Disebuah taman bermain sebuah Sekolah Dasar. Terlihat seorang bocah laki-laki bertubuh kecil yang di kelilingi segerombol bocah laki-laki yang lebih besar.
"Hahaha.. Kevin penakut. Kevin penakut." Sorak sorai suara segerombol bocah laki-laki mengolok bocah laki-laki lain yang sedang merundukan tubuhnya sambil menangis.
"Hiks.. hiks.. Aku bukan penakut... hiks hiks..." Bocah bernama Kevin itu menangis ketakutan.
"Kevin penakut ya kan teman-teman. Masa sama kucing aja takut! Hahahahahaha...." Salah satu dari Mereka memeluk seekor kucing dan berniat mendekatkan kucing itu ke arah Kevin.
Kevin memundurkan tubuhnya mencoba menjauhi kucing itu. "Kyaaaaa aaaaa.. jangann.. jangan.... Aku takut.. Huaaaaa" Tangis Kevin makin jadi.
Segerombol bocah itu malah tertawa senang melihat ekspresi takut yang Kevin tunjukan. Bocah yang memeluk kucing itu berniat melemparkan kucing putih itu ke arah Kevin.
HAAP
Sebelum kucing itu mendarat di tubuh Kevin. Sebuah tangan kecil lain menangkap kucing itu dan melepaskannya ke arah lain."Siapa yang sudah ganggu Kevin!" Seorang bocah perempuan bertubuh tinggi dan berambut pendek seleher memasang tubuh di hadapan Kevin.
"Wuuuu takutt..." Serempak segerombolan bocah itu menjawab dengan nada dibuat-buat.
"Eh! Bunga! Kamu gak usah disitu deh! Kita engga takut tauuuuu!" Salah satu bicah bertubuh besar dan gendut maju selangkah menantang Bunga.
"Aku juga gak takut tuh sama Kalian!" Bunga masih berdiri melindungi Kevin dibelakangnya.
"Uh.. Dasar Anak Kecil!" Bocah gendut itu mencoba mendorong tubuh Bunga kebelakang. Tapi sebelum itu terjadi, Bunga menghindar dan Dia dengan sigap menarik tangan bocah gendut itu kebelakang tubuh bocah itu sendiri.
"Awwww Awww ampun ampun sakiiitt." Bocah gendut itu kesakitan karena tangannya ditarik kebelakang.
"Kalau mau Aku lepasin, Kalian harus janji! Gak akan ganggu Kevin lagi!" Bunga memberikan pelototan ke masing -masing bocah itu.
"I..iya iya.. Kita janji gak akan ganggu Kevin lagi. Ya kan temen-temen." ucapan bocah gendut itu di angguki oleh semua temannya.
Bunga tersenyum puas dan segera melepaskan bocah gendut itu. Gerombolan anak usil itu akhirnya berlari kabur dari taman.
"Kamu gak papa kan, Vin!" Bunga membantu Kevin berdiri.
"Hiks.. hiks.." Kevin masih sesenggukan. "Terimakasih ya Bunga.. hiks.."
Bunga tersenyum. "Sama-sama ya Vin. Sudah jangan menangis. Ayo kita pulang!" Bunga menggandeng tangan temannya itu. Kevin dan Bunga itu seumuran. Sama-sama berusia 9 tahun. Dan Mereka itu.. teman 1 bangku.
Kevin pemalu dan penakut. Tapi Dia sangat suka membuat kue dan menjahit. Karena Kevin memiliki 2 orang kakak perempuan dirumah.
Bunga. Namanya cantik dan indah. Tapi kelakuan bocah satu itu sungguh tidak ada cantik-cantiknya. Dia gemar sekali manjat pohon. Menaiki sepeda dengan laju dan kencang. Dan Dia juga sangat jago karate. Karena Bunga memiliki Ayah seorang atlet karate.
Dan Mereka berdua menjadi akrab dan berteman baik. Walaupun karakter Mereka berbeda 180 derajat!
-----------------------------------------------------------
Lalu lalang orang dengan membawa koper mereka membuat suasana bandara itu menjadi ramai.Hari ini Kevin ditemani keluarganya ikut mengantarkan salah satu sahabat Kevin yang akan berangkat ke Singapura.
Bunga. Gadis kecil itu memegang tangan sahabatnya-Kevin, yang sejak tadi menangisi kepergiannya. "Vin.. jangan nangis terus.. ingus Kamu meler tuh." Gadis kecil itu memberikan sapu tangan biru miliknya kepada Kevin. "Ini. Gunakan saja ini. Supaya ingusmu tidak menetes lagi."
YOU ARE READING
Short Story about "Us"
Short StoryKumpulan cerita pendek tentang persahabatan,cinta dan lingkungan sekitar. Ketika aku dan kamu bersama, yang ada hanyalah "Kita". "Kita akan selalu bersama. Bahkan sampai hingga tua nanti" "Segelas frappucino spesial aku ciptakan untukmu. Semoga kam...