah satu mahasiswi di kampus ternama di tengah kota. Memasuki kampus ini entah kenapa perasaannya menjadi sedikit kurang nyaman. Ditambah beberapa pasang mata memperhatikan dirinya sejak tadi.
Bunga. Dengan wajah cantik oriental khas Asia. Berambut hitam panjang sepinggang. Mata yang bulat dengan kornea coklat gelap. Kulitnya putih dengan tingi tubuh 168 cm. Cukup menarik untuk diperhatikan, bukan?
Melewati lorong kampus, kini Bunga telah sampai di depan ruangan informasi. Bunga menyampaikan maksud kedatangannya sebagai murid baru sekolah ini. Lalu Dia diantar menuju kelas.
Disinilah Dia. Beediri didepan kelas untuk memperkenalkan diri. Beberapa mahasiswa laki-laki banyak yang mencoba mencuri pandang ke arahnya. Tapi Bunga abaikan itu semua.
Kelas telah usai, Bella memutuskan untuk pergi ke perpustakan. Karena ternyata jadwal kelas selanjutnya kosong.
"Eh.. itu kan Kevin! Kyaaaa aaaa Kevin!"
Terdengar riuh dan sorak para mahasiswi yang berada di pinggir lapangan basket.Bunga melihat ke arah tengah lapangan. Disana. Dia melihat Kevin sedang asyik bermain basket dengan beberapa temannya. Bunga kagum melihat itu. Beberapa tahun ini tidak bertemu, Kevin sudah berubah. Dia bahkan bisa bermain basket dengan bagus.
"Hai, boleh kenalan?"
Sapa seorang laki-laki dengan rambut spike di samping Bunga.Bunga memilih meninggalkan tempat itu tapi salah satu tangannya ditahan oleh Lelaki tadi. "Mau kemana cantik? Jawab dulu donk."
Rasanya Bunga ingin sekali menendang Lelaki di hadapannya ini. Tapi Dia tidak ingin membuat keributan di hari pertama Dia sekolah. Itu pasti akan menjadi masalah untuknya.
"Tolong lepasin." Bunga berucap dengan datar.
"Wowowo berani minta lepasin?" Seruan lelaki itu ditimpali suara sorakan dari teman-teman dibelakangnya.
"Gue bakal lepasin, tapi jawab dulu pertanyaan Gue. hmmm?" Lelaki itu mendekatkan wajahnya kearah Bunga. Bunga sudah siap-siap mengepalkan tangannya untuk meninju wajah si Spike itu.
BUGHH
Lelaki dengan rambut spike itu tersungkur. Karena kepalanya terkena lemparan bola dari arah samping. Dan bola itu.. bola Basket.Bunga menolehkan wajahnya kearah lapangan. Dia melihat Kevin disana menatap kearahnya. Tapi Bunga yakin, Kevin tidak mungkin sengaja kan melempar bola itu kesini. Apa lagi Kevin belum bertemu dengan Bunga.
"Maafkan Aku. Aku duluan ya." Bunga meminta maaf terlebih dahulu pada Lelaki berambut spike dan memutuskan pergi dari tempat itu. Dia melanjutkan langkahnya ke arah Perpus.
Kevin masih menatap kepergian Bunga. Bunga tidak tahu, Kevin sejak tadi memperhatikan gadis itu. Bahkan sejak Gadis itu mamasuki gerbang kampus ini pagi tadi. Kevin sudah mengetahuinya. Tanpa Bunga sadari, Kevin selalu memperhatikannya.
---------------------------------------------------------
"Hai.. namaku Lucy." seorang gadis berpenampilan tomboi menyodorkan tangannya ke arah Bunga."Hai. Aku Bunga." Bunga menyambut tangan itu. Penampilan gadis ini mengingatkan dirinya akan penampilannya dahulu. Tomboi.
"Murid baru ya? fakultas apa?" Lucy merasa asing dengan wajah Bunga.
"Iya. Aku ambil bahasa jerman." Bunga menjawab sambil mengambil beberapa buku dari rak.
"Aku juga. Tapi aku ambil bahasa Belanda." Lucy menunjukan cengirannya.
Langkah Bunga terhenti tepat disebuah standing banner yang terletak di depan rak kaca perpustakaan itu.
"Kenapa?" Lucy melihat arah pandang Bunga. "Oh.. itu Kevin. Cassanova di Kampus ini." Lucy menjelaskan.
YOU ARE READING
Short Story about "Us"
Historia CortaKumpulan cerita pendek tentang persahabatan,cinta dan lingkungan sekitar. Ketika aku dan kamu bersama, yang ada hanyalah "Kita". "Kita akan selalu bersama. Bahkan sampai hingga tua nanti" "Segelas frappucino spesial aku ciptakan untukmu. Semoga kam...