Iqbaal turun dari lantai 2 rumah nya, berjalan tegap tapi masih terlihat santai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di meja makan sudah ada ayah, bunda, laki laki tua beserta istrinya dan seorang gadis yang duduk membelakangiku.
Aku berfikir mungkin kah itu meysha anak rekan bisnis ayah yang akan di jodoh kan dengan ku. bisa kah aku menerima perjodohan ini, sedangkan di hatiku ada wanita lain, wanita yg slalu ada di fikiran ku, ada di setiap doa dalam sujud ku.
Wanita yg entah dimana sekarang, lagi apa sekarang, mungkin dya sudah menikah dengan kekasih nya toh ini sudah hampir setahun yang lalu. Ataukah Sudah bahagia dengan anak dan suami nya. "Entahlah"
"Nak" panggilan bunda nya membuyarkan semua lamunan iqbaal. "Sini, kok mala nglamun!" iqbaal hanya tersenyum dan berjalan ke arah orang tua nya.
"Kenalin ini anak ku iqbaal" bangga ayahnya. "Iqbaal adji wijaya" seketika gadis di sebelah wanita berumur itu mendongak, melihat ke arah iqbaal. Daaann...
"Iqbaal" gumam nya pelan dan kaget. Tanpa di sangka, dia akan di jodohkan dengan iqbaal. Lelaki setahun yg lalu ia kenal, lebih tepat nya pertemuan tidak sengaja. Lelaki yg membatalkan aksinya untuk lompat dari jembatan, lelaki yg bersedia menikahi nya, meskipun kali pertama mereka bertemu. Walaupun menikah karna adanya janin dalam kandungan sasha.
Iqbaal menoleh mendengar nama nya di panggil, dia kaget, syok, senang karna bisa bertemu dengan wanita yg di cintai nya selama setahun terakhir ini.
Orang tua mereka saling berpandang, skaligus senang. Karna anak mereka sudah saling mengenal. Jadi tidak perlu repot repot untuk pengenalan dan lain lain.
Iqbaal tersenyum ke arah sasha, tanpa menghiraukan tatapan ke dua orang tua nya, tatapan heran kepada anak semata wayang nya.
Tetapi sejenak iqbaal mengingat perkataan bunda nya tadi pagi, kalau ia akan di jodohkan dengan meysha. Anak dari rekan bisnis ayah nya. Trus knapa ada sasha, dimana suami dan anak nya??.
Timbul banyak pertanyaan di benak iqbaal. Ataukah meysha itu adik nya sasha???... Atau hanya sepupu atau apa.. Aaaaaaahhhh ya tuhan knapa jadi gini sih!!!. Hamba cuma mau sasha ya allah, bukan meysha. Huuhh...
"Nak, mau jadi patung atau salim ke om irfan sama tante dina" perkataan bunda sukses membuat iqbaal sadar dari lamunan nya "iya bun"
Setelah makan malam selesai, sasha duduk di taman belakang rumah iqbaal. Dalil ingin bersembunyi, Tetapi iqbaal mala berhasil menemukan nya.
"Sha" sapa iqbaal. "Heem"
"Apa kabar" hanya kata kata itu yg lolos dari ucapan iqbaal.
"Alhamdulillah baik" tanpa melihat ke arah iqbaal. "Kalau kamu"
"Alhamdulillah, baik juga" iqbaal menoleh sekilas kearah sasha kemudian kembali menatap lurus kedepan. "Anak kamu sehat?? Pasti lucu ya, kalau perempuan pasti cantik sperti ibunya".
Sasha menoleh ke arah iqbaal berbarengan dengan iqbaal menoleh ke arah sasha dan sepersekian detik mata mreka bertemu. Ada sinar kerinduan yg terpancar di balik mata iqbaal.
"Suami kamu mana??" tanya iqbaal kembali. Tetapi sasha hanya menggeleng sesaat kemudian menunduk lemas dan matanya susah berkaca kaca.
"Kamu nggak papa sha?" tanya iqbaal kembali karna mendapati sasha dengan raut muka yang sulit di artikan.
"Aku nggak papa baal" tetapi cairan bening itu lolos dari matanya. Iqbaal yang memperhatikan sasha akhirnya menarik dagu sasha, memutar tubuh sasha agar bisa berhadapan. Sambil menghapus sisa air mata di pipi nya.
"Kamu nangis?" sasha hanya menggeleng lemah, tetapi air matanya tidak bisa di tahan nya lagi. Di tariklah tubuh sasha, dipeluknya erat. Hingga tidak ada sisa ruang disana.
"Aku rindu kamu sha!" sasha tidak menjawab, hanya saja dia membalas pelukan iqbaal. Pelukan yg bisa membuat nya aman dan nyaman. Karna diam" dia juga merindukan seorang iqbaal.
"Eheem!!" suara itu membuyarkan lamunan mereka, lamunan di dalam pelukan yg terasa intim. Pelukan yang meluapkan kerinduan satu sama lain, Akhir nya terpaksa harus di lepas karena malu sudah ketahuan oleh orang tua nya...
"Gimana baal??" goda bunda iqbaal dengan senyum yang merekah."apasih bun!" iqbaal malu malu.
"Kamu mau kan ayah jodohkan?" kali ini ayah nya yang bertanya, dan pertanyaan ayah nya sukses membuat iqbaal sendu dan sedih saat melihat sasha.
Iqbaal hanya menggeleng lemah, dan membuat semua terkejut termasuk sasha. Sasha sudah tau kalau dia akan di jodohkan dengan iqbaal, tetapi dia tidak berfikir kalau iqbaal yang di jodohkan dengan nya adalah iqbaal yg sudah mengurungkan niat nya untuk bunuh diri dulu.
Tetapi kenapa dia menolak, apa setelah aku pergi waktu itu. Dia sudah punya pacar, atau sudah tunangan dan orang tua nya nggak tau sehingga menjodohkan ku dengan nya. Trus kata" rindu tadi itu apa artinya!!.
Padahal hampir setahun ini, aku masih memikirkan nya. Walaupun sudah ku coba membuang semua tentang iqbaal, tapi aku nggak bisa. Bayangan dia memelukku, mencium kening ku masih melekat di ingatan.
Tapi,,, sekarang dia menolak di jodohkan dengan ku. Entah alasan nya apa!!! Aku nggak mau tau. Aku berdiri, berbalik arah berjalan menjauh dari mereka.
Aku ingin pulang, berendam air panas, lalu istirahat di kamar. Mungkin melakukan itu sedikit bisa menghilangkan rasa kecewa terhadap iqbaal.
Tapi saat aku melangkah belum begitu jauh, iqbaal memanggil ku. Tetapi aku tidak memperdulikan nya. Aku masih berjalan lurus keluar dari rumah iqbaal dengan memesan taxi online, karena orang tua ku masih enggan untuk pulang.
"Baal!!!" panggil bundanya. "Apa bun" jawab iqbaal masih melihat kearah sasha berjalan.
"Kamu yakin??" jeda bunda nya. "Nggak mau di jodohkan sama meysha!" tetapi tangan bunda menunjuk kearah punggung sasha yg semakin terlihat menjauh.
Iqbaal bingung dengan perkataan bunda nya, kenapa bunda nya menyebut nama meysha tetapi menunjuk kearah sasha.
"Nggak bun, iqbaal nggak bisa!" iqbaal masih tetap pada pendirian nya.
"Nggak papa mbak, kalau memang iqbaal nggak mau di jodohkan sama sasha" kini mama sasha membuka suara.
Iqbaal dengan cepat menoleh ke arah mama sasha, karena kaget dengan pernyataan mama sasha kalau dia akan di jodohkan dengan sasha. Apa meysha itu sasha???...
"Maksut tante???" iqbaal semakin penasaran dengan apa yang di maksut tante dina. Apa benar sasha itu meysha!.
Maaf ya baru bisa up. Karna lagi nggak enak badan. Maaf juga kalau gak nyambung. Soalnya ngetik nya sambil nahan kepala pusing... Hheee
Penasaran nggk, gimana kelanjutan nya???
Vote comment follow free gaeesss.. Terima kasih sudah membaca!!!